Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":15086,"date":"2019-10-16T01:10:37","date_gmt":"2019-10-15T18:10:37","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=15086"},"modified":"2019-10-16T11:13:36","modified_gmt":"2019-10-16T04:13:36","slug":"kenabian-dalam-itiqad-islam-ahlussunnah-wal-jamaah","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/kenabian-dalam-itiqad-islam-ahlussunnah-wal-jamaah\/","title":{"rendered":"Kenabian dalam I\u2019tiqad Islam Ahlussunnah wal Jama\u2019ah"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Pada artikel-artikel saya sebelumnya telah kita bahas hal-hal yang berkaitan dengan Ketuhanan. Sifat-sifat yang wajib, mustahil dan yang jaiz bagi Allah Ta\u2019ala<\/a><\/strong> Tuhan semesta alam. Sekarang kita membahas yang berkaitan dengan I\u2019tiqad Ahlussunnah wal-Jama\u2019ah, yakni perihal Kenabian. Tentang sifat-sifat yang wajib, mustahil dan juga yang jaiz bagi Para Rasul<\/a><\/strong> \u2018alaihimusshalatu wassalam.<\/p>\n\n\n\n

Salah satu dari rukun iman adalah percaya kepada para Nabi\nbaik eksistensi mereka maupun segala sesuatu yang mereka sampaikan.\nBagaimanakah yang dimaksud dengan Nabi dan apa perbedaannya dengan Rasul?<\/p>\n\n\n\n

Rasul adalah lelaki yang merdeka dari golongan manusia yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan segala hukum Allah kepada setiap hamba-Nya. <\/p>\n\n\n\n

Sedangkan Nabi adalah orang yang di wahyukan kepadanya suatu syari\u2019at guna diamalkannya dalam kehidupan, baik diperintahkan kepadanya untuk menyampaikan kepada hamba-hamba Allah ataupun tidak.<\/p>\n\n\n\n

Dengan demikian dapat kita simpulkan yang bahwa Rasul\nmaknanya lebih spesifik, sedangkan Nabi lebih umum daripada Rasul. Setiap Rasul\npastilah ia merupakan  seorang Nabi dan\ntidak sebaliknya, yakni setiap Nabi belum tentu merupakan seorang Rasul.<\/p>\n\n\n\n

Adalah merupakan suatu kewajiban bagi kita ummat Islam untuk mengetahui Nama para Rasul yang tersebut di dalam Al-Quran secara tafshil (rinci), dan membenarkan mereka secara rinci pula. <\/p>\n\n\n\n

Adapun selain daripada yang tersebut di dalam Al-Quran, maka wajib kita beriman dengan mereka itu secara ijmal (umum\/global) saja, tidak perlu secara terperinci.<\/p>\n\n\n\n

Kenabian (Nubuwwah) tidaklah dapat diusahakan dengan\nriyadhah, mujahadah dan lain sebagainya. Kenabian semata-mata merupakan karunia\ndan pemberian Allah SWT yang mengandung banyak sekali hikmah dan kemaslahatan.<\/p>\n\n\n\n

Oleh karena kita wajib beriman kepada Nabi, maka menjadi\nsuatu kewajiban pula bagi kita untuk mengetahui apa saja yang wajib, mustahil\ndan yang jaiz pada diri mereka \u2018alaihimusshalatu wassalam.<\/p>\n\n\n\n

A. sifat yang wajib dan mustahil pada Nabi<\/strong><\/p>\n\n\n\n

 Ada 4 sifat yang\nwajib dan 4 sifat yang mustahil bagi para Nabi:<\/p>\n\n\n\n

1. Shiddiq, lawannya Kadzib<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Shiddiq artinya benar\/jujur sedangkan kadzib berarti dusta. Wajib bagi para Nabi \u2018alaihimusshalatu wassalam bersifat dengan shiddiq, mustahil ada sifat dusta pada mereka. Akal yang sehat tidak akan dapat mencerna apabila sifat shiddiq tidak ada pada diri para Nabi.<\/p>\n\n\n\n

Dalil \u2018aqli<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Apabila para Nabi berdusta atas sesuatu yang mereka sampaikan kepada manusia, maka khabar yang datang dari Allah juga menjadi dusta, karena Allah Ta\u2019ala telah membenarkan seruan mereka dengan memperlihatkan mukjizat ditangan-tangan mereka. <\/p>\n\n\n\n

Yang mana mukjizat tersebut bertempat pada tempat firman Allah: \u201cTelah benar hamba-Ku pada setiap apa yang mereka sampaikan dari Aku\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Padahal sifat dusta adalah mustahil bagi Allah. Oleh karena\nini, mustahil pula ada dusta pada diri para Rasul-Nya.<\/p>\n\n\n\n

Dalil naqli<\/strong><\/p>\n\n\n\n