Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":16495,"date":"2019-10-23T20:11:24","date_gmt":"2019-10-23T13:11:24","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=16495"},"modified":"2019-10-23T20:11:26","modified_gmt":"2019-10-23T13:11:26","slug":"menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/","title":{"rendered":"Menambah Nama Suami di Belakang Nama Istri, Bolehkah?"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Terkadang beberapa pasangan suami istri yang baru melangsungkan pernikahan ada beberapa mungkin budaya yang mana nama istri kemudian ditambahi dengan nama suami.<\/p>\n\n\n\n

Banyak yang berbeda pendapat tentang menambah nama suami di belakang nama seorang perempuan (istri), bahkan tak jarang yang mengharamkannya. Dan hal tersebut dianggap berdosa seorang muslimah yang mencantumkan nama suami atau keluarga besar suaminya di belakang namanya.<\/p>\n\n\n\n

Menurut pelarangan mereka, karena biasanya dianggap sebagai bentuk intisab sebagaimana dalam sebuah hadits yaitu menisbatkan diri kepada orang lain bukan bernasab kepada ayah sesungguhnya.<\/p>\n\n\n\n

Tentunya, sebenarnya tak ada sama sekali relevansinya. Dalil intisab itu isinya melarang untuk berintisab (menasabkan diri) kepada orang selain ayahnya.<\/p>\n\n\n\n

Misalnya mengaku anak zaid padahal bukan, memasang kata \u201cbin umar\u201d padahal bukan anaknya umar. Menjaga kemurnian nasab (hifdhun Nasab) merupakan salah satu tujuan primer hukum islam.<\/p>\n\n\n\n

Pencantuman nama orang tua di belakang nama anak biasanya dipakai untuk sejumlah kepentingan. Salah satunya pencantuman nama itu dimaksudkan untuk penegasan nasab<\/a><\/strong> atau hubungan biologis.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian setelah ini dipahami, sekarang kita lihat saja tradisi sebagian daerah dalam menambah nama suami di belakang nama istri. Apakah maksudnya si istri menasabkan diri pada suami (mengaku sebagai anaknya suami atau anak leluhur suami) atau hanya memperkenalkan dirinya sebagai istrinya suami atau bagian dari keluarga besar suami?<\/p>\n\n\n\n

Jawabannya tentu yang kedua. Sama sekali tak ada yang bermaksud menasabkan diri ke suami atau leluhur suami. Itu hanya bagian adat istiadat untuk menandai seseorang wanita masuk dalam keluarga besar siapa.<\/p>\n\n\n\n

Sama persis dengan identitas golongan semisal Zaid as-Syafi\u2019i yang maksudnya adalah Zaid memperkenalkan dirinya sebagai bagian mazhab Syafi\u2019i bukan menasabkan diri pada Syafi\u2019 leluhur Imam Syafi\u2019i<\/a><\/strong>.<\/p>\n\n\n\n

Dalam hal ini berlaku kaidah \u0627\u0644\u0639\u0627\u062f\u0629 \u0645\u062d\u0643\u0645\u0629<\/strong> (adat istiadat itu dipertimbangkan dalam memutuskan hukum). Jadi kebiasaan adat inilah yang harus dibaca, bukan malah membuat kesimpulan sendiri yang justru tidak sesuai realita.<\/p>\n\n\n\n

Hal yang sama berlaku bagi panggilan yang seolah berkaitan dengan nasab, misalnya panggilan: \u201cBapak, Ibu, kakak, adik, nak, mas, om, tante.\u201d yang dalam kebiasaan adat kita ketika panggilan tersebut diucapkan kepada orang lain (bukan keluarga), maka tak ada yang bermaksud menasabkan diri terhadap orang lain itu tetapi hanya sebagai bentuk penghormatan, keakraban, dan kasih sayang. Jadi, dalil intisab di atas sama sekali tidak relavan digunakan.<\/p>\n\n\n\n

Ada kasus lain yang beririsan dengan ini yang sepertinya layak dibahas. Panggilan \u201cIbu\u201d atau \u201cumi\u201d dari seorang suami untuk istrinya. Ada banyak orang yang mengharamkannya dengan alasan menjadi Dhihar. Yang dimaksud Dhihar adalah memperlakukan istri bagai Ibu atau saudari kandungnya sehingga sama sekali tak diberi nafkah batin.<\/p>\n\n\n\n

Dalam tradisi Arab, biasanya dhihar ini dimulai dengan pernyataan suami kepada istrinya: \u201cKamu kuperlakukan seperti punggung ibuku\u201d atau \u201cBagiku kamu adalah Ibuku\u201d. Ini dosa besar sebab merupakan kedzaliman kepada istri.<\/p>\n\n\n\n

