Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":16589,"date":"2019-10-25T10:55:21","date_gmt":"2019-10-25T03:55:21","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=16589"},"modified":"2019-10-25T10:55:21","modified_gmt":"2019-10-25T03:55:21","slug":"hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/","title":{"rendered":"Hukum ber Make Up dalam Islam Menurut Hadits"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org<\/strong> – Hampir semua wanita ingin tampil cantik dan sedap dipandang mata. Make up atau berhias adalah solusinya. Bisa dibilang, bagi kaum hawa, make up sudah termasuk kebutuhan utama dalam kesehariannya. Namun sudahkah mengetahui hukum bermake up dalam Islam?<\/p>\n

Perlu diketahui bahwasannya keluarnya seorang perempuan dalam keadaan berhias atau memakai minyak wangi dengan keadaan menutup aurat hukumnya makruh tanzih, tidak haram. Hal itu menjadi haram jika perempuan tersebut bertujuan atau ada niatan untuk pamer (mendapatkan pandangan mata) dari kaum laki-laki; artinya bertujuan membuat fitnah terhadap mereka.<\/p>\n

Adapun hukum bermake up dalam Islam diqiyaskan dengan memakai wewangian. Ibnu Hibban, al-Hakim, an-Nasa\u2019i, al-Baihaqi meriwayatkan dalam bab kemakruhan kaum perempuan untuk memakai minyak wangi, juga diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Abi Musa al-\u2018Asy\u2019ari dengan marfu\u2019 kepada Rasulullah, ia bersabda:<\/p>\n

\u0623\u064a\u0645\u0627 \u0627\u0645\u0631\u0623\u0629 \u0627\u0633\u062a\u0639\u0637\u0631\u062a \u0641\u0645\u0631\u062a \u0639\u0644\u0649 \u0642\u0648\u0645 \u0644\u064a\u062c\u062f\u0648\u0627 \u0631\u064a\u062d\u0647\u0627 \u0641\u0647\u064a \u0632\u0627\u0646\u064a\u0629<\/strong><\/p>\n

(Perempuan manapun memakai wewangian kemudian lewat pada suatu kaum (laki-laki) agara mereka mendapati baunya maka ia seorang pelaku zina).<\/p>\n

At-Tirmidzi[63] dalam bab tentang kemakruhan keluar perempuan dengan memakai wewangian, juga dari hadits Abi Musa al-\u2018Asy\u2019ari dengan marfu\u2019 kepada Rasulullah, ia bersabda:<\/p>\n

\u0643\u0644 \u0639\u064a\u0646 \u0632\u0627\u0646\u064a\u0629\u060c \u0648\u0627\u0644\u0645\u0631\u0623\u0629 \u0625\u0630\u0627 \u0627\u0633\u062a\u0639\u0637\u0631\u062a \u0641\u0645\u0631\u062a \u0628\u0627\u0644\u0645\u062c\u0644\u0633 \u0641\u0647\u064a \u0643\u0630\u0627 \u0648\u0643\u0630\u0627<\/strong><\/p>\n

(Setiap [kebanyakan] mata melakukan zina, dan perempuan jika ia memakai wewangian kemudian lewat di suatu majelis maka ia yang begini dan begini). Artinya ia seorang pelaku zina.<\/p>\n

Hadits terakhir di atas dalam pengertian secara umum (Muthlaq), sementara hadits yang pertama dengan lafazh [\u0644\u064a\u062c\u062f\u0648\u0627 \u0631\u064a\u062d\u0647\u0627] dalam pengertian yang dikhususkan (Muqayyad). Tujuan kedua hadits adalah sama. Karena itu maka pengertian yang umum (Mutlaq) harus dipahami dengan mengaitkannya dengan pengertian yang khusus (Muqayyad), sebagai mana kaidah ini telah menjadi keharusan dengan kesepakatan (Ijma\u2019) mayoritas ulama, supaya kita terhindar dari konfrontasi dengan kesepakatan (Ijma\u2019) mayoritas ulama tersebut.<\/p>\n

