Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":17254,"date":"2019-10-30T13:09:53","date_gmt":"2019-10-30T06:09:53","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=17254"},"modified":"2019-10-30T13:09:54","modified_gmt":"2019-10-30T06:09:54","slug":"hukum-bekerja-di-bagian-pajak-dan-bea-cukai","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-bekerja-di-bagian-pajak-dan-bea-cukai\/","title":{"rendered":"Hukum Bekerja di Bagian Pajak dan Bea Cukai"},"content":{"rendered":"
PeciHitam.org<\/strong> \u2013 pajak dan bea cukai dalam perekonomian sebuah negara merupakan salah satu penghasilan terbesar yang didapati oleh sebuah negara selain produk-produk dan perusahaan yang dimiliki oleh negara (BUMN). Lantas bagaimanakah hukum bekerja di bagian pajak dan bea cukai? Berikut penjelasannya.<\/p>\n
Pendapat yang pertama mengatakan bahwasannya hukum bekerja di kantor pajak adalah adalah haram. Salah satu alasan yang dikemukakan ialah bahwa tidak ada satu pun dalil yang menyatakan kebolehan memungut pajak. Oleh karena itu, bekerja pada kantor pajak dan bea cukai tidak dibenarkan.<\/p>\n
Pendapat kedua menyatakan bahwa pada dasarnya tidak ada kewajiban membayar pajak. Namun negara boleh menetapkan kepada sebagian rakyatnya yang mampu untuk membayar pajak, apabila sumber pendapatan negara yang lain tidak memadai atau mencukupi kebutuhan negara.<\/p>\n
Artinya, \u201cKebijakan penguasa kepada sebagian rakyatnya untuk memberikan sesuatu setiap tahun seperti memberikan bebarapa dirham yang ditasharrufkan untuk kemaslahatan, jika mereka memberikannya dengan sukarela tanpa tekanan baik dari penguasa atau selainnya maka boleh mengambilnya. Jika tidak, maka termasuk memakan harta orang lain dengan cara batil dan tidak halal bagi penguasa untuk menasharrufkannya di pelbagai bidang. Sedangkan keinginan penguasa untuk menasharrufkanya untuk kemaslahatan tidak serta menjadikan harta tersebut halal,\u201d (Lihat Abdurrahman Ba\u2019alawi, Bughyatul Mustarsyidin<\/a>, Beirut, Darul Fikr, tt, halaman 326).<\/p>\n