Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":13298,"date":"2019-10-09T14:12:36","date_gmt":"2019-10-09T07:12:36","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=13298"},"modified":"2019-10-09T17:53:12","modified_gmt":"2019-10-09T10:53:12","slug":"upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/","title":{"rendered":"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh – Bagian 2"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org<\/strong> \u2013 Setelah pada bagian pertama<\/a> kita mengetahui bagaimana pola berpikir Kiai Sahal Mahfudz mengenai pembaharuan hukum fikih, disini kita akan membahas lebih detail lagi tentang bagaimana upaya pembaharuan fikih Kiai Sahal Mahfudz dalam beberapa metode dibawah ini.<\/p>\n

Melalui metode \u201ckontekstualisasi-mazhabi qauliy-manhajiy\u201d ini Kiai Sahal ingin memperbaharui (tajd\u00eed) fikih dan mengemasnya menjadi paket \u201cfikih baru\u201d yang sesuai denagn tuntutan ruang dan waktu sehingga layak dikonsumsi. Kecenderungan \u201ckontekstualisasi-mazhabi qauliy-manhajiy\u201d ini bisa dilihat semisal melalui peryataan belau; \u201cDi sinilah perlunya “fikih baru” yang mengakomodir permasalahan-permasalahan baru yang muncul dalam masyarakat. Dan untuk itu kita harus kembali ke manhaj, yakni mengambil metodologi yang dipakai ulama dulu dan ushul fikih serta qawa’id (kaidah-kaidah fikih).\u201d<\/p>\n

terkait upaya pembaharuan fikih Kiai Sahal, Corak pemikiran fikih Kiai Sahal, selain bisa dilihat dari sisi metodologi penemuan dan pengembangan hukum yang digunakan, juga bisa dilihat dari sisi responsifnya (baik responnya terhadap sosial kemasyarakatan maupun sosial-politik) dan dari sisi implementasinya. Dari kedua sisi responsif dan implementasinya ini, menurut penulis, kecenderungan pemikiran fikih Kiai Sahal sebenarnya tak jauh beda dengan kecenderungan umum pemikiran fikih dalam tubuh Nahdhatul Ulama (NU) hanya progres dalam berfikirnya yang sedikit membedakan dari yang lain.<\/p>\n

Kecenderungan tersebut adalah, dari sisi responsifnya, fikih lebih dimaksudkan sebagai medium kritik atas fenomena sosial-kemasyarakatan dan politik. Dari sisi implementasinya, fikih lebih sebagai medium kontrol sosial, bukan untuk diformalkan menjadi hukum positif negara.Yang demikian ini tak lepas dari watak dasar NU yang merupakan organisasi sosial-kemasyarakatan-keagamaan, bukan organisasi politik.<\/p>\n

Selanjutnya, berikut penulis kutipkan pandangan-pandangan beliau terkait nalar fikih yang menurut penulis cukup progresif, moderat, bijaksanana dan menunjukkan kedalaman ilmu beliau. Pandangan-pandangan beliau di bawah nanti akan semakin mendukung tesis-tesis penulis di atas, yang secara umum bisa dikatakan bahwa Kiai Sahal sedang berupaya memperbaharui (tajd\u00eed) pemikiran fikih (Indonesia). Berikut penulis kutipkan:<\/p>\n

Bagaimana pun rumusan fikih yang dikonstruksikan ratusan tahun lalu jelas tidak memadai untuk menjawab semua persoalan yang terjadi saat ini. Situasi sosial, politik dan kebudayaannya sudah berbeda. Dan hukum sendiri harus berputar sesuai ruang dan waktu. Jika hanya melulu berlandaskan pada rumusan teks (klasik), bagaimana jika ada masalah hukum yang tidak ditemukan dalam rumusan tekstual fikih?Apakah harus mauquf (tak terjawab)?Padahal memauqufkan hukum, hukumnya tidak boleh bagi ulama (fuqaha). Di sinilah perlunya “fikih baru” yang mengakomodir permasalahan-permasalahan baru yang muncul dalam masyarakat.Dan untuk itu kita harus kembali ke manhaj, yakni mengambil metodologi yang dipakai ulama dulu dan ushul fikih serta qawa’id (kaidah-kaidah fikih).Pemikiran tentang perlunya “fikih baru” ini\u2026karena adanya keterbatasan kitab-kitab fikih klasik dalam menjawab persoalan kontemporer disamping muncul ide kontekstualisasi kitab kuning<\/em>.\u201d\u00a0(Sahal Mahfudh dalam Kritik Nalar Fikih NU, 2002 :xiv-xv)<\/p>\n

