Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":14690,"date":"2019-10-16T08:31:53","date_gmt":"2019-10-16T01:31:53","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=14690"},"modified":"2019-10-16T08:31:53","modified_gmt":"2019-10-16T01:31:53","slug":"3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/","title":{"rendered":"3 Tingkatan Ikhlas Menurut Syekh Nawawi Banten"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org<\/strong> \u2013 Sudah menjadi maklum bahwa ikhlas merupakan satu syarat diterimanya amal ibadah seseorang. Tanpa keikhlasan sebaik apapun amal yang dilakukan oleh seorang mukmin tak akan ada nilainya di sisi Allah subh\u00e2nah\u00fb wa ta\u2019\u00e2l\u00e2. Nah, penulis kali ini akan memaparkan tentang tingkatan ikhlas menurut Syekh Nawawi Banten.<\/p>\n

Di dalam kitab At-Ta\u2019r\u00eef\u00e2t karya Ali Al-Jurjani disebutkan bahwa ikhlas adalah engkau tidak mencari orang yang menyaksikan amalmu selain Allah. Ikhlas juga diartikan membersihkan amal dari berbagai kotoran (Ali Al-Jurjani, At-Ta\u2019r\u00eef\u00e2t, [Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyah: 1983], hal. 14).<\/p>\n

Dalam berbagai kesempatan kajian ilmiah Prof. Dr. M. Qurais Shihab<\/a><\/strong> seringkali memberikan satu gambaran tentang ikhlas dengan sebuah gelas yang penuh air putih. Tak ada sedikit pun yang ada dalam gelas itu selain murni air putih belaka, tanpa tercampuri apa pun. Itulah yang disebut dengan ikhlas.<\/p>\n

Seseorang melakukan satu amalan hanya karna Allah semata, tak ada satu pun motivasi lain yang mencampurinya. Tak ada harapan surga, tak ada keinginan enaknya hidup di dunia, semua murni karena menghamba kepada Allah saja.<\/p>\n

Meski demikian ada kriteria tertentu di mana seseorang melakukan suatu amalan dengan motivasi tertentu namun masih dikategorikan sebagai ikhlas. Syekh Muhammad Nawawi Banten di dalam kitabnya Nash\u00e2ihul \u2018Ib\u00e2d membagi keikhlasan ke dalam 3 (tiga) tingkatan (Muhammad Nawawi Al-Jawi, Nash\u00e2ihul \u2018Ib\u00e2d, [Jakarta: Darul Kutub Islamiyah, 2010], hal. 58).<\/p>\n

Dalam kitab tersebut beliau memaparkan bahwa tingkatan pertama yang merupakan tingkat paling tinggi di dalam ikhlas sebagai berikut:<\/p>\n

\u00a0\u0641\u0623\u0639\u0644\u0649 \u0645\u0631\u0627\u062a\u0628 \u0627\u0644\u0627\u062e\u0644\u0627\u0635 \u062a\u0635\u0641\u064a\u0629 \u0627\u0644\u0639\u0645\u0644 \u0639\u0646 \u0645\u0644\u0627\u062d\u0638\u0629 \u0627\u0644\u062e\u0644\u0642 \u0628\u0623\u0646 \u0644\u0627 \u064a\u0631\u064a\u062f \u0628\u0639\u0628\u0627\u062f\u062a\u0647 \u0627\u0644\u0627 \u0627\u0645\u062a\u062b\u0627\u0644 \u0623\u0645\u0631 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0648\u0627\u0644\u0642\u064a\u0627\u0645 \u0628\u062d\u0642 \u0627\u0644\u0639\u0628\u0648\u062f\u064a\u0629 \u062f\u0648\u0646 \u0627\u0642\u0628\u0627\u0644 \u0627\u0644\u0646\u0627\u0633 \u0639\u0644\u064a\u0647 \u0628\u0627\u0644\u0645\u062d\u0628\u0629 \u0648\u0627\u0644\u062b\u0646\u0627\u0621 \u0648\u0627\u0644\u0645\u0627\u0644 \u0648\u0646\u062d\u0648 \u0630\u0644\u0643<\/strong><\/p>\n

