Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":16861,"date":"2019-10-26T02:58:51","date_gmt":"2019-10-25T19:58:51","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=16861"},"modified":"2019-10-26T08:43:44","modified_gmt":"2019-10-26T01:43:44","slug":"rabiah-al-adawiyah-kisah-waliyullah-karomah-dan-kalam-hikmahnya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/rabiah-al-adawiyah-kisah-waliyullah-karomah-dan-kalam-hikmahnya\/","title":{"rendered":"Rabi’ah Al-‘Adawiyah, Kisah Waliyullah; Karomah dan Kalam Hikmahnya"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Tatkala kita mendengar kata \u201cwali Allah dari kaum wanita\u201d pastilah yang pertama sekali terbayang dalam benak kita adalah Rabi\u2019ah Al-\u2018Adawiyah. Nama Wanita Shalehah yang satu ini memang dikenal dunia sebagai wanita yang sangat kuat beribadah dan dekat\u00a0 dengan Tuhannya. Berasal dari basrah, hidup semasa dengan Sufyan tsauri dan Abu Hasan Al-bashri, dua orang waliyullah tokoh sufi ternama.<\/p>\n\n\n\n

Rabiah merupakan seorang wanita sufi yang zuhud, ia sama sekali tidak berminat terhadap hiasan dunia, ia memililki rasa mahabbah<\/a><\/strong> (Kecintaan) yang luar biasa dahsyat kepada Allah Sang Kekasih Hakiki.<\/p>\n\n\n\n

Sebagaimana realita yang berkembang, setiap Waliyullah pasti\nmemiliki karamah yang diberikan oleh Allah SWT. Dalam pandangan masyarakat,\nkaramah menjadi kemuliaan tertentu bagi mereka. <\/p>\n\n\n\n

Meskipun dari sisi pemilik karamah sendiri tidak pernah berfikiran untuk mendapatkan keistimewaan khariqul adat (keluar dari adat) ini. Bahkan sebahagian besar ahli sufi mereka menangis dan bertambah takut kepada Allah ketika terjadi hal tersebut pada diri mereka.<\/p>\n\n\n\n

Demikian pula halnya dengan Rabi’ah al-‘Adawiyah. Ia memiliki banyak kisah-kisah aneh bin ajaib, berupa karomah-karomah yang Allah berikan kepadanya. Ada banyak kisah karomahnya, namun kita disini hanya menceritakan sebahagian kecilnya saja.<\/p>\n\n\n\n

Kisah-kisah Karomahnya<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Di dalam kitab Karamah al-Auliya, Syekh Yusuf Nabhani mencatat ada empat karamah yang dimiliki oleh Rabi\u2019ah: <\/p>\n\n\n\n

* Suatu ketika, dikala Rabiah berjalan melewati seorang pemuda yang sedang mengembala kambing. Rabiah berkata, \u201csaya ingin berangkat melaksanakan haji.\u201d Tiba-tiba laki-laki itu mengeluarkan segenggam emas dari saku pakaiannya. <\/p>\n\n\n\n

Laki-laki tersebut hendak memberikannya kepada Rabiah. Namun saat itu juga Rabi\u2019ah menjulurkan tangannya ke udara, lantas tangannya tiba-tiba penuh dengan emas. Rabiah al-Adawiyah pun berkata:<\/p>\n\n\n\n

\u0627\u064e\u0646\u0652\u062a\u064e \u062a\u064e\u0623\u0652\u062e\u064f\u0630\u064f \u0645\u0650\u0646\u064e \u0627\u0644\u0652\u062c\u064e\u064a\u0652\u0628\u0650 \u0648\u064e \u0627\u064e\u0646\u064e\u0627 \u0623\u0670\u062e\u0650\u0630\u064f \u0645\u0650\u0646\u064e \u0627\u0644\u0652\u063a\u064e\u064a\u0652\u0628\u0650<\/p>\n\n\n\n

Artinya: engkau mengambil dari sakumu sedangkan aku\nmengambil dari alam ghaib<\/p>\n\n\n\n

* Pada suatu malam kamar Rabiah al-Adawiyah dimasuki pencuri. saat itu Wanita sufi ini sedang tertidur. Pencuri itu mengambil beberapa helai pakaian dari dalam kamarnya. {Sesudah} itu, sang maling bersiap keluar, mencari pintu, tetapi ia tak menemukannya. Pintu yang ia lalui tuk masuk pertama sekali pun menghilang. <\/p>\n\n\n\n

Ketika ia meninggalkan curiannya, Sang pencuri merasa heran, tiba-tiba pintu itu kembali muncul seperti semula. Lalu bergegas mengambil kembali curiannya tadi, namun yang anehnya pintu tersebut kembali menghilang dengan tiba-tiba. <\/p>\n\n\n\n

Hal itu terjadi berulang kali. Hingga terdengarlah seruan yang berbunyi: \u201cTinggalkanlah pakaian itu! Karena kami selalu menjaganya dan takkan pernah meninggalkannya meskipun ia sedang tertidur\u201d.<\/p>\n\n\n\n

* Suatu hari Rabi’ah al-‘Adawiyah pernah menanam tanaman, tiba-tiba muncul belalang. Sambil memandang kearah serangga tersebut Rabiah al-Adawiyah pun berkata:<\/p>\n\n\n\n

\u0627\u0650\u0644\u0650\u0670\u0647\u0650\u064a\u0652 \u0631\u0650\u0632\u0652\u0642\u0650\u064a\u0652 \u062a\u064e\u0643\u064e\u0641\u064e\u0651\u0644\u0652\u062a\u064e \u0628\u0650\u0647\u0650 \u0641\u064e\u0627\u0650\u0630\u064e\u0627 \u0634\u0650\u0626\u0652\u062a\u064e \u0641\u064e\u0623\u064e\u0637\u0652\u0639\u0650\u0645\u0652\u0647\u064f \u0623\u064e\u0639\u0652\u062f\u064e\u0627\u0621\u064e\u0643\u064e \u0627\u064e\u0648\u0652 \u0623\u064e\u0648\u0652\u0644\u0650\u064a\u064e\u0627\u0621\u064e\u0643\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: Duhai Tuhanku, Engkau telah menanggung rezeki ku. Oleh\nkarena itu terserah pada Mu, jika Engkau hendak memberikannya kepada musuh-musuhMu\natau para kekasih-Mu.<\/p>\n\n\n\n

Dengan seketika belalang itu pun terbang menghilang seakan tak\npernah ada.<\/p>\n\n\n\n

* Pernah suatu ketika Rabi\u2019ah Al-‘Adawiyah pergi menunaikan haji ke Baitullah mengendarai unta, namun ditengah perjalanan unta tersebut mati tersungkur, lalu ia memohon kepada Allah untuk menghidupkannya kembali supaya bisa dipakainya berkendara sampai ketempat tujuannya.<\/p>\n\n\n\n

Saat itu juga unta tersebut bangun dan hidup kembali lalu\nmengantarkan Rabi\u2019ah sampai ke Mekkah, dan sesampainya di baitullah, unta itu pun\nkembali tersungkur dan mati. namun menurut sebahagian riwayat unta tersebut\nsempat terlihat diperjual belikan di pasar-pasar.<\/p>\n\n\n\n

Kalam-kalam hikmahnya<\/strong><\/p>\n\n\n\n