Karena itu tidak ada seorangpun dari para ulama yang menyatakan haram secara mutlak bagi seorang perempuan keluar rumah dengan memakai wewangian. Pemahaman seperti ini sesuai dengan hadits \u2018Aisyah yang diriwayatkan Abu Dawud dalam Sunan-nya, bahwa ia berkata[64]: \u201cKita [Isteri-isteri nabi] keluar bersama nabi menuju Mekah, dan kita melumuri wajah dengan misik wangi untuk ihram.<\/p>\n

Jika salah seorang dari kami berkeringat, air keringatnya mengalir di atas wajahnya [membentuk guratan-guratan], dan nabi tidak mencegah\u201d. Padahal Rasulullah dan isteri-isterinya berpakaian ihram dari Dzil Hulaifah; suatu tempat beberapa mil dari Madinah.<\/p>\n

Hadits pertama di atas diriwayatkan oleh an-Nasa\u2019i dan al-Baihaqi dalam satu bab yang keduanya menamakan bab tersebut dengan judul \u201cBab makruh bagi perempuan untuk memakai wewangian\u201d. Lafazh makruh jika diungkapkan secara mutlak maka yang dimaksud adalah makruh tanzih, sebagaimana dinyatakan para ulama madzhab Syafi\u2019i. Syaikh Ahmad ibn Ruslan berkata[65]:<\/p>\n

\u0648\u0641\u0627\u0639\u0644 \u0627\u0644\u0645\u0643\u0631\u0648\u0647 \u0644\u0645 \u064a\u0639\u0630\u0628 # \u0628\u0644 \u0625 \u0646 \u064a\u0643\u0641 \u0644\u0627\u0645\u062a\u062b\u0627\u0644 \u064a\u062b\u0628<\/strong><\/p>\n

(Seorang pelaku perbuatan makruh tidak disiksa, tetapi bila ia tidak melakukan perbuatan tersebut karena tujuan melaksanakan syari\u2019at, ia diberi pahala).<\/p>\n

Sebagaiman diketahuai al-Baihaqi adalah salah seorang ulama besar madzhab Syafi\u2019i. Pemahaman mazdhab Syafi\u2019i<\/a> ini juga diambil oleh madzhab Hanbali dan Maliki. Artinya semua madzhab menyatakan bahwasannya lafazh \u201cmakruh\u201d jika disebut secara mutlak maka yang dimaksud adalah \u201cmakruh tanzih\u201d. Sedangkan dalam madzhab Hanafi, umumnya penyebutan tersebut untuk tujuan \u201cmakruh tahrim\u201d; artinya pelaku perbuatan tersebut telah berdosa.<\/p>\n

Dengan demikian, orang yang mengharamkan keluarnya perempuan dengan wewangian, akan bersikap apa terhadap hadits \u2018Aisyah di atas yang merupakan hadits shahih, karena tidak ada seorang ahli haditspun (al-hafizh) yang menyatakan hadits tersebut dla\u2019if. Adapun penyataan sikap dari seorang yang bukan ahli hadits tentu saja tidak ada gunanya, karena itu tidak memberikan pengaruh (sebagaimana disebutkan dalam kitab-kitab Musthalah al-Hadits).<\/p>\n

Wewangian yang dimakruhkan di sini ialah wewangian yang semerbak baunya, sebab lafazh haditsnya menyatakan [\u0648\u0631\u064a\u062d\u0647\u0627 \u062a\u0639\u0635\u0641], dan lafazh [\u062a\u0639\u0635\u0641] untuk bau yang menyengat, tidak digunakan mutlak\/umum bagi seluruh wewangian. Sebagaimana hal ini telah dijelaskan oleh para ahli bahasa.<\/p>\n

