Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":16063,"date":"2019-10-22T06:30:11","date_gmt":"2019-10-21T23:30:11","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=16063"},"modified":"2019-10-22T00:42:01","modified_gmt":"2019-10-21T17:42:01","slug":"itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/","title":{"rendered":"I’tiraf, Sebuah Syair Abu Nawas Tentang Pengakuan Dosa"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Sebagian besar dari kita pasti sudah mafhum dengan syair I\u2019tiraf Abu Nawas<\/a><\/strong>. Syair yang berisikan ungkapan rasa sesal yang begitu dalam akan dosa-dosa itu rasanya sudah akrab di telinga muslim Indonesia.<\/p>\n\n\n\n

Syair ini banyak dilantunkan di masjid, mushala, langgar dan tempat-tempat ibadah umat muslim. Syair ini juga banyak di aransemen oleh para musisi menjadikannya syair dengan musik-musik islami.<\/p>\n\n\n\n

Ada sebuah cerita yang sangat layak untuk kita renungi tentang Abu Nawas. Menurut saya cerita ini erat kaitannya dengan substansi yang disampaikan dalam syair I\u2019tiraf Abu Nawas. Berikut ceritanya<\/p>\n\n\n\n

Suatu saat ada tiga orang bertamu kepada Abu Nawas. Tamu itu bertanya dengan pertanyaan yang sama. Orang pertama mulai bertanya:<\/p>\n\n\n\n

\u201cWahai Abu Nawas, manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?\u201d
\u201cOrang yang mengerjakan dosa-dosa kecil.\u201d Jawab Abu Nawas.<\/p>\n\n\n\n

\u201cMengapa?\u201d kata orang pertama.
\u201cKarena lebih mudah diampuni oleh Allah,\u201d jawab Abu Nawas.
Orang pertama puas karena ia memang yakin begitu.<\/p>\n\n\n\n

Orang kedua bertanya dengan pertanyaan yang sama:
\u201cManakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?\u201d
\u201cOrang yang tidak mengerjakan keduanya,\u201d jawab Abu Nawas.<\/p>\n\n\n\n

\u201cMengapa?\u201d kata orang kedua.
\u201cJika tidak mengerjakan keduanya, tentu tidak memerlukan pengampunan dari Allah.\u201d jawab Abu Nawas.
Orang kedua langsung bisa mencerna jawaban Abu Nawas.<\/p>\n\n\n\n

Orang ketiga juga bertanya dengan pertanyaan yang sama:
\u201cManakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?\u201d
\u201cOrang yang mengerjakan dosa-dosa besar,\u201d Jawab Abu Nawas.<\/p>\n\n\n\n

\u201cMengapa?\u201d kata orang ketiga.
\u201cSebab pengampunan Allah kepada hambaNya jauh lebih besar daripada dosa-dosa besar yang dilakukan oleh sang hamba tersebut.\u201d Jawab Abu Nawas.
Orang ketiga menerima jawaban Abu Nawas. Kemudian ketiga tamu itu pulang dengan perasaan puas.<\/p>\n\n\n\n

Karena belum mengerti, seorang murid Abu Nawas yang kebetulan pada saat itu menyaksikan hal tersebut bertanya:<\/p>\n\n\n\n

\u201cWahai guruku, bagaimana dengan pertanyaan yang sama bisa dengan jawaban yang berbeda-beda?\u201d tanya sang murid.
\u201cManusia itu dibagi menjadi tiga tingkatan. Tingkatan mata, tingkatan otak, dan tingkatan hati.\u201d Jawab Abu Nawas.<\/p>\n\n\n\n

\u201cApakah tingkatan mata itu?\u201d tanya murid Abu Nawas. \u201cAnak kecil yang melihat bintang di langit. Ia akan mengatakan bahwa bintang itu kecil karena ia hanya melihat dengan menggunakan mata.\u201d Jawab Abu Nawas mengandaikan.<\/p>\n\n\n\n

\u201cApakah tingkatan otak itu?\u201d tanya murid Abu Nawas. \u201cOrang pandai yang melihat bintang di langit. Ia mengatakan bahwa bintang itu besar, sebab ia berilmu.\u201d Jawab Abu Nawas.<\/p>\n\n\n\n

\u201cLalu apakah tingkatan hati itu?\u201d tanya murid Abu Nawas.
\u201cOrang pandai dan mengerti yang melihat bintang di langit. Ia tetap mengatakan bahwa bintang itu kecil walaupun ia tahu bintang itu besar. Karena bagi orang yang mengerti tidak ada sesuatu apapun yang besar jika dibandingkan dengan Kemahabesaran Allah.\u201d Jawab Abu Nawas.<\/p>\n\n\n\n

Akhirnya murid Abu Nawas mulai mengerti mengapa dengan pertanyaan yang sama bisa mempunyai jawaban yang berbeda.<\/p>\n\n\n\n

Kiranya cerita ini memiliki keterkaitan dengan substansi bait-bait dalam syair I\u2019tiraf Abu Nawas.<\/p>\n\n\n\n

Dalam syi\u2019irnya Abu Nawas mengatakan bahwa dosanya bagaikan hitungan pasir karena begitu banyaknya. Namun ia membangun rasa optimistis dalam dirinya bahwa pengampunan Allah jauh lebih besar dan banyak jika dibandingkan dosa Abu Nawas.<\/p>\n\n\n\n