Artinya: \u201cTingkatan ikhlas yang paling tinggi adalah membersihkan perbuatan dari perhatian makhluk (manusia) di mana tidak ada yang diinginkan dengan ibadahnya selain menuruti perintah Allah dan melakukan hak penghambaan, bukan mencari perhatian manusia berupa kecintaan, pujian, harta dan sebagainya.\u201d<\/p>\n

Pada tingkatan ini orang yang melakukan amalan atau ibadah tidak memiliki tujuan apapun selain hanya karena menuruti perintah Allah semata. Ia menyadari bahwa dirinya adalah hamba atau budaknya Allah sedangkan Allah adalah tuannya.<\/p>\n

Maka baginya sudah selayaknya seorang hamba taat dan patuh serta menuruti apapun yang diperintahkan oleh tuannya tanpa berharap mendapatkan imbalan apapun. Orang yang beramal dengan keikhlasan tingkat ini sama sekali tak terpikir olehnya balasan atas amalnya itu. Pun ia tak peduli apakah kelak di akhirat Allah akan memasukkannya ke dalam surga atau neraka. Ia hanya berharap ridlo Tuhannya.<\/p>\n

Adapun tingkatan ikhlas yang kedua Syekh Nawawi menuturkan lebih lanjut:<\/p>\n

\u00a0\u0648\u0627\u0644\u0645\u0631\u062a\u0628\u0629 \u0627\u0644\u062b\u0627\u0646\u064a\u0629 \u0623\u0646 \u064a\u0639\u0645\u0644 \u0644\u0644\u0647 \u0644\u064a\u0639\u0637\u064a\u0647 \u0627\u0644\u062d\u0638\u0648\u0638 \u0627\u0644\u0623\u062e\u0631\u0648\u064a\u0629 \u0643\u0627\u0644\u0628\u0639\u0627\u062f \u0639\u0646 \u0627\u0644\u0646\u0627\u0631 \u0648\u0627\u062f\u062e\u0627\u0644\u0647 \u0627\u0644\u062c\u0646\u0629 \u0648\u062a\u0646\u0639\u064a\u0645\u0647 \u0628\u0623\u0646\u0648\u0627\u0639 \u0645\u0644\u0627\u0630\u0647\u0627<\/strong><\/p>\n

Artinya: \u201cTingkat keikhlasan yang kedua adalah melakukan perbuatan karena Allah agar diberi bagian-bagian akhirat seperti dijauhkan dari siksa api neraka dan dimasukkan ke dalam surga dan menikmati berbagai macam kelezatannya.\u201d<\/p>\n

Pada tingkatan kedua ini orang yang beramal melakukan amalannya karena Allah namun di balik itu ia memiliki keinginan agar dengan ibadahnya kelak di akherat ia akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah. Ia beribadah dengan harapan kelak di hari kiamat terselamatkan dari berbagai keadaannya yang mengerikan, terlindungi dari panas yang menyengat, dimudahkan hisabnya, hingga pada akhirnya ia tidak dimasukkan ke dalam api neraka tapi sebaliknya Allah berkenan memasukkannya ke dalam surga sehingga ia dapat menikmati berbagai fasilitas yang tiada duanya.<\/p>\n

Beribadah dengan niat dan motivasi seperti ini masih dikategorikan sebagai ikhlas, hanya saja bukan ikhlas yang sesungguh-sungguhnya ikhlas. Keikhlasan seperti ini ada pada tingkatan kedua di bawah tingkat keikhlasan pertama.<\/p>\n

Ini diperbolehkan mengingat Allah dan Rasulullah sangat sering memotivasi para hamba dan umatnya untuk melakukan amalan tertentu dengan iming-iming pahala yang besar dan kenikmatan yang luar biasa di akhirat kelak.<\/p>\n

