Awwab maksudnya\nialah kembali pada Allah SWT dari maksiat dan senantiasa taat pada-Nya, dari\nhati yang lalai mengingat-Nya kepada hati yang selalu terjaga mengingat Allah\nSWT.<\/p>\n\n\n\n

Ubaid bin\n\u2018Umair menjelaskan yang dimaksud dengan Awwab adalah mengingat akan dosa yang\ndilakukan kemudian memohon ampun pada Allah SWT dengn bersungguh-sungguh atas\ndosa yang dilakukannya.<\/p>\n\n\n\n

Sa\u2019id bin Al\nMusayyib yang dimaksud Awwab, yaitu orang yang berbuat dosa kemudian bertaubat,\nkemudian terjerumus lagi dalam dosa, lalu bertaubat, maksudnya ialah senantiasa\nbertaubat atas dosa yang dilakukan. (Lihat: Tafsir Al Qur\u2019an Al \u2018Azhim, Ibnu\nKatsir, 13:197, Muassasah Qurthubah)<\/p>\n\n\n\n

• Hafiizh.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

  Penjelasan\ntentang hafiizh oleh Ibnu \u2018Abbas ra, yaitu menjaga amanat yang Allah SWT\njanjikan untuknya serta menjalankan amanat tersebut.<\/p>\n\n\n\n

  Menurut Qotadah\nyang dimaksud hafiizh ialah menjaga kewajiban dan nikmat yang Allah SWT\njanjikan untuknya.<\/p>\n\n\n\n

  Sebagaimana\nyang dijelaskan oleh Ibnul Qayyim maka perlu diketahui bahwa nafsu dibagi\nmenjadi dua kekuatan yaitu kekuatan menyerang dan kekuatan bertahan.<\/p>\n\n\n\n

  Yang dimaksud\ndengan awwab menurut beliau adalah kuatnya serangan dengan kembali pada Allah\nSWT, mengharapkan ridha-Nya dan taat pada-Nya, sedangkan hafiizh adalah kuatnya\npertahanan yaitu menahan diri dari maksiat serta hal yang terlarang.<\/p>\n\n\n\n

  Maka hafiizh\nialah menahan diri dari larangan Allah SWT sedangkan awwab ialah menghadap pada\nAllah SWT dengan senantiasa taat pada-Nya.<\/p>\n\n\n\n

  • Takut\npada Allah SWT.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

    Berdasarkan\nfirman Allah SWT yang artinya, \u201cOrang yang takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah\nsedang Dia (Allah) tidak kelihatan (olehnya)\u201d, di dalamnya terkandung makna\npengakuan akan adanya Allah SWT, rububiyah, ketentuan serta akan ilmu dan\npengetahuan Allah SWT yang rinci pada setiap kondisi hamba-Nya.<\/p>\n\n\n\n

    Di dalamnya pula\nterkandung keimanan pada kitab, rasul, perintah dan larangan Allah SWT, serta terkandung\nkeimanan pada janji baik, ancaman dan perjumpaan dengan allah SWT.<\/p>\n\n\n\n

    Seseorang dapat\ndikatakan takut pada Allah SWT maka haruslah dalam dirinya mencakup hal-hal\nyang telah disebutkan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

    • Datang\ndengan hati yang muniib.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

      Menurut Ibnu\n\u2018Abbas ra, yang dimaksudkan dengan datang dengan hati yang muniib ialah kembali\ndengan bertaubat dari bermaksiat pada Allah SWT, melakukan ketaatannya,\nmencintai ketataannya tersebut serta menerimanya, jadi artinya kembali kepada\nAllah SWT dengan hati yang selamat, bertaubat dan tunduk pada Allah SWT.<\/p>\n\n\n\n

      Demikianlah sifat ahli surga yang tercantum dalam Al-Qur\u2019an dan semoga dengan mengetahui sifat-sifat ahli surga tersebut dapat menjadikan kita semakin dekat dan taat pada Allah SWT.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

      PeciHitam.org \u2013 Penjelasan tentang sifat ahli surga sendiri secara jelas disebutkan dalam Al-Qur\u2019an dan sebagai orang Islam yang percaya akan adanya surga pasti ingin tahu mengenai hal tersebut, karena seorang muslim pasti sangat menginginkan kebahagiaan abadi di surga dimana kenikmatannya tiada terkira. Tentang sifat ahli surga, berdasarkan dari Abu Hurairah ra, berkata bahwa Rasulullah SAW […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":17227,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[4],"tags":[5807],"yoast_head":"\n