Pecihitam.org- <\/strong>Sebagai warga Nahdiyyin, kita harus mengenal Apa Itu Maulid Diba\u2019?. <\/strong>Tradisi dibaan<\/em> adalah tradisi pembacaan kitab maulid Diba\u2019<\/em> yang dikarang oleh Imam Ibn Diba\u2019. Tradisi dibaan<\/em> biasanya diisi dengan membaca kitab maulid diba\u2019 dan dipadukan dengan beberapa materi dari kitab maulid lain, kemudian disusul acara latihan khitobah untuk kalangan remaja, atau ceramah keagamaan untuk kalangan dewasa. Tradisi dibaan<\/em> tidak lepas dari kitab maulid diba\u2019 yang diakui atau tidak, jarang dikenal oleh para pembacanya sendiri.<\/p>\n\n\n\n Maulid Diba\u2019<\/em> terdiri dari 4 qasidah, 21\nnatsr (prosa), dan dua ayat al-Qur\u2019an yang terletak usai qasidah kedua.\nSebagian pembaca maulid biasanya menyisipkan satu qasidah lagi usai prosa\nke-11. Qasidah yang ada dalam Barzanjiy<\/em> yang berbentuk syair\n(bukan natsr). Merupakan Qasidah yang disisipkan oleh sebagian pembaca Maulid. <\/strong><\/p>\n\n\n\n Diantara hasil karya yang bercerita\ntentang hal-ihwal Kanjeng Nabi Muhammad saw secara sastrawi adalah Maulid\nal-Diba\u2019. Istilah ini diambil dari nama pengarangnya yaitu Al-Imam Wajihuddin\nAbdur Rahman bin Muhammad bin Umar bin Ali bin Yusuf bin Ahmad bin Umar\nad-Diba`i Asy-Syaibani Al-Yamani Az-Zabidi Asy-Syafi`i. pada pagi hari Jumat\ntanggal 26 Rojab 944 Ad-Diba\u2019I wafat di kota Zabid. Berkaitan dengan profil Ad-Diba\u2019I, kitab Maulid al-Hafidz ibn\nal-Daiba\u2019i, karya Sayyid \u2018Alawi al-Maliki disebutkan didalamnya bahwa ia\nadalah:<\/p>\n\n\n\n \u201cDia\nadalah Wajihuddin \u2018Abdurrahman bin \u2018Ali bin Muhammad al-Syaibani al-Yamani\nal-Zubaidi al-Syafi\u2019I (yang dikenal dengan Ibn al-Daiba\u2019i. al-Daiba\u2019 menurut\nbahasa Sudan artinya putih. Itu julukan kakeknya yang agung Ibn Yusuf). Beliau\ndilahirkan pada bulan Muharram tahun 866 H dan wafat pada hari jum\u2019at tanggal\n12 Rajab tahun 944 H. (Jadi usia beliau kurang lebih 76 tahun). Beliau seorang\nyang jujur, lemah lembut tutur katanya dan indah bahasanya<\/em>. (Maulid al-Hafidz ibn al-Daiba\u2019,\nhal 5)<\/p>\n\n\n\n Beliau dilahirkan pada 4 Muharram 866 H (8 Oktober 1461 M) dan wafat hari Juma\u2019at 12 Rajab 944 H (15 Desember 1537 M). Pada masa hayatnya Beliau adalah seorang ulama hadits yang terkenal dan tiada bandingnya. Beliau mengajar kitab Shahih Al-Bukhari<\/a> lebih dari 100 kali khatam. Beliau seorang yang