Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":15331,"date":"2019-10-18T07:53:43","date_gmt":"2019-10-18T00:53:43","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=15331"},"modified":"2019-10-18T07:53:45","modified_gmt":"2019-10-18T00:53:45","slug":"problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/","title":{"rendered":"Problematika Cadar Menurut Pandangan Ulama Fikih"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Pada tulisan sebelumnya telah disampaikan bahwa hukum memakai cadar\/penutup muka\/burkak\/niqab<\/a><\/strong> tidaklah wajib karena wajah dan kedua telapak tangan bukanlah bagian dari aurat. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam beberapa tafsir karangan para mufassir dan syarah hadis karangan muhaddis<\/a>.<\/p>\n\n\n\n

Seperti yang telah dikhabarkan, dalam kesempatan kali ini, penulis hendak menyampaikan sekelumit pendapat tentang cadar menurut para ulama fikih, yang dewasa ini semakin menggila di kalangan remaja muda. <\/p>\n\n\n\n

Sebelumnya telah kita ketahui bahwa sebagian Umat Islam meyakini tentang hal wajibnya bercadar, karena wajah dan telapak tangan dianggapnya sebagai bagian dari aurat.<\/p>\n\n\n\n

Cadar menurut ulama Fikih, Imam Nawawi<\/a><\/strong> dalam kitab al-Majmuu\u2019 Syarh al-Muhadzdzab juz 3 halaman 167, menjelaskan bahwa:<\/p>\n\n\n\n

\ufeed\ufe83\ufee3\ufe8e \u0627\ufedf\ufea4\ufeae\ufe93 \ufed3\ufea0\ufee4\ufef4\ufeca \ufe91\ufeaa\ufee7\ufeec\ufe8e \ufecb\ufeee\ufead\ufe93 \ufe87\ufefb \u0627\ufedf\ufeee\ufe9f\ufeea \ufeed\u0627\ufedf\ufedc\ufed4\ufef4\ufee6 \ufedf\ufed8\ufeee\ufedf\ufeea \ufe97\ufecc\ufe8e\ufedf\ufef0 (\ufeed\ufefb \ufef3\ufe92\ufeaa\ufef3\ufee6 \ufeaf\ufef3\ufee8\ufe98\ufeec\ufee6 \ufe87\ufefb \ufee3\ufe8e \ufec7\ufeec\ufeae \ufee3\ufee8\ufeec\ufe8e) \ufed7\ufe8e\ufedd \u0627\ufe91\ufee6 \ufecb\ufe92\ufe8e\ufeb1 \ufeed\ufe9f\ufeec\ufeec\ufe8e \ufeed\ufedb\ufed4\ufef4\ufeec\ufe8e \ufeed\ufef7\ufee5 \u0627\ufedf\ufee8\ufe92\ufef2 \ufebb\ufee0\ufef0 \u0627\ufedf\ufee0\ufeea \ufecb\ufee0\ufef4\ufeea \ufeed\ufeb3\ufee0\ufee2 ” \ufee7\ufeec\ufef0 \u0627\ufedf\ufee4\ufeae\ufe83\ufe93 \u0627\ufedf\ufea4\ufeae\u0627\ufee1 \ufecb\ufee6 \ufedf\ufe92\ufeb2 \u0627\ufedf\ufed8\ufed4\ufe8e\ufeaf\ufef3\ufee6 \ufeed\u0627\ufedf\ufee8\ufed8\ufe8e\ufe8f ” \ufeed\ufedf\ufeee \ufedb\ufe8e\ufee5 \u0627\ufedf\ufeee\ufe9f\ufeea \ufeed\u0627\ufedf\ufedc\ufed2 \ufecb\ufeee\ufead\ufe93 \ufedf\ufee4\ufe8e \ufea3\ufeae\ufee1 \ufeb3\ufe98\ufeae\ufee9\ufee3\ufe8e \ufeed\ufef7\ufee5 \u0627\ufedf\ufea4\ufe8e\ufe9f\ufe94 \ufe97\ufeaa\ufecb\ufeee \ufe87\ufedf\ufef0 \ufe87\ufe91\ufeae\u0627\ufeaf \u0627\ufedf\ufeee\ufe9f\ufeea \ufedf\ufee0\ufe92\ufef4\ufeca \ufeed\u0627\ufedf\ufeb8\ufeae\u0627\u0621 \ufeed\ufe87\ufedf\ufef0 \ufe87\ufe91\ufeae\u0627\ufeaf \u0627\ufedf\ufedc\ufee0\ufed2 \ufedf\ufef7\ufea7\ufeac \ufeed\u0627\ufedf\ufecc\ufec4\ufe8e\u0621 \ufed3\ufee0\ufee2 \ufef3\ufea0\ufecc\ufede \ufeab\ufedf\ufeda \ufecb\ufeee\ufead\ufe93<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: Adapun aurat perempuan merdeka adalah semua bagian tubuhnya kecuali wajah dan kedua telapak tangan, sebagaimana firman Allah swt \u201cJanganlah mereka memperlihatkan perhiasannya kecuali apa yang biasa nampak darinya\u201d. Ibnu Abbas berkata \u201cwajah dan kedua telapak tangan\u201d. Karena sesungguhnya Nabi telah melarang perempuan yang sedang ihram memakai sarung tangan dan cadar. Jika betul anggapan wajah dan telapak tangan itu aurat, lantas mengapa Rasulullah saw mengharamkan perempuan tersebut untuk menutupnya? Di samping itu juga karena menampakkan muka pada saat jual beli dan menampakkan telapak tangan pada saat menerima dan memberi sangat ditekankan dan dianjurkan. Dengan demikian, keduanya tidak dianggap sebagai aurat.<\/p>\n\n\n\n