Pada puisi atau syi\u2019ir I\u2019tiraf pula, kita yakini bahwa Abu Nawas termasuk dalam tingkatan hati, seperti yang Abu Nawas jabarkan saat menjawab orang ketiga pada cerita tersebut diatas.<\/p>\n\n\n\n

*Dari buku kumpulan kisah Abu Nawas<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Sebagian besar dari kita pasti sudah mafhum dengan syair I\u2019tiraf Abu Nawas. Syair yang berisikan ungkapan rasa sesal yang begitu dalam akan dosa-dosa itu rasanya sudah akrab di telinga muslim Indonesia. Syair ini banyak dilantunkan di masjid, mushala, langgar dan tempat-tempat ibadah umat muslim. Syair ini juga banyak di aransemen oleh para musisi […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":16064,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[4],"tags":[3070,5538,5539],"yoast_head":"\nI'tiraf, Sebuah Syair Abu Nawas Tentang Pengakuan Dosa - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Kita pasti sudah mafhum dengan syair I\u2019tiraf Abu Nawas. Syair yang berisikan ungkapan rasa sesal yang begitu dalam akan dosa-dosa sering terdengar ditelinga\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"I'tiraf, Sebuah Syair Abu Nawas Tentang Pengakuan Dosa - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Kita pasti sudah mafhum dengan syair I\u2019tiraf Abu Nawas. Syair yang berisikan ungkapan rasa sesal yang begitu dalam akan dosa-dosa sering terdengar ditelinga\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-10-21T23:30:11+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-10-21T17:42:01+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Itiraf.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"622\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/\"},\"author\":{\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\"},\"headline\":\"I’tiraf, Sebuah Syair Abu Nawas Tentang Pengakuan Dosa\",\"datePublished\":\"2019-10-21T23:30:11+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-21T17:42:01+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/\"},\"wordCount\":548,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Itiraf.jpg\",\"keywords\":[\"abu nawas\",\"al Iktiraf\",\"pengakuan dosa\"],\"articleSection\":[\"Dakwah\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/\",\"name\":\"I'tiraf, Sebuah Syair Abu Nawas Tentang Pengakuan Dosa - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Itiraf.jpg\",\"datePublished\":\"2019-10-21T23:30:11+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-21T17:42:01+00:00\",\"description\":\"Kita pasti sudah mafhum dengan syair I\u2019tiraf Abu Nawas. Syair yang berisikan ungkapan rasa sesal yang begitu dalam akan dosa-dosa sering terdengar ditelinga\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Itiraf.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Itiraf.jpg\",\"width\":1024,\"height\":622,\"caption\":\"i'tiraf\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"I’tiraf, Sebuah Syair Abu Nawas Tentang Pengakuan Dosa\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\",\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"caption\":\"Arif Rahman Hakim\"},\"description\":\"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"I'tiraf, Sebuah Syair Abu Nawas Tentang Pengakuan Dosa - Pecihitam.org","description":"Kita pasti sudah mafhum dengan syair I\u2019tiraf Abu Nawas. Syair yang berisikan ungkapan rasa sesal yang begitu dalam akan dosa-dosa sering terdengar ditelinga","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"I'tiraf, Sebuah Syair Abu Nawas Tentang Pengakuan Dosa - Pecihitam.org","og_description":"Kita pasti sudah mafhum dengan syair I\u2019tiraf Abu Nawas. Syair yang berisikan ungkapan rasa sesal yang begitu dalam akan dosa-dosa sering terdengar ditelinga","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-10-21T23:30:11+00:00","article_modified_time":"2019-10-21T17:42:01+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":622,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Itiraf.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Arif Rahman Hakim","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Arif Rahman Hakim","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/"},"author":{"name":"Arif Rahman Hakim","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b"},"headline":"I’tiraf, Sebuah Syair Abu Nawas Tentang Pengakuan Dosa","datePublished":"2019-10-21T23:30:11+00:00","dateModified":"2019-10-21T17:42:01+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/"},"wordCount":548,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Itiraf.jpg","keywords":["abu nawas","al Iktiraf","pengakuan dosa"],"articleSection":["Dakwah"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/","name":"I'tiraf, Sebuah Syair Abu Nawas Tentang Pengakuan Dosa - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Itiraf.jpg","datePublished":"2019-10-21T23:30:11+00:00","dateModified":"2019-10-21T17:42:01+00:00","description":"Kita pasti sudah mafhum dengan syair I\u2019tiraf Abu Nawas. Syair yang berisikan ungkapan rasa sesal yang begitu dalam akan dosa-dosa sering terdengar ditelinga","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Itiraf.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Itiraf.jpg","width":1024,"height":622,"caption":"i'tiraf"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/itiraf-sebuah-syair-abu-nawas-tentang-pengakuan-dosa\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"I’tiraf, Sebuah Syair Abu Nawas Tentang Pengakuan Dosa"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b","name":"Arif Rahman Hakim","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","caption":"Arif Rahman Hakim"},"description":"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/16063"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/14"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=16063"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/16063\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/16064"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=16063"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=16063"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=16063"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}