Namun dalam adat istiadat kita tak semua panggilan \u201cibu\/bunda\/mama\u201d kepada istri berarti dhihar sebab seringkali konteknya adalah: \u201chikayah\u201d sebagai bentuk tiruan panggilan anaknya, \u201claqab\u201d sebagai gelar dalam struktur rumah tangga atau sebagai \u201ctarbiyah\u201d cara mengajari anak-anaknya bagaimana cara memanggil ibunya.<\/p>\n\n\n\n

Sehingga kesimpulannya menambah nama suami di belakang nama istri jelas tidak dimaksudkan untuk penisbahan biologis. Dengan demikian boleh saja seorang istri membubuhi nama suami di belakang namanya. Demikian semoga bermanfaat. Wallahua\u2019lam Bisshawab.<\/p>\n\n\n\n

Sumber : Madinatul Iman<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Terkadang beberapa pasangan suami istri yang baru melangsungkan pernikahan ada beberapa mungkin budaya yang mana nama istri kemudian ditambahi dengan nama suami. Banyak yang berbeda pendapat tentang menambah nama suami di belakang nama seorang perempuan (istri), bahkan tak jarang yang mengharamkannya. Dan hal tersebut dianggap berdosa seorang muslimah yang mencantumkan nama suami atau […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":16499,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[7],"tags":[4299,5620,5619,5497],"yoast_head":"\nMenambah Nama Suami di Belakang Nama Istri, Bolehkah? - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Banyak yang berbeda pendapat tentang menambah nama suami di belakang nama seorang perempuan (istri), bahkan tak jarang yang mengharamkannya.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Menambah Nama Suami di Belakang Nama Istri, Bolehkah? - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Banyak yang berbeda pendapat tentang menambah nama suami di belakang nama seorang perempuan (istri), bahkan tak jarang yang mengharamkannya.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-10-23T13:11:24+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-10-23T13:11:26+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"683\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/\"},\"author\":{\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\"},\"headline\":\"Menambah Nama Suami di Belakang Nama Istri, Bolehkah?\",\"datePublished\":\"2019-10-23T13:11:24+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-23T13:11:26+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/\"},\"wordCount\":522,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri.jpg\",\"keywords\":[\"Menambahkan Nama Suami di Belakang Nama Istri\",\"menyematkan nama suami pada nama istri\",\"nasab\",\"pernikahan\"],\"articleSection\":[\"Kajian Islam\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/\",\"name\":\"Menambah Nama Suami di Belakang Nama Istri, Bolehkah? - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri.jpg\",\"datePublished\":\"2019-10-23T13:11:24+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-23T13:11:26+00:00\",\"description\":\"Banyak yang berbeda pendapat tentang menambah nama suami di belakang nama seorang perempuan (istri), bahkan tak jarang yang mengharamkannya.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri.jpg\",\"width\":1024,\"height\":683,\"caption\":\"menambah nama suami di belakang nama istri\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Menambah Nama Suami di Belakang Nama Istri, Bolehkah?\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\",\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"caption\":\"Arif Rahman Hakim\"},\"description\":\"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Menambah Nama Suami di Belakang Nama Istri, Bolehkah? - Pecihitam.org","description":"Banyak yang berbeda pendapat tentang menambah nama suami di belakang nama seorang perempuan (istri), bahkan tak jarang yang mengharamkannya.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Menambah Nama Suami di Belakang Nama Istri, Bolehkah? - Pecihitam.org","og_description":"Banyak yang berbeda pendapat tentang menambah nama suami di belakang nama seorang perempuan (istri), bahkan tak jarang yang mengharamkannya.","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-10-23T13:11:24+00:00","article_modified_time":"2019-10-23T13:11:26+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":683,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Arif Rahman Hakim","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Arif Rahman Hakim","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/"},"author":{"name":"Arif Rahman Hakim","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b"},"headline":"Menambah Nama Suami di Belakang Nama Istri, Bolehkah?","datePublished":"2019-10-23T13:11:24+00:00","dateModified":"2019-10-23T13:11:26+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/"},"wordCount":522,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri.jpg","keywords":["Menambahkan Nama Suami di Belakang Nama Istri","menyematkan nama suami pada nama istri","nasab","pernikahan"],"articleSection":["Kajian Islam"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/","name":"Menambah Nama Suami di Belakang Nama Istri, Bolehkah? - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri.jpg","datePublished":"2019-10-23T13:11:24+00:00","dateModified":"2019-10-23T13:11:26+00:00","description":"Banyak yang berbeda pendapat tentang menambah nama suami di belakang nama seorang perempuan (istri), bahkan tak jarang yang mengharamkannya.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri.jpg","width":1024,"height":683,"caption":"menambah nama suami di belakang nama istri"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/menambah-nama-suami-di-belakang-nama-istri-bolehkah\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Menambah Nama Suami di Belakang Nama Istri, Bolehkah?"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b","name":"Arif Rahman Hakim","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","caption":"Arif Rahman Hakim"},"description":"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/16495"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/14"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=16495"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/16495\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/16499"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=16495"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=16495"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=16495"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}