Dalam hal ini, Imam Nawawi meggarisbawahi \u201cjika memang benar wajah dan kedua telapak tangan itu aurat, mengapa Rasul melarang perempuan yang ihram melarangnya?\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Barangkali maksud halus Imam Nawawi adalah \u201cdalam ibadah saja wajah dan telapak tangan boleh dibuka, mengapa tidak dalam selainnya?\u201d <\/p>\n\n\n\n

Terlebih jauh, ia (Imam Nawawi) juga mengungkapkan bahwa transaksi jual beli menyarankan pihak yang terlibat (penjual dan pembeli) di dalamnya untuk saling transaparan agar tidak menimbulkan asumsi-asumsi liar dan berujung pada prasangka buruk di antara mereka. Dalam keadaan seperti ini, melihat wajah satu terhadap lainnya adalah keniscayaan bahkan dianjurkan. <\/p>\n\n\n\n

Senada dengan Imam Nawawi, Syekh al-Bujairimi dalam kitab Hasyiyah al-Bujairimi<\/a><\/strong> halaman 451 mengungkapkan bahwa menampakkan wajah merupakan hal yang disyaratkan ketika melakukan sesuatu yang mau tidak mau harus menampakkannya, yaitu sebagai berikut:<\/p>\n\n\n\n

\ufef7\ufee5 \u0627\ufedf\ufea4\ufe8e\ufe9f\ufe94 \ufe97\ufeaa\ufecb\ufeee \ufe87\ufedf\ufef0 \ufe87\ufe91\ufeae\u0627\ufeaf\u0647\u0645\u0627 \ufed7\ufeaa \ufef3\ufed8\ufe8e\ufedd \u0627\ufedf\ufea4\ufe8e\ufe9f\ufe94 \ufe97\ufeaa\ufecb\ufeee \ufe87\ufedf\ufef0 \ufe87\ufe91\ufeae\u0627\ufeaf\ufeeb\ufee4\ufe8e \ufed3\ufef2 \ufecf\ufef4\ufeae \u0627\ufedf\ufebc\ufefc\ufe93 \ufedb\ufed8\ufec0\ufe8e\u0621 \u0627\ufedf\ufea4\ufeee\u0627\ufe8b\ufe9e \ufeed\ufeeb\ufef2 \ufee3\ufed4\ufed8\ufeee\ufea9\ufe93 \ufed3\ufef4\ufeec\ufe8e<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: Karena adanya hajat yang mengharuskan perempuan membuka keduanya ketika di luar shalat, seperti memenuhi segala kebutuhannya yang mengharuskan untuk membuka wajah dan kedua telapak tangannya. <\/p>\n\n\n\n