Pada halaman yang lain beliau mengatakan,\u00a0“Rumusan \u2018fikih baru\u2019 ini kemudian dibahas secara intensif pada Muktamar ke-28 di Krapyak, Yogyakarta yang kemudian dikukuhkan dalam Munas Alim Ulama di Lampung,1992. Di dalam hasil Munas tersebut di antaranya disebutkan perlunya bermazhab secara manhajiy (metodologis) serta merekomendasikan para Kiai NU yang sudah mempunyai kemampuan intelektual cukup untuk beristinbath langsung dari teks dasar.Jika tidak mampu maka diadakan ijtihad jama’i (ijtihad kolektif).Bentuknya bisa istinbath (menggali dari teks asal\/dasar) maupun ilh\u00e2q (qiyas). Pengertian istinbath al-Ahk\u00e2m di kalangan NU bukan mengambil hukum secara langsung dari aslinya, yaitu al-Qur’an dan Sunnah akan tetapi (sesuai dengan sikap dasar bermazhab), mentadbiqkan (memberlakukan) secara dinamis nash-nash fuqaha dalam konteks permasalahan yang dicari hukumnya<\/em>.”\u00a0(Sahal Mahfudh dalam Kritik Nalar Fikih NU, 2002 : xv-xvi).<\/p>\n

Melalui pernyataannya diatas, beliau ingin menyadarkan \u201ckita\u201d bahwa banyak persoalan baru yang hukumnya belum dibahas oleh ulama klasik. Ini sangat logis, sebab kehidupan terus berjalan, sehingga persoalanbaru pun terus bermunculan. Semisal saja hukum handpone (HP) yang di dalamnya terdapat mushhaf al-Qur’an. adapun ada sebuah momen ketika dalam suatu Bahstul Masail yang menjadikan permasalahan ini sebagai deskripsi masalahnya. Tak ada peserta yang mempu menyodorkan dalil verbal ulama klasik (ib\u00e2rah, dalam bahas pesantren) yang shar\u00eeh (jelas) dari kitab-kitab klasik. Akhirnya, pembahasan pun di-mauquf<\/em>-kan (diberhentikan). Ini wajar, sebab, pada masa klasik, fenomena al-Qur\u2019an dalam HP belum ada. Dan, persoalan semacam ini sebenarnya hanya bisa diselesaikan secara motodologis.<\/p>\n

Oleh sebab itu, menurut beliau, disamping kita bermazhab secara qauliy (tekstual) juga harus bermazab secara manhajiy (metodologis).Namun agaknya, seruan Kiai Sahal\u00a0 agar (NU khususnya) bermazhab metodologis ini belum mendapatkan respon serius. Ini dibuktikan dengan masih minimnya perhatian terhadap kajian-kajian metodologis, khususnya ushul fikih di kalangan NU.Minin sekali kita jumpai forum Bahtsul Masail yang orientasinya adalah manhajiy.<\/p>\n

Dalam halaman yang lain beliau menyatakan, \u201cfikih itu merupakan produk ijtihad. Karena produk ijtihad maka keputusan fikih bukan barang sakral yang tidak boleh diubah meskipun situasi sosial budayanya sudah melaju kencang. Pemahaman yang mengsyakralkan fikih jelas keliru. Dimana-mana yang namanya fikih adalah “al-Ilmu bi al-ahk\u00e2m al-syar’iyyah al-amaliyyah al-muktasab min adillatih\u00e2 al-tafshiliyyah<\/em>“. Definisi fikih sebagai al-muktasab (yang digali) menunjukan pada sebuah pemahaman bahwa fikih lahir melalui serangkaian proses penalaran dan kerja intelektual yang panjang sebelum pada akhirnya dinyatakan sebagai hukum praktis … Semua itu menunjukan bahwa fikih “produk ijtihadiy”. Sebagai produk ijtihad, maka sudah sewajarnya fikih terus berkembang lantaran pertimbangan-pertimbangan sosio-politik dan sosio-budaya serta pola pikir yang melatar belakangi hasil penggalian hukum sangat mungkin mengalami perubahan.Para peletak dasar fikih, yakni imam mazhab (mujtahid\u00een) dalam melakukan formasi hukum Islam meskipun digali langsung dari teks asal (al-Qur’an dan Hadits) namun selalu tidak lepas dari pertimbangan “konteks likungan keduanya baik asbab al-nuz\u00fbl maupun asbab al-wur\u00fbd.Namun konteks lingkungan ini kurang berkembang dikalangan NU.<\/em> (Sahal Mahfudh dalam Kritik Nalar Fikih NU, 2002 :\u00a0 xx).<\/p>\n

