Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":16209,"date":"2019-10-28T11:09:07","date_gmt":"2019-10-28T04:09:07","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=16209"},"modified":"2019-10-28T11:09:07","modified_gmt":"2019-10-28T04:09:07","slug":"ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/","title":{"rendered":"Ini Konsep Buruh dalam Fiqih Yang Harus Kita Pahami"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org<\/strong> \u2013 Buruh atau pekerja bukanlah konsep baru yang tidak dikenal oleh fiqih. Konsep buruh dalam fiqih bisa kita ketahui dalam salah satu fiqih muamalat. Diantara fashal dalam fiqih muamalat adalah pembicaraan panjang mengenai konsep ijaroh. Ij\u00e2rah adalah (\u0639\u0642\u062f \u0639\u0644\u0649 \u0645\u0646\u0641\u0639\u0629 \u0645\u0642\u0635\u0648\u062f\u0629 \u0645\u0639\u0644\u0648\u0645\u0629 \u0642\u0627\u0628\u0644\u0629 \u0644\u0644\u0628\u0630\u0644 \u0648\u0627\u0644\u0627\u0628\u0627\u062d\u0629 \u0628\u0639\u0648\u0636 \u0645\u0639\u0644\u0648\u0645).<\/p>\n

Ij\u00e2rah pada hakikatnya termasuk akad jual-beli. Letak perbedaannya dengan jual-beli biasa ialah bahwa obyek akad (yang dibeli) dalam ij\u00e2rah\u00a0\u0644\u0627\u062b\u0642\u0639\u062d\u0634 berupa jasa atau berupa manfaat, baik manfaat barang maupun manfaat orang (manfaat yang lahir dari pekerjaan orang yang dibahasakan sekarang dengan jual jasa).<\/p>\n

Sedangkan `Iw\u00e2dl atau imbalan atas manfaat itu disebut ujrah, yang menjual disebut mu\u2019jir\/aj\u00eer, dan yang membeli disebut musta\u2019jir. Dengan mencermati unsur-unsur ij\u00e2rah tersebut, kita dapat memastikan bahwa akad kerjasama antara perusahaan dan buruh atau antara majikan dan karyawan (\u0623\u0631\u0628\u0627\u0628 \u0627\u0644\u0639\u0645\u0644 \u0648\u0639\u0645\u0627\u0644\u0647\u0645) merupakan bagian dari-padanya, yakni termasuk akad ij\u00e2rah.<\/p>\n

Majikan sebagai musta\u2019jir dan karyawan\/buruh sebagai aj\u00eer. Akad kerjasama tersebut sah sepanjang memenuhi syarat-syarat yang mengacu pada prinsip-prinsip akad dianataranya yaitu;<\/p>\n

Pertama, bahwa hukum muasal (asal) dalam persoalan muamalat adalah ib\u00e2hah (\u0627\u0644\u0627\u0635\u0644 \u0641\u0649 \u0627\u0644\u0645\u0639\u0627\u0645\u0644\u0627\u062a \u0627\u0644\u0627\u0628\u0627\u062d\u0629). Dengan demikian, untuk membolehkan suatu praktek mumalat tidak perlu mencari dalil yang membolehkannya, karena yang terpenting adalah adanya keyakinan bahwa tidak ada dalil yang melarang. Adapun sebuah kaidah mengatakan (\u0627\u0644\u0645\u0639\u0627\u0645\u0644\u0627\u062a \u0637\u0644\u0642 \u062d\u062a\u0649 \u064a\u0639\u0644\u0645 \u0627\u0644\u0645\u0646\u0639) persoalan-persoalan muamalat itu longgar sampai ada dalil yang melarang.<\/p>\n

Kedua, Fiqih muamalat dibangun di atas prinsip -prinsip umum (setelah prinsip umum terpenuhi, red.) (\u0627\u0644\u0645\u0628\u0627\u062f\u0626 \u0627\u0644\u0639\u0627\u0645\u0629) seperti keadilan, kesetaraan, musyawarah, dan tolong-menolong.<\/p>\n

Ketiga, persoalan muamalat lebih dititik-beratkan pada substansi dan hakikat daripada bungkus dan format (\u0627\u0644\u0639\u0628\u0631\u0629 \u0628\u0627\u0644\u0645\u0642\u0627\u0635\u062f \u0648\u0627\u0644\u0645\u0639\u0627\u0646\u064a \u0644\u0627 \u0628\u0627\u0644\u0623\u0644\u0641\u0627\u0638 \u0648\u0627\u0644\u0645\u0628\u0627\u0646\u064a).<\/p>\n