Jika kita tarik ke fenomena di zaman ini, pendapat ini sangatlah relevan. Hampir dalam setiap urusan (menurut adat dan kebiasaan di Indonesia), wajah sangat dianjurkan bahkan disyaratkan untuk dibuka. Seperti saat melakukan perekaman KTP, mengambil uang di ATM dan sebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Menampakkan wajah bagi perempuan juga (khususnya di Indonesia) merupakan langkah untuk meminimalisir fitnah terhadap dirinya. Terlebih adanya oknum yang berbuat kejahatan dan melakukan tindak kriminal yang memanfaatkan cadar untuk menutupi aksi bejadnya tersebut. Tentu ini menjadi pertimbangan. <\/p>\n\n\n\n

Berbeda \u2018illat (alasan) dengan kedua ulama di atas, Syekh Syamsuddin Muhammad bin Ahmad dalam kitab al-Iqnaa\u2019 fii Hall Alfaadz Abii Syujaa\u2019 juz 2 halaman 405, mengatakan bahwa bolehnya perempuan menampakkan wajah dan kedua telapak tangannya, di samping karena adanya dalil Alquran, wajah juga sebagai bukti keindahan yang mewakili seluruh tubuh perempuan dan tangannya sebagai bukti kesuburan perempuan tersebut. Terlebih bagi lelaki yang ingin menikahinya.<\/p>\n\n\n\n

Ada begitu banyak dalil mengenai kebolehan menampakkan wajah dan kedua telapak tangan bahkan anjuran untuk melakukannya. Bahkan pembahasan mengenai cadar oleh para Ulama fikih sangat banyak yang dapat menambah khazanah keilmuan kita.<\/p>\n\n\n\n

Namun penulis hanya menyampaikan sebagiannya saja karena terbatasnya ruang. Belum lagi jika dikaji dari sudut pandang integrasi keilmuan secara komprehensif, tentu akan mendapat kesimpulan yang kuat dan beragam pula.<\/p>\n\n\n\n

