Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":14121,"date":"2019-10-11T15:21:14","date_gmt":"2019-10-11T08:21:14","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=14121"},"modified":"2019-10-11T15:21:15","modified_gmt":"2019-10-11T08:21:15","slug":"hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/","title":{"rendered":"Hukum Anal Seks Menurut Pandangan Agama Islam"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Dalam hubungan suami istri islam memperbolehkan adanya variasi dalam hubungan intim<\/a><\/strong>. Namun bagaimana jika variasi tersebut tidak seperti lazimnya, contohnya hubungan intim melalui jalur belakang atau istilahnya anal seks. Bagaimanakah hukum anal seks menurut pandangan islam?<\/p>\n\n\n\n

Pasangan suami istri perlu saling melengkapi kekurangan antara satu dengan lainnya, baik secara lahir maupun secara batin.<\/p>\n\n\n\n

Dalam masalah hubungan ranjang, Allah subhanahu wa ta’ala telah memberikan kebebasan kepada para suami untuk mendatangi istrinya dengan metode apa pun. Hal tersebut sebagaimana yang difirmankan dalam Al Qur’an:<\/p>\n\n\n\n

\u0646\u0650\u0633\u064e\u0627\u0624\u064f\u0643\u064f\u0645\u0652 \u062d\u064e\u0631\u0652\u062b\u064c \u0644\u064e\u0643\u064f\u0645\u0652 \u0641\u064e\u0623\u0652\u062a\u064f\u0648\u0627 \u062d\u064e\u0631\u0652\u062b\u064e\u0643\u064f\u0645\u0652 \u0623\u064e\u0646\u0651\u064e\u0649 \u0634\u0650\u0626\u0652\u062a\u064f\u0645\u0652 <\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cIstri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.\u201d (QS: Al Baqarah: 223) <\/em><\/p>\n\n\n\n

Menurut Ibnu Abbas, ahli tafsir yang menjadi paman Rasululullah shallallahu alaihi wa sallam, istilah al-harts atau yang dalam bahasa Indonesia dimaknai sebagai ladang mempunyai arti maudhu\u2019ul walad atau tempat anak atau rahim (Abil Fida’ Isma’il ibn Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Kairo, al-Faruq al-Haditsiyah, 2000, jilid 2, halaman 305).<\/p>\n\n\n\n

Ibnu Katsir, sebagaimana disampaikan dalam beberapa hadits, memberi batasan tentang bagaimana seharunya hubungan intim suami istri. <\/p>\n\n\n\n

Menurutnya, kata \u201csekehendakmu\u201d bukan berarti bebas sama sekali, semau-mau mereka tanpa ada batasan, melainkan tetap pada koridor berhubungan pasutri melalui vagina.<\/p>\n\n\n\n

Maksudnya ialah semau kamu baik dengan cara berhadap-hadapan atau saling memungungi yang penting melalui satu katup (vagina). (Ibn Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, 2000: 305) <\/p>\n\n\n\n

Asbabun Nuzul ayat ini turun saat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kedatangan tamu para sahabat Ansor. Mereka mengajukan pertanyaan, kemudian turunlah ayat di atas. <\/p>\n\n\n\n

Kemudian Rasulullah SAW menegaskan dengan satu hadits:
\u201cDatangilah dia (istri) dengan gaya apa pun selama di farji (vagina).\u201d <\/em><\/p>\n\n\n\n

Ada banyak hadits yang secara spesifik menyebutkan seorang laki-laki tidak boleh bersenggama dengan istrinya melalui jalur belakang. Di antaranya hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam riwayat Imam at Tirmidzi dari Ibnu Abbas dengan kualitas Hasan Gharib sebagai berikut: <\/p>\n\n\n\n

\u201cAllah tidak berkenan melihat laki-laki yang mendatangi (jima’) kepada istrinya atau kepada laki-laki lain melalui anus\/dubur. (HR: At Tirmidzi: 1086) <\/em><\/p>\n\n\n\n