Keempat, fiqih muamalat dibangun di atas dasaran, setelah memperhatikan `illat dan maslahat (\u0645\u0631\u0627\u0639\u0627\u0629 \u0627\u0644\u0639\u0644\u0644 \u0648\u0627\u0644\u0645\u0635\u0627\u0644\u062d). Oleh karena mua\u2019amalah selalu mengandaikan keterlibatan anktif dua belah pihak, maka dipersyaratkanlah sebuah ikatan dalam hubungan keduanya, itulah yang dalam fiqih disebut dengan fiqih `uq\u00fbd, yaitu fikih yang mengatur persoalan akad, kontrak atau perjanjian, seperti jual-beli, sewa, dan gadai.<\/p>\n

Secara garis besar akad ada dua macam 1) Akad tabarru`, yaitu akad dimana salah satu pihak memberi tanpa menerima dari pihak lain. Dan 2) Akad mu`\u00e2wadlah, yaitu akad dimana masing-masing dari kedua belah pihak menerima sesuatu sebagai imbalannya atas apa yang ia berikan (\u0627\u0644\u0645\u0639\u0627\u0648\u0636\u0629 \u0647\u064a \u0627\u0644\u062a\u0649 \u064a\u0623\u062e\u0630 \u0641\u064a\u0647\u0627 \u0627\u0644\u0639\u0627\u0642\u062f \u0645\u0642\u0627\u0628\u0644\u0627 \u0644\u0645\u0627 \u064a\u0639\u0637\u064a\u0647).<\/p>\n

Di bawah akad muadadlah inilah bernaung peraturan (berupa kontrak) kerja antara seorang buruh dengan perusahaannya. Akad seperti ini bisa dianggap sah apabila memenuhi beberapa syarat: 1) Kerelaan kedua belah pihak (\u0627\u0644\u062a\u0631\u0627\u0636\u064a). 2) Tidak mengandung riba. 3) Tidak mengandung gharar. 4) Tidak mengandung dharar (mara bahaya).<\/p>\n

Dan prinsip kelima,\u00a0Tidak ada pemerasan (\u0639\u062f\u0645 \u0627\u0644\u0627\u0633\u062a\u063a\u0644\u0627\u0644).<\/p>\n

Demikianlah fiqih mengatur urusan antara pekerja dan perusahaan yang mensyaratkan adanya beberapa prinsip utama yang menghindarkan kedua belah pihak dari kerugian. Baik kerugian moril (kebebasan) maupun materiil (gaji dll).<\/p>\n

Sesungguhnya bukanlah hal yang sulit menjalin hubungan yang baik antar pengusaha dan pekerja, karena pada dasarnya kelima prinsip fiqih muamalah di atas merupakan penerapan dari nilai-nilai kemanusiaan. Namun, mengatasi keterangan di atas adalah sebuah hadits riwayat Abu Hurairah<\/a> bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:<\/p>\n

\u00a0\u0642\u0627\u0644 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u062a\u0639\u0627\u0644\u0649 : \u062b\u0644\u0627\u062b\u0629 \u0627\u0646\u0627\u062e\u0635\u0645\u0647\u0645 \u064a\u0648\u0645 \u0627\u0644\u0642\u064a\u0627\u0645\u0629, \u0631\u062c\u0644 \u0623\u0639\u0637\u0649 \u0628\u0649 \u062b\u0645 \u063a\u062f\u0631, \u0648\u0631\u062c\u0644 \u0628\u0627\u0639 \u062d\u0631\u0627 \u0641\u0627\u0643\u0644 \u062b\u0645\u062a\u0647, \u0648\u0631\u062c\u0644 \u0627\u0633\u0628\u062a\u0623\u062c\u0631\u0627\u062c\u064a\u0631\u0627 \u0641\u0627\u0633\u062a\u0648\u0641\u0649 \u0645\u0646\u0647 \u0648\u0644\u0645 \u064a\u0639\u0637\u0647 \u0627\u062c\u0631\u0647 \u00a0<\/strong><\/p>\n

Allah Ta\u2019ala berfirman: tiga orang yang menjadi musuhku di hari kiamat nanti. Orang yang bersumpah atas nama-Ku kemudian berkhianat, orang yang menjual manusia merdeka kemudia ia memakan uangnya, dan orrang yang memperkerjakan buruh, lalu setelah buruh bekerja tidak diberikan upahnya.<\/p>\n