Lebih lanjut Syekh Nawawi menuturkan:<\/p>\n

\u00a0\u0648\u0627\u0644\u0645\u0631\u062a\u0628\u0629 \u0627\u0644\u062b\u0627\u0644\u062b\u0629 \u0623\u0646 \u064a\u0639\u0645\u0644 \u0644\u0644\u0647 \u0644\u064a\u0639\u0637\u064a\u0647 \u062d\u0638\u0627 \u062f\u0646\u064a\u0648\u064a\u0627 \u0643\u062a\u0648\u0633\u0639\u0629 \u0627\u0644\u0631\u0632\u0642 \u0648\u062f\u0641\u0639 \u0627\u0644\u0645\u0624\u0630\u064a\u0627\u062a\u00a0<\/strong><\/p>\n

Artinya: \u201cTingkatan ikhlas yang ketiga adalah melakukan perbuatan karena Allah agar diberi bagian duniawi seperti kelapangan rizki dan terhindar dari hal-hal yang menyakitkan.\u201d<\/p>\n

Tingkat keikhlasan yang ketiga ini adalah tingkat keikhlasan yang paling rendah di mana orang yang beribadah dilakukan karena Allah namun ia memiliki harapan akan mendapatkan imbalan duniawi dengan ibadahnya itu.<\/p>\n

Sebagai contoh orang yang melakukan shalat dluha dengan motivasi akan diluaskan rejekinya, aktif melakukan shalat malam dengan harapan akan mendapatkan kemuliaan di dunia, banyak membaca istighfar agar dimudahkan mendapatkan keturunan dan lain sebagainya.<\/p>\n

Hal yang demikian ini masih tetap dianggap sebagai ikhlas karena agama sendiri menawarkan imbalan-imbalan tersebut ketika memotivasi umat untuk melakukan suatu amalan tertentu. Hanya saja tingkat keikhlasannya adalah tingkat paling rendah.<\/p>\n

Lalu bagaimana bila seorang yang beribadah atau melakukan suatu amalan dengan motivasi selain tiga hal di atas? Semisal orang beribadah dengan harapan akan dipuji dan dianggap orang lain sebagai orang yang taat, mencari ilmu dengan harapan akan dihormati orang lain sebagai orang yang alim, bersedekah dengan harapan akan mendapatkan suara banyak dalam pemilihan lurah, kepala daerah atau wakil rakyat.<\/p>\n

Masih menurut Syekh Nawawi bahwa yang demikian itu termasuk sikap riya yang tercela, bukan ikhlas. Beliau menegaskan:<\/p>\n

\u00a0\u0648\u0645\u0627 \u0639\u062f\u0627 \u0630\u0644\u0643 \u0631\u064a\u0627\u0621 \u0645\u0630\u0645\u0648\u0645<\/strong><\/p>\n

Artinya: \u201cSelain ketiga motivasi di atas adalah riya yang tercela.\u201d<\/p>\n