Pendapat ulama madzhab Syafiiyyah senada dengan kedua sumber utama di atas. Imam an Nawawi dalam kitabnya Raudlatuth Thalibin<\/a><\/strong> juga mengungkapkan hal yang sama. Adapun teks lengkapnya sebagai berikut:<\/p>\n\n\n\n

\u0627\u0644\u0628\u0627\u0628 \u0627\u0644\u062a\u0627\u0633\u0639 \u0641\u064a\u0645\u0627 \u064a\u0645\u0644\u0643 \u0627\u0644\u0632\u0648\u062c \u0645\u0646 \u0627\u0644\u0627\u0633\u062a\u0645\u062a\u0627\u0639\u060c \u0648\u0641\u064a\u0647 \u0645\u0633\u0627\u0626\u0644\u060c \u0625\u062d\u062f\u0627\u0647\u0627: \u0644\u0647 \u062c\u0645\u064a\u0639 \u0623\u0646\u0648\u0627\u0639 \u0627\u0644\u0625\u0633\u062a\u0645\u062a\u0627\u0639 \u0625\u0644\u0627 \u0627\u0644\u0646\u0638\u0631 \u0625\u0644\u0649 \u0627\u0644\u0641\u0631\u062c \u0641\u0641\u064a\u0647 \u062e\u0644\u0627\u0641 \u0633\u0628\u0642 \u0641\u064a \u062d\u0643\u0645 \u0627\u0644\u0646\u0638\u0631 \u0648\u0625\u0644\u0627 \u0627\u0644\u0625\u062a\u064a\u0627\u0646 \u0641\u064a \u0627\u0644\u062f\u0628\u0631 \u0641\u0625\u0646\u0647 \u062d\u0631\u0627\u0645 \u0648\u064a\u062c\u0648\u0632 \u0627\u0644\u062a\u0644\u0630\u0630 \u0628\u0645\u0627 \u0628\u064a\u0646 \u0627\u0644\u0625\u0644\u064a\u062a\u064a\u0646 \u0648\u0627\u0644\u0625\u064a\u0644\u0627\u062c \u0641\u064a \u0627\u0644\u0642\u0628\u0644 \u0645\u0646 \u062c\u0647\u0629 \u0627\u0644\u062f\u0628\u0631. <\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cBab ke-sembilan, tentang hak yang dimiliki seorang suami untuk bersenang-senang terhadap istrinya. Di sini terdapat banyak masalah. Seorang suami boleh melakukan apa saja kecuali melihat kemaluan istri. Di sini terdapat perbedaan pendapat dalam masalah melihatnya. Juga boleh melakukan apa saja kecuali menggauli istri dari duburnya. Sesungguhnya hukumnya adalah haram. Boleh bersenang-senang dengan tubuh antara dua pantat (tidak sampai jima’) serta memasukkan dzakar ke vagina meskipun dari arah posisi belakang. (Abi Zakariyya Yahya Syarof An Nawawi, Raudlatuth Thalibin, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah, 2003, juz 5, halaman 535).<\/em><\/p>\n\n\n\n

Benang merahnya adalah, hukum berhubungan seks bagi suami melalui anus istrinya atau anal seks adalah haram sesuai dalil syara’ di atas. Karena bagaimanapun hukum anal seks selain haram dari sisi agama, secara sudut pandang medis, juga terdapat beberapa hikmah.<\/p>\n\n\n\n