Demikian, semoga bermanfaat. Wallahu a\u2019lam bishshawaab.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Pada tulisan sebelumnya telah disampaikan bahwa hukum memakai cadar\/penutup muka\/burkak\/niqab tidaklah wajib karena wajah dan kedua telapak tangan bukanlah bagian dari aurat. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam beberapa tafsir karangan para mufassir dan syarah hadis karangan muhaddis. Seperti yang telah dikhabarkan, dalam kesempatan kali ini, penulis hendak menyampaikan sekelumit pendapat tentang cadar menurut […]<\/p>\n","protected":false},"author":31,"featured_media":15500,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[7],"tags":[5396],"yoast_head":"\nProblematika Cadar Menurut Pandangan Ulama Fikih - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"penulis hendak menyampaikan sekelumit pendapat tentang cadar menurut para ulama fikih, yang dewasa ini semakin menggila di kalangan remaja dan dewasa muda\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Problematika Cadar Menurut Pandangan Ulama Fikih - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"penulis hendak menyampaikan sekelumit pendapat tentang cadar menurut para ulama fikih, yang dewasa ini semakin menggila di kalangan remaja dan dewasa muda\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-10-18T00:53:43+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-10-18T00:53:45+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Cadar-Menurut-Pandangan-Ulama-Fikih.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Azis Arifin\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Azis Arifin\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/\"},\"author\":{\"name\":\"Azis Arifin\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/f9de192c81eb683dce5893bbd75f77a9\"},\"headline\":\"Problematika Cadar Menurut Pandangan Ulama Fikih\",\"datePublished\":\"2019-10-18T00:53:43+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-18T00:53:45+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/\"},\"wordCount\":570,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Cadar-Menurut-Pandangan-Ulama-Fikih.jpg\",\"keywords\":[\"Cadar Menurut Ulama Fikih\"],\"articleSection\":[\"Kajian Islam\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/\",\"name\":\"Problematika Cadar Menurut Pandangan Ulama Fikih - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Cadar-Menurut-Pandangan-Ulama-Fikih.jpg\",\"datePublished\":\"2019-10-18T00:53:43+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-18T00:53:45+00:00\",\"description\":\"penulis hendak menyampaikan sekelumit pendapat tentang cadar menurut para ulama fikih, yang dewasa ini semakin menggila di kalangan remaja dan dewasa muda\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Cadar-Menurut-Pandangan-Ulama-Fikih.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Cadar-Menurut-Pandangan-Ulama-Fikih.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Cadar Menurut Pandangan Ulama Fikih\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Problematika Cadar Menurut Pandangan Ulama Fikih\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/f9de192c81eb683dce5893bbd75f77a9\",\"name\":\"Azis Arifin\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/8210d08d80b5f367650638597e3d99af?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/8210d08d80b5f367650638597e3d99af?s=96&r=g\",\"caption\":\"Azis Arifin\"},\"description\":\"Alumni Ponpes Assyafe'iyyah Purwakarta, Jawa Barat | Lulusan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/azizarif\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Problematika Cadar Menurut Pandangan Ulama Fikih - Pecihitam.org","description":"penulis hendak menyampaikan sekelumit pendapat tentang cadar menurut para ulama fikih, yang dewasa ini semakin menggila di kalangan remaja dan dewasa muda","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Problematika Cadar Menurut Pandangan Ulama Fikih - Pecihitam.org","og_description":"penulis hendak menyampaikan sekelumit pendapat tentang cadar menurut para ulama fikih, yang dewasa ini semakin menggila di kalangan remaja dan dewasa muda","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-10-18T00:53:43+00:00","article_modified_time":"2019-10-18T00:53:45+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Cadar-Menurut-Pandangan-Ulama-Fikih.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Azis Arifin","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Azis Arifin","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/"},"author":{"name":"Azis Arifin","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/f9de192c81eb683dce5893bbd75f77a9"},"headline":"Problematika Cadar Menurut Pandangan Ulama Fikih","datePublished":"2019-10-18T00:53:43+00:00","dateModified":"2019-10-18T00:53:45+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/"},"wordCount":570,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Cadar-Menurut-Pandangan-Ulama-Fikih.jpg","keywords":["Cadar Menurut Ulama Fikih"],"articleSection":["Kajian Islam"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/","name":"Problematika Cadar Menurut Pandangan Ulama Fikih - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Cadar-Menurut-Pandangan-Ulama-Fikih.jpg","datePublished":"2019-10-18T00:53:43+00:00","dateModified":"2019-10-18T00:53:45+00:00","description":"penulis hendak menyampaikan sekelumit pendapat tentang cadar menurut para ulama fikih, yang dewasa ini semakin menggila di kalangan remaja dan dewasa muda","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Cadar-Menurut-Pandangan-Ulama-Fikih.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Cadar-Menurut-Pandangan-Ulama-Fikih.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Cadar Menurut Pandangan Ulama Fikih"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/problematika-cadar-menurut-pandangan-ulama-fikih\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Problematika Cadar Menurut Pandangan Ulama Fikih"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/f9de192c81eb683dce5893bbd75f77a9","name":"Azis Arifin","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/8210d08d80b5f367650638597e3d99af?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/8210d08d80b5f367650638597e3d99af?s=96&r=g","caption":"Azis Arifin"},"description":"Alumni Ponpes Assyafe'iyyah Purwakarta, Jawa Barat | Lulusan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/azizarif\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/15331"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/31"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=15331"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/15331\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/15500"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=15331"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=15331"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=15331"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}