Pecihitam.org <\/strong>– Semenjak awal turunnya Alquran menjadi pedoman utama umat islam. Banyak sekali yang mempelajari dan mengkajinya, maka kemudian banyak bercabang diseputar Alquran berbagai ilmu-ilmu turunan yang independen.<\/p>\n\n\n\n Selain itu juga banyak berbagai riset dan studi-studi spesialist ilmu-ilmu Alquran yang berkembang sangat pesat, di antara ulama ada yang menggeluti ilmu tafsir Alquran dan usulnya serta memperdalam makna kandungannya.<\/p>\n\n\n\n Dari sini banyak sekali karya kitab-kitab tafsir dan ulama pengarangnya dari berbagai generasi yang dijadikan referensi oleh berbagai kalangan, terutama umat islam.<\/p>\n\n\n\n Dan selain ulama-ulama generasi dahulu, terdapat pula kitab-kitab tafsir Al-Quran dan para ulama pengarangnya dari Nusantara. Sebut saja seperti KH. Bisri Musthafa dengan Tafsir al-Ibriz, Prof. Qurais Syihab dengan tafsir Al-Misbah dan masih banyak yang lain.<\/p>\n\n\n\n Terkait ilmu Tafsir Al-Quran, berikut adalah 10 Kitab-kitab Tafsir dan pengarangnya yang paling populer sepanjang zaman:<\/p>\n\n\n\n Kitab Tafsir ini merupakan pelopor kitab-kitab tafsir yang dicetak hingga saat ini. Ia adalah kajian ilmiah yang sempurna tentang ilmu tafsir, asyik dibaca oleh siapa saja tertuma pemerhati tafsir. Kitab ini memaparkan keterampilan ilmu tafsir yang mungkin tidak akan ditemuakan di dalam kitab-kitab tafsir yang panjang sejenisnya.<\/p>\n\n\n\n Penulisnya adalah Imam Muhammad bin Jarir a-Thabari<\/a><\/strong>, seorang ulama ahlussunnah wal jamaah yang telah memadukan berbagai jenis ilmu pengetahuan.<\/p>\n\n\n\n Beliau begitu cemerlang pada setiap cabang ilmu yang digelutinya sehingga disebut sebagai ulama langka yang menguasai berbagai ilmu pengetahuan sepertinya. Ia adalah tokoh fiqh, tafsir, hadits, ahli bahasa, dan sejarahwan yang jujur terpercaya.<\/p>\n\n\n\n Secara umum kitab tafsir ini istimewa karena kesempurnaan metodeloginya dan sangat matang dari segi aqidah. Di antara metodeloginya adalah pengayaan dan pemilihan materi-materinya, meriwayatkan perkataan-perkataan para ulama salaf di dalam kitab dengan sanad yang bersambung kepada penulisnya.<\/p>\n\n\n\n Imam at-Thabari memperkaya tafsirnya dengan materi-materi bahasa serta mendemonstrasikan kepiawaian bahasa Arabnya dalam menjelaskan arti kata perkata serta makna yang terselubung dari ayat-ayat gharib Alquran. Tafsir ini juga istimewa karena apik dan runtun metodeloginya dari awal sampai akhir kitab.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Al Kassyaf merupakan pelopor dalam retorik atau kefasihan Alquran. Dengan kata-kata anggun akurat mungkin tidak dapat dipahami maksudnya oleh sebagian pengkaji tafsir. Keistimewaan ini adalah ciri khas yang paling menonjol di dalam Tafsir Al Kassyaf, dan anda yang datang belakangan mendapatkan sesuatu dari manfaat yang besar. Tentu beberapa dari pemerhati mengakui akan hal itu dan sebagian dari mereka menyangkal.<\/p>\n\n\n\n Satu hal yang disayangkan dari tafsir ini adalah pengarangnya Azzamakhsyary (wafat 538 H) merupakan penganut berat aliran Muktazilah dan fanatik dengan ke-Muktazilah-annya dalam berbagai hal.<\/p>\n\n\n\n Oleh karena itu ia cenderung mengedepankan pemahaman Muktazilahnya pada kajian-kajian detail. Akan tetapi para ulama dan pemerhati-pemerhati tafsir setelahnya telah merefisinya secara cermat, dan memberikan komentar, penjelasan, serta peringatan pada kajian-kajian yang terdapat kesalahan dari sisi aqidah. Lalu menonjolkan sisi retoris dan kefasihan yang menjadi keistimewaannya.