Dari pernyataan beliau bahwa \u201ckeputusan fikih bukan barang sakral yang tidalk boleh diubah meskipun situasi sosial budayanya sudah melaju kencang.Pemahaman yang mengsyakralkan fikih jelas keliru\u201d\u00a0nampaknya beliau ingin mendesakralisasi fikih.Sebab, disamping \u2018sakralisme\u2019terhadap fikih berpotensi melahirkan taklid buta dan fanatisme bermazhab yangakan berdapmpak terkikisnya kepekaan kita terhadap perkembangan zaman, juga menjadi salah satu penyebab keengganankita untuk lebih memperhatikan ushul fikih yang notabene lebih penting daripada fikih itu sendiri.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org \u2013 Setelah pada bagian pertama kita mengetahui bagaimana pola berpikir Kiai Sahal Mahfudz mengenai pembaharuan hukum fikih, disini kita akan membahas lebih detail lagi tentang bagaimana upaya pembaharuan fikih Kiai Sahal Mahfudz dalam beberapa metode dibawah ini. Melalui metode \u201ckontekstualisasi-mazhabi qauliy-manhajiy\u201d ini Kiai Sahal ingin memperbaharui (tajd\u00eed) fikih dan mengemasnya menjadi paket \u201cfikih baru\u201d […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":13741,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6],"tags":[5054],"yoast_head":"\nUpaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh - Bagian 2 - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"PeciHitam.org - pembahasan artikel kali ini tentag upaya pembaharuan fikih Kiai Sahal Mahfudh. berisi tentang tipologi dan pemikiran Mbah Sahal.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh - Bagian 2 - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"PeciHitam.org - pembahasan artikel kali ini tentag upaya pembaharuan fikih Kiai Sahal Mahfudh. berisi tentang tipologi dan pemikiran Mbah Sahal.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-10-09T07:12:36+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-10-09T10:53:12+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Upaya-Pembaharuan-Fikih-Kiai-Sahal-Mahfudh-Bagian-2.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"5 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\"},\"headline\":\"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh – Bagian 2\",\"datePublished\":\"2019-10-09T07:12:36+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-09T10:53:12+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/\"},\"wordCount\":964,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Upaya-Pembaharuan-Fikih-Kiai-Sahal-Mahfudh-Bagian-2.jpg\",\"keywords\":[\"Pembaharuan Fikih\"],\"articleSection\":[\"Khazanah\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/\",\"name\":\"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh - Bagian 2 - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Upaya-Pembaharuan-Fikih-Kiai-Sahal-Mahfudh-Bagian-2.jpg\",\"datePublished\":\"2019-10-09T07:12:36+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-09T10:53:12+00:00\",\"description\":\"PeciHitam.org - pembahasan artikel kali ini tentag upaya pembaharuan fikih Kiai Sahal Mahfudh. berisi tentang tipologi dan pemikiran Mbah Sahal.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Upaya-Pembaharuan-Fikih-Kiai-Sahal-Mahfudh-Bagian-2.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Upaya-Pembaharuan-Fikih-Kiai-Sahal-Mahfudh-Bagian-2.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh - Bagian 2\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh – Bagian 2\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\",\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\"},\"description\":\"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh - Bagian 2 - Pecihitam.org","description":"PeciHitam.org - pembahasan artikel kali ini tentag upaya pembaharuan fikih Kiai Sahal Mahfudh. berisi tentang tipologi dan pemikiran Mbah Sahal.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh - Bagian 2 - Pecihitam.org","og_description":"PeciHitam.org - pembahasan artikel kali ini tentag upaya pembaharuan fikih Kiai Sahal Mahfudh. berisi tentang tipologi dan pemikiran Mbah Sahal.","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-10-09T07:12:36+00:00","article_modified_time":"2019-10-09T10:53:12+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Upaya-Pembaharuan-Fikih-Kiai-Sahal-Mahfudh-Bagian-2.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mohammad Mufid Muwaffaq","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mohammad Mufid Muwaffaq","Est. reading time":"5 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/"},"author":{"name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29"},"headline":"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh – Bagian 2","datePublished":"2019-10-09T07:12:36+00:00","dateModified":"2019-10-09T10:53:12+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/"},"wordCount":964,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Upaya-Pembaharuan-Fikih-Kiai-Sahal-Mahfudh-Bagian-2.jpg","keywords":["Pembaharuan Fikih"],"articleSection":["Khazanah"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/","name":"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh - Bagian 2 - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Upaya-Pembaharuan-Fikih-Kiai-Sahal-Mahfudh-Bagian-2.jpg","datePublished":"2019-10-09T07:12:36+00:00","dateModified":"2019-10-09T10:53:12+00:00","description":"PeciHitam.org - pembahasan artikel kali ini tentag upaya pembaharuan fikih Kiai Sahal Mahfudh. berisi tentang tipologi dan pemikiran Mbah Sahal.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Upaya-Pembaharuan-Fikih-Kiai-Sahal-Mahfudh-Bagian-2.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Upaya-Pembaharuan-Fikih-Kiai-Sahal-Mahfudh-Bagian-2.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh - Bagian 2"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/upaya-pembaharuan-fikih-kiai-sahal-mahfudh-bagian-2\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Upaya Pembaharuan Fikih Kiai Sahal Mahfudh – Bagian 2"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29","name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","caption":"Mohammad Mufid Muwaffaq"},"description":"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/13298"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/16"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=13298"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/13298\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/13741"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=13298"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=13298"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=13298"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}