Pecihitam.org<\/strong> – Belum lama ini tersebar berita bahwa ceramah UAS yang seharusnya akan dilaksanakan di masjid kampus UGM<\/a><\/strong> terpaksa harus dibatalkan.<\/p>\n\n\n\n

Menurut berita yang beredar, pembatalan ceramah itu lantaran acara tersebut dianggap tidak sesuai dengan semangat dan jati diri UGM. Juga, sebagaimana yang diungkapkan oleh kepala takmir masjid UGM, banyak alumni atau kalangan luar yang keberatan.<\/p>\n\n\n\n

Ceramah\nitu bertajuk \u201cIntegrasi Islam dan Sains\u201d dalam format kuliah umum seperti di\nmimbar-mimbar akademik pada umumnya.<\/p>\n\n\n\n

Bila\nbenar format ceramah itu semacam \u201ckuliah umum\u201d, jelas pembatalan itu bisa\ndibilang patut disayangkan. Sebabnya, mimbar kampus adalah tempat yang bebas\nuntuk menyuarakan sesuatu, mengutarakan pendapat, dan tidak ada orang yang bisa\nmenghalang-halangi.<\/p>\n\n\n\n

Lumpuhnya\nkebebasan akademik justru akan menghawatirkan dunia kampus itu sendiri sebagai\nlembaga independen pusat pengembangan ilmu pengetahuan. Untuk itu, di mana pun\ndan kapanpun, kebebasan akademik mutlak dibutuhkan dan tak ada yang boleh\nmembatasi, bahkan negara tak boleh membatasi.<\/p>\n\n\n\n

Sesungguhnya, kampus adalah tempat yang harus terbuka bagi semua orang tanpa terkecuali. Orang bebas bicara apa saja sejauh masih dalam koridor ilmu.<\/p>\n\n\n\n

Singkatnya, mau orang yang bersikap fanatik, fundamentalis, liberal, ekstrimis, berpaham Marxis, sosialis, dan siapa pun boleh-boleh saja bicara secara bebas.<\/p>\n\n\n\n

Di mimbar akademik semua orang bebas mengutarakan pendapat dan buah pikirannya sendiri. Pelarangan terhadapnya, justru menyalahi semangat pengetahuan dan jati diri demokrasi<\/p>\n\n\n\n

Hanya persoalannya, dan ini yang agak menghawatirkan, yang mau ceramah di kampus itu tidak semuanya mau dan bisa bicara dalam frame akademik.<\/p>\n\n\n\n

Misalnya dulu ada kasus Sudirman Said yang mau bicara di kampus dan ternyata dibatalkan juga. Alasanya, Said akan berkampanye politik di kampus. Hanya saja dibungkus seolah itu kegiatan akademik, padahal sifatnya politis.<\/p>\n\n\n\n

Yang lebih bermasalah\nlagi, ceramah-ceramah agama atau keilmuan yang diadakan di lingkungan masjid. Ceramah\nmodel begitu mau digolongkan seperti apa? Ceramah akademikkah? Menurut saya,\ntidak demikian.<\/p>\n\n\n\n

Ada sebagian orang yang memprotes tentang pelarangan Ustazd Somad. Tapi perlu diingat, dulu ada seorang tokoh bernama Irshad Manji mau bicara di UGM, tapi digagalkan atau dibatalkan.<\/p>\n\n\n\n

Apakah kampus UGM menolaknya? Tidak. Yang menolak justru lebih banyak dari kalangan luar UGM. Bahkan sampai terjadi semacam persekusi yang seharusnya tidak perlu. <\/p>\n\n\n\n

Kalau boleh bertanya, apakah orang yang sekarang protes dengan pelarangan ceramah UAS dulu juga protes dengan persekusi terhadap Irshad Manji? Saya kira tidak pernah protes. Alasannya? Karena Manji dianggap tokoh liberal dan dikhawatirkan akan membawa-bawa ide Islam liberal.<\/p>\n\n\n\n

Jadi, bila ada yang protes soal Ustadz Somad ini, sepertinya mereka tidak sedang membela kebebasan akademik di lingkungan kampus. Mereka justru sedang menunjukkan preferensi soal bagaimana UGM harus bersikap. Dengan begitu, ujung-ujungnya UGM akan dianggap anti Islam.<\/p>\n\n\n\n

Hemat saya, kebebasan\nmimbar akademik harus terus didukung. Dengan catatan harus berbicara secara\nakademik dan berdasarkan pengetahuan yang mumpuni, yang demikian ini tidak\nboleh dilarang. Mau UAS, Felix, Irshad Manji, Ulil, Sudirman, atau siapa saja,\njangan ada larangan.<\/p>\n\n\n\n

Hanya kembali lagi ke\nsoal tadi, apakah masjid itu mimbar akademik? Sepertinya bukan. Kalau ada orang\nyang mau bicara soal hak-hak gay dan LGBT di mimbar masjid, apakah boleh? Pasti\ntidak boleh. <\/p>\n\n\n\n

Jadi, sangat susah untuk\nmenerapkan prinsip kebebasan mimbar di masjid, meskipun masjid itu ada di\nkampus. Kalau ada yang keberatan dengan pelarangan ceramah Ustaz Somad, tidak\ntepat membawa-bawa prinsip kebebasan mimbar sebagai argumen. Atau, cari saja tempat\nlain di dalam kampus tapi bukan di dalam masjid.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Belum lama ini tersebar berita bahwa ceramah UAS yang seharusnya akan dilaksanakan di masjid kampus UGM terpaksa harus dibatalkan. Menurut berita yang beredar, pembatalan ceramah itu lantaran acara tersebut dianggap tidak sesuai dengan semangat dan jati diri UGM. Juga, sebagaimana yang diungkapkan oleh kepala takmir masjid UGM, banyak alumni atau kalangan luar yang […]<\/p>\n","protected":false},"author":13,"featured_media":14174,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[8],"tags":[1597,5114,5113,3190],"yoast_head":"\n