Demikian pembahasan mengenai Konsep Buruh dalam Fiqih yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk dapat memahami bagaimana Islam mengatur hak hak dan kewajiban baik untuk majikan maupun pekerjanya.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org \u2013 Buruh atau pekerja bukanlah konsep baru yang tidak dikenal oleh fiqih. Konsep buruh dalam fiqih bisa kita ketahui dalam salah satu fiqih muamalat. Diantara fashal dalam fiqih muamalat adalah pembicaraan panjang mengenai konsep ijaroh. Ij\u00e2rah adalah (\u0639\u0642\u062f \u0639\u0644\u0649 \u0645\u0646\u0641\u0639\u0629 \u0645\u0642\u0635\u0648\u062f\u0629 \u0645\u0639\u0644\u0648\u0645\u0629 \u0642\u0627\u0628\u0644\u0629 \u0644\u0644\u0628\u0630\u0644 \u0648\u0627\u0644\u0627\u0628\u0627\u062d\u0629 \u0628\u0639\u0648\u0636 \u0645\u0639\u0644\u0648\u0645). Ij\u00e2rah pada hakikatnya termasuk akad jual-beli. Letak […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":17196,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[4],"tags":[5801],"yoast_head":"\nIni Konsep Buruh dalam Fiqih Yang Harus Kita Pahami - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"PeciHitam.org - artikel ini berisi pembahasan konsep buruh dalam fiqih. konsep ini masuk dalam kategori fiqih muamalat. lengkapnya bisa dibaca langsung.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Ini Konsep Buruh dalam Fiqih Yang Harus Kita Pahami - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"PeciHitam.org - artikel ini berisi pembahasan konsep buruh dalam fiqih. konsep ini masuk dalam kategori fiqih muamalat. lengkapnya bisa dibaca langsung.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-10-28T04:09:07+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Ini-Konsep-Buruh-dalam-Fiqih-Yang-Harus-Kita-Pahami.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\"},\"headline\":\"Ini Konsep Buruh dalam Fiqih Yang Harus Kita Pahami\",\"datePublished\":\"2019-10-28T04:09:07+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-28T04:09:07+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/\"},\"wordCount\":531,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Ini-Konsep-Buruh-dalam-Fiqih-Yang-Harus-Kita-Pahami.jpg\",\"keywords\":[\"Konsep Buruh\"],\"articleSection\":[\"Dakwah\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/\",\"name\":\"Ini Konsep Buruh dalam Fiqih Yang Harus Kita Pahami - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Ini-Konsep-Buruh-dalam-Fiqih-Yang-Harus-Kita-Pahami.jpg\",\"datePublished\":\"2019-10-28T04:09:07+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-28T04:09:07+00:00\",\"description\":\"PeciHitam.org - artikel ini berisi pembahasan konsep buruh dalam fiqih. konsep ini masuk dalam kategori fiqih muamalat. lengkapnya bisa dibaca langsung.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Ini-Konsep-Buruh-dalam-Fiqih-Yang-Harus-Kita-Pahami.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Ini-Konsep-Buruh-dalam-Fiqih-Yang-Harus-Kita-Pahami.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Ini Konsep Buruh dalam Fiqih Yang Harus Kita Pahami\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Ini Konsep Buruh dalam Fiqih Yang Harus Kita Pahami\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\",\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\"},\"description\":\"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Ini Konsep Buruh dalam Fiqih Yang Harus Kita Pahami - Pecihitam.org","description":"PeciHitam.org - artikel ini berisi pembahasan konsep buruh dalam fiqih. konsep ini masuk dalam kategori fiqih muamalat. lengkapnya bisa dibaca langsung.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Ini Konsep Buruh dalam Fiqih Yang Harus Kita Pahami - Pecihitam.org","og_description":"PeciHitam.org - artikel ini berisi pembahasan konsep buruh dalam fiqih. konsep ini masuk dalam kategori fiqih muamalat. lengkapnya bisa dibaca langsung.","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-10-28T04:09:07+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Ini-Konsep-Buruh-dalam-Fiqih-Yang-Harus-Kita-Pahami.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mohammad Mufid Muwaffaq","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mohammad Mufid Muwaffaq","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/"},"author":{"name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29"},"headline":"Ini Konsep Buruh dalam Fiqih Yang Harus Kita Pahami","datePublished":"2019-10-28T04:09:07+00:00","dateModified":"2019-10-28T04:09:07+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/"},"wordCount":531,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Ini-Konsep-Buruh-dalam-Fiqih-Yang-Harus-Kita-Pahami.jpg","keywords":["Konsep Buruh"],"articleSection":["Dakwah"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/","name":"Ini Konsep Buruh dalam Fiqih Yang Harus Kita Pahami - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Ini-Konsep-Buruh-dalam-Fiqih-Yang-Harus-Kita-Pahami.jpg","datePublished":"2019-10-28T04:09:07+00:00","dateModified":"2019-10-28T04:09:07+00:00","description":"PeciHitam.org - artikel ini berisi pembahasan konsep buruh dalam fiqih. konsep ini masuk dalam kategori fiqih muamalat. lengkapnya bisa dibaca langsung.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Ini-Konsep-Buruh-dalam-Fiqih-Yang-Harus-Kita-Pahami.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Ini-Konsep-Buruh-dalam-Fiqih-Yang-Harus-Kita-Pahami.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Ini Konsep Buruh dalam Fiqih Yang Harus Kita Pahami"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ini-konsep-buruh-dalam-fiqih-yang-harus-kita-pahami\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Ini Konsep Buruh dalam Fiqih Yang Harus Kita Pahami"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29","name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","caption":"Mohammad Mufid Muwaffaq"},"description":"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/16209"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/16"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=16209"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/16209\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/17196"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=16209"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=16209"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=16209"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}