Di antaranya, anus memang tidak dipersiapkan untuk senggama sehingga tidak terdapat pelumas atau lubrikasi. Hubungan anal juga bisa memicu wasir, infeksi dan penyakin lainnya, karena sejatinya anus merupakan tempat keluarnnya kotoran. Wallahua\u2019lam Bisshawab.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Dalam hubungan suami istri islam memperbolehkan adanya variasi dalam hubungan intim. Namun bagaimana jika variasi tersebut tidak seperti lazimnya, contohnya hubungan intim melalui jalur belakang atau istilahnya anal seks. Bagaimanakah hukum anal seks menurut pandangan islam? Pasangan suami istri perlu saling melengkapi kekurangan antara satu dengan lainnya, baik secara lahir maupun secara batin. […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":14123,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[22],"tags":[3222,5118,5119],"yoast_head":"\nHukum Anal Seks Menurut Pandangan Agama Islam - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Dalam hubungan suami istri islam memperbolehkan adanya variasi dalam hubungan intim, Namun bagaimanakah hukum anal seks menurut pandangan islam?\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Hukum Anal Seks Menurut Pandangan Agama Islam - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Dalam hubungan suami istri islam memperbolehkan adanya variasi dalam hubungan intim, Namun bagaimanakah hukum anal seks menurut pandangan islam?\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-10-11T08:21:14+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-10-11T08:21:15+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/hukum-anal-seks.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"575\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"2 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/\"},\"author\":{\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\"},\"headline\":\"Hukum Anal Seks Menurut Pandangan Agama Islam\",\"datePublished\":\"2019-10-11T08:21:14+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-11T08:21:15+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/\"},\"wordCount\":504,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/hukum-anal-seks.jpg\",\"keywords\":[\"hubungan suami istri\",\"hukum anal seks\",\"seks anal\"],\"articleSection\":[\"Keluarga - Nikah\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/\",\"name\":\"Hukum Anal Seks Menurut Pandangan Agama Islam - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/hukum-anal-seks.jpg\",\"datePublished\":\"2019-10-11T08:21:14+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-11T08:21:15+00:00\",\"description\":\"Dalam hubungan suami istri islam memperbolehkan adanya variasi dalam hubungan intim, Namun bagaimanakah hukum anal seks menurut pandangan islam?\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/hukum-anal-seks.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/hukum-anal-seks.jpg\",\"width\":1024,\"height\":575,\"caption\":\"hukum anal seks dalam islam\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Hukum Anal Seks Menurut Pandangan Agama Islam\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\",\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"caption\":\"Arif Rahman Hakim\"},\"description\":\"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Hukum Anal Seks Menurut Pandangan Agama Islam - Pecihitam.org","description":"Dalam hubungan suami istri islam memperbolehkan adanya variasi dalam hubungan intim, Namun bagaimanakah hukum anal seks menurut pandangan islam?","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Hukum Anal Seks Menurut Pandangan Agama Islam - Pecihitam.org","og_description":"Dalam hubungan suami istri islam memperbolehkan adanya variasi dalam hubungan intim, Namun bagaimanakah hukum anal seks menurut pandangan islam?","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-10-11T08:21:14+00:00","article_modified_time":"2019-10-11T08:21:15+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":575,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/hukum-anal-seks.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Arif Rahman Hakim","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Arif Rahman Hakim","Est. reading time":"2 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/"},"author":{"name":"Arif Rahman Hakim","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b"},"headline":"Hukum Anal Seks Menurut Pandangan Agama Islam","datePublished":"2019-10-11T08:21:14+00:00","dateModified":"2019-10-11T08:21:15+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/"},"wordCount":504,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/hukum-anal-seks.jpg","keywords":["hubungan suami istri","hukum anal seks","seks anal"],"articleSection":["Keluarga - Nikah"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/","name":"Hukum Anal Seks Menurut Pandangan Agama Islam - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/hukum-anal-seks.jpg","datePublished":"2019-10-11T08:21:14+00:00","dateModified":"2019-10-11T08:21:15+00:00","description":"Dalam hubungan suami istri islam memperbolehkan adanya variasi dalam hubungan intim, Namun bagaimanakah hukum anal seks menurut pandangan islam?","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/hukum-anal-seks.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/hukum-anal-seks.jpg","width":1024,"height":575,"caption":"hukum anal seks dalam islam"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-anal-seks-menurut-pandangan-agama-islam\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Hukum Anal Seks Menurut Pandangan Agama Islam"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b","name":"Arif Rahman Hakim","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","caption":"Arif Rahman Hakim"},"description":"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/14121"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/14"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=14121"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/14121\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/14123"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=14121"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=14121"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=14121"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}