Pecihitam.org<\/strong> – Ada pendapat yang mengatakan bahwa sejak Abu Hamid al-Ghazali (w. 505 H) melancarkan kritik keras terhadap filsafat islam dan filsuf-filsuf Muslim melalui karyanya Tahafut al-Falasifah<\/em>, akibatnya peranan filsuf Muslim dalam dunia Sunni menjadi sangat berkurang. <\/p>\n\n\n\n Pendapat ini boleh jadi benar, tapi adanya serangan terhadap filsafat sebenarnya sudah terjadi sejak sebelum al-Ghazali, khususnya yang berasal dari kalangan tradisionalis.<\/p>\n\n\n\n Menurut\nsaya, adanya penolakan terhadap filsafat dalam pemikiran Islam harus didudukkan\ndalam konteks sejarahnya. Kita harus ingat kembali sampai pada pandangan kaum\nMu\u2019tazilah tentang kemakhlukan al-Qur\u2019an di masa periode awal Bani Abbasiyah,\nsehingga akhirnya paham Mu\u2019tazilah bisa diadopsi secara resmi oleh Bani\nAbbasiyah selama masa kekhilafahan al-Ma\u2019mun, al-Mu\u2019tasim, dan al-Watsiq.<\/p>\n\n\n\n Namun,\nmelemahnya pengaruh Mu\u2019tazilah dan lemahnya kebijakan-kebijakan pemerintah Bani\nAbbasiyah di masa kekhilafahan al-Mutawakkil memberikan peluang bagi kalangan\ntradisionalis untuk menyerang Mu\u2019tazilah, dan lebih menekankan pembacaan secara\nliteral terhadap sumber-sumber primer, al-Qur\u2019an dan Sunnah, serta mengabaikan\nargumen teologis yang rasional.<\/p>\n\n\n\n Oleh\nkarena itu, ketika al-Ghazali tampil di depan umum untuk mengkritik golongan\nrasionalis, Mu\u2019tazilah dan para filsuf, pada saat itu sudah cukup lama\nberlangsung periode kecurigaan dan serangan terhadap filsafat beserta\nmetode-metode di dalamnya.<\/p>\n\n\n\n Boleh\ndikatakan, al-Ghazali adalah salah satu di antara pemikir Muslim yang paling\nberpengaruh pada periode pasca kenabian, bahkan pengaruh itu terjadi hingga\nsampai masa sekarang. <\/p>\n\n\n\n Dalam karir intelektualnya, al-Ghazali memang menggeluti hampir semua bidang keilmuan dalam Islam, mulai dari fikih, filsafat, tafsir, teologi, hadits, tapi akhirnya ia beralih menuju bidang tasawuf. <\/p>\n\n\n\n Bagi al-Ghazali, tasawuf dianggap sebagai karir yang lebih menguntungkan secara spiritual, menjalani kehidupan asketik yang bisa memberikan kesejukan dan ketengangan spiritual kepadanya. <\/p>\n\n\n\n