Begitulah 3 Tingkatan Ikhlas Menurut Syekh Nawawi Banten yang bisa kita ambil pelajaran untuk hidup kita kedepannya. Wall\u00e2hu a\u2019lam.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org \u2013 Sudah menjadi maklum bahwa ikhlas merupakan satu syarat diterimanya amal ibadah seseorang. Tanpa keikhlasan sebaik apapun amal yang dilakukan oleh seorang mukmin tak akan ada nilainya di sisi Allah subh\u00e2nah\u00fb wa ta\u2019\u00e2l\u00e2. Nah, penulis kali ini akan memaparkan tentang tingkatan ikhlas menurut Syekh Nawawi Banten. Di dalam kitab At-Ta\u2019r\u00eef\u00e2t karya Ali Al-Jurjani disebutkan […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":15101,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[4],"tags":[5319,3997],"yoast_head":"\n3 Tingkatan Ikhlas Menurut Syekh Nawawi Banten - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"PeciHitam.org - Pembahasan artikel ini perihal Tingkatan Ikhlas menurut Syekh Nawawi Banten. berisi tiga tingkatan dalam ikhlas.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"3 Tingkatan Ikhlas Menurut Syekh Nawawi Banten - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"PeciHitam.org - Pembahasan artikel ini perihal Tingkatan Ikhlas menurut Syekh Nawawi Banten. berisi tiga tingkatan dalam ikhlas.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-10-16T01:31:53+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/3-Tingkatan-Ikhlas-Menurut-Syekh-Nawawi-Banten.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"4 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\"},\"headline\":\"3 Tingkatan Ikhlas Menurut Syekh Nawawi Banten\",\"datePublished\":\"2019-10-16T01:31:53+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-16T01:31:53+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/\"},\"wordCount\":781,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/3-Tingkatan-Ikhlas-Menurut-Syekh-Nawawi-Banten.jpg\",\"keywords\":[\"Ikhlas Menurut Syeck Nawawi Banten\",\"tingkatan ikhlas\"],\"articleSection\":[\"Dakwah\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/\",\"name\":\"3 Tingkatan Ikhlas Menurut Syekh Nawawi Banten - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/3-Tingkatan-Ikhlas-Menurut-Syekh-Nawawi-Banten.jpg\",\"datePublished\":\"2019-10-16T01:31:53+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-16T01:31:53+00:00\",\"description\":\"PeciHitam.org - Pembahasan artikel ini perihal Tingkatan Ikhlas menurut Syekh Nawawi Banten. berisi tiga tingkatan dalam ikhlas.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/3-Tingkatan-Ikhlas-Menurut-Syekh-Nawawi-Banten.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/3-Tingkatan-Ikhlas-Menurut-Syekh-Nawawi-Banten.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"3 Tingkatan Ikhlas Menurut Syekh Nawawi Banten\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"3 Tingkatan Ikhlas Menurut Syekh Nawawi Banten\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\",\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\"},\"description\":\"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"3 Tingkatan Ikhlas Menurut Syekh Nawawi Banten - Pecihitam.org","description":"PeciHitam.org - Pembahasan artikel ini perihal Tingkatan Ikhlas menurut Syekh Nawawi Banten. berisi tiga tingkatan dalam ikhlas.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"3 Tingkatan Ikhlas Menurut Syekh Nawawi Banten - Pecihitam.org","og_description":"PeciHitam.org - Pembahasan artikel ini perihal Tingkatan Ikhlas menurut Syekh Nawawi Banten. berisi tiga tingkatan dalam ikhlas.","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-10-16T01:31:53+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/3-Tingkatan-Ikhlas-Menurut-Syekh-Nawawi-Banten.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mohammad Mufid Muwaffaq","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mohammad Mufid Muwaffaq","Est. reading time":"4 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/"},"author":{"name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29"},"headline":"3 Tingkatan Ikhlas Menurut Syekh Nawawi Banten","datePublished":"2019-10-16T01:31:53+00:00","dateModified":"2019-10-16T01:31:53+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/"},"wordCount":781,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/3-Tingkatan-Ikhlas-Menurut-Syekh-Nawawi-Banten.jpg","keywords":["Ikhlas Menurut Syeck Nawawi Banten","tingkatan ikhlas"],"articleSection":["Dakwah"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/","name":"3 Tingkatan Ikhlas Menurut Syekh Nawawi Banten - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/3-Tingkatan-Ikhlas-Menurut-Syekh-Nawawi-Banten.jpg","datePublished":"2019-10-16T01:31:53+00:00","dateModified":"2019-10-16T01:31:53+00:00","description":"PeciHitam.org - Pembahasan artikel ini perihal Tingkatan Ikhlas menurut Syekh Nawawi Banten. berisi tiga tingkatan dalam ikhlas.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/3-Tingkatan-Ikhlas-Menurut-Syekh-Nawawi-Banten.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/3-Tingkatan-Ikhlas-Menurut-Syekh-Nawawi-Banten.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"3 Tingkatan Ikhlas Menurut Syekh Nawawi Banten"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/3-tingkatan-ikhlas-menurut-syekh-nawawi-banten\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"3 Tingkatan Ikhlas Menurut Syekh Nawawi Banten"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29","name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","caption":"Mohammad Mufid Muwaffaq"},"description":"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/14690"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/16"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=14690"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/14690\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/15101"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=14690"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=14690"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=14690"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}