<\/p>\n\n\n\n Kitab tafsir Al-Muharrirul Wajiez ini telah membuat masyarakat Barat Islam dan Andalusia bangga atas saudara-saudaranya di negara-negara Arab dan Timur Islam.<\/p>\n\n\n\n Kepopuleran kitab ini dan nilai ilmiahnya yang tinggi menjadikan nama besar al-Qadhi Abu Mohamed Abdelhaq bin Abu Bakar Ghalibbin Abderrahman bin Ghalib bin Abderrauf bin Tamam bin Abdellah bin Tamam bin Athiyyahbin Khalib bin Athiyyah al-Mahariby alias Ibn Athiyah al-Andalusy (481-541 H) masyhur dikalangan ulama di Timur dan Barat Islam sebagai tokoh tafsir besar dunia.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Al Muharrirul Wajiez mulai ditulis ketika ia masih belia saat ayahnya masih hidup, dan meneruskan penyusunan dan merevisinya hingga ia berusia lanjut.<\/p>\n\n\n\n Lalu pada saat ia memperkenalkanpertama kali kitabnya itu maka tercengang para pakar dan berdecak kagum para pemerhati tafsir, sungguh sebuah kitab tafsir yang dahsyat.<\/p>\n\n\n\n Pemaparannya simpel dan redaksional sesuai dengan namanya; serta di dalamnya tampak kuat kepribadian Ibn Athiyah yang sangat pakar dan kritis.<\/p>\n\n\n\n Tafsir ini berbeda karena selain mengajarkan ilmu tafsir yang tinggi juga melatih pembacanya dalam mengevaluasi dan menetapkan bobot perkara.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Al Qurthuby yang fokus studi fiqih dan mengupas ayat-ayat hukum merupakan salah satu induk kitab tafsir. Disebut \u201cAl Jami\u201d yaitu karena memadukan di dalam tafsir penjelasan bahasa, bacaan, retorasi, dan sebagainya.<\/p>\n\n\n\n Akan tetapi penjelasan dari segi hukum fiqih mengambil porsi yang dominan maka kitabnya pun dikenal dengan tafsir ayat-ayat hukum.<\/p>\n\n\n\n Al Qurthuby benar-benar telah bekerja keras dalam merampungkan kitab ini, mengedit, menyusun, dan menfinishingnya.<\/p>\n\n\n\n Ia telah menghasilkan dari ujung penanya untuk para pemerhati dan peneliti inti sari dari perkataan-perkataan para pakar tokoh tafsir dan berbagai problematika mereka di dalam menafsirkan Alquran. Dan yang paling menonjol darinya bahwa dia adalah seorang penganut mazhab Maliki yang fanatik.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Al Bahrul Muhith Karya Abu Hayyan Al Gharnathy Al Andalusy (Wafat 745 H). Kitab tafsir satu ini merupakan refrensi ilmiah besar bagi yang ingin memperdalam ilmu nahwu, i\u2019rab dan qiraat di dalam Alquran.<\/p>\n\n\n\n Tafsir \u201cBahrun Muhith\u201d (Samudera nan luas) sebagaimana penulisnya menamakannya. Tafsir Al Bahrul Muhith adalah pusaka ilmu pengetahuan yang sangat berharga.<\/p>\n\n\n\n Tafsir ini memiliki banyak keistimewaan khususnya dalam bidang Tata Bahasa Arab dan Nahwu, begitupula dari sisi bacaan serta penjelasannya. Dan selain itu ia juga pelopor dibidang tafsir ayat-ayat hukum meskipun lebih menonjol dibidang Nahwu seperti telah dijelaskan. <\/p>\n\n\n\n1. Tafsir at-Thabari<\/strong><\/h4>\n\n\n\n
2. Tafsir al-Kassyaf<\/strong><\/h4>\n\n\n\n
3. Tafsir al-Muharrirul Wajiez<\/strong><\/h4>\n\n\n\n
4. Al-Jami’ Li Ahkamil Quran (Tafsir Al Qurthuby)<\/strong><\/h4>\n\n\n\n
5. Tafsir al-Bahrul Muhith<\/strong><\/h4>\n\n\n\n
6. Tafsir Ibnu Katsir<\/strong><\/h4>\n\n\n\n