Kesimpulan yang dapat kita pahami, bermake up atau menggunakan wewangian yang semerbak dihukumi makruh dan menjadi haram ketika ada niatan untuk menarik perhatian lawan jenis yang bukan muhrim atau suaminya sendiri. Perlu dipahami juga bahwasannya bermake up untuk suami diperbolehkan asalkan suami rela dan menyukai hal itu.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org – Hampir semua wanita ingin tampil cantik dan sedap dipandang mata. Make up atau berhias adalah solusinya. Bisa dibilang, bagi kaum hawa, make up sudah termasuk kebutuhan utama dalam kesehariannya. Namun sudahkah mengetahui hukum bermake up dalam Islam? Perlu diketahui bahwasannya keluarnya seorang perempuan dalam keadaan berhias atau memakai minyak wangi dengan keadaan menutup […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":16737,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1691,1913],"tags":[5684],"yoast_head":"\nHukum ber Make Up dalam Islam Menurut Hadits - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"PeciHitam.org - artikel kali ini mengulas hukum bermake up dalam Islam. pembahasannya berisi hukum bermake up yang disamakan dengan berhias dan wewangian.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Hukum ber Make Up dalam Islam Menurut Hadits - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"PeciHitam.org - artikel kali ini mengulas hukum bermake up dalam Islam. pembahasannya berisi hukum bermake up yang disamakan dengan berhias dan wewangian.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-10-25T03:55:21+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Hukum-ber-Make-Up-dalam-Islam-Menurut-Hadits.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\"},\"headline\":\"Hukum ber Make Up dalam Islam Menurut Hadits\",\"datePublished\":\"2019-10-25T03:55:21+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-25T03:55:21+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/\"},\"wordCount\":630,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Hukum-ber-Make-Up-dalam-Islam-Menurut-Hadits.jpg\",\"keywords\":[\"Hukum ber make up dalam islam\"],\"articleSection\":[\"Fiqih\",\"Wanita\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/\",\"name\":\"Hukum ber Make Up dalam Islam Menurut Hadits - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Hukum-ber-Make-Up-dalam-Islam-Menurut-Hadits.jpg\",\"datePublished\":\"2019-10-25T03:55:21+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-25T03:55:21+00:00\",\"description\":\"PeciHitam.org - artikel kali ini mengulas hukum bermake up dalam Islam. pembahasannya berisi hukum bermake up yang disamakan dengan berhias dan wewangian.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Hukum-ber-Make-Up-dalam-Islam-Menurut-Hadits.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Hukum-ber-Make-Up-dalam-Islam-Menurut-Hadits.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Hukum ber Make Up dalam Islam Menurut Hadits\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Hukum ber Make Up dalam Islam Menurut Hadits\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\",\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\"},\"description\":\"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Hukum ber Make Up dalam Islam Menurut Hadits - Pecihitam.org","description":"PeciHitam.org - artikel kali ini mengulas hukum bermake up dalam Islam. pembahasannya berisi hukum bermake up yang disamakan dengan berhias dan wewangian.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Hukum ber Make Up dalam Islam Menurut Hadits - Pecihitam.org","og_description":"PeciHitam.org - artikel kali ini mengulas hukum bermake up dalam Islam. pembahasannya berisi hukum bermake up yang disamakan dengan berhias dan wewangian.","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-10-25T03:55:21+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Hukum-ber-Make-Up-dalam-Islam-Menurut-Hadits.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mohammad Mufid Muwaffaq","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mohammad Mufid Muwaffaq","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/"},"author":{"name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29"},"headline":"Hukum ber Make Up dalam Islam Menurut Hadits","datePublished":"2019-10-25T03:55:21+00:00","dateModified":"2019-10-25T03:55:21+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/"},"wordCount":630,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Hukum-ber-Make-Up-dalam-Islam-Menurut-Hadits.jpg","keywords":["Hukum ber make up dalam islam"],"articleSection":["Fiqih","Wanita"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/","name":"Hukum ber Make Up dalam Islam Menurut Hadits - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Hukum-ber-Make-Up-dalam-Islam-Menurut-Hadits.jpg","datePublished":"2019-10-25T03:55:21+00:00","dateModified":"2019-10-25T03:55:21+00:00","description":"PeciHitam.org - artikel kali ini mengulas hukum bermake up dalam Islam. pembahasannya berisi hukum bermake up yang disamakan dengan berhias dan wewangian.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Hukum-ber-Make-Up-dalam-Islam-Menurut-Hadits.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Hukum-ber-Make-Up-dalam-Islam-Menurut-Hadits.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Hukum ber Make Up dalam Islam Menurut Hadits"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-ber-make-up-dalam-islam-menurut-hadits\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Hukum ber Make Up dalam Islam Menurut Hadits"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29","name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","caption":"Mohammad Mufid Muwaffaq"},"description":"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/16589"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/16"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=16589"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/16589\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/16737"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=16589"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=16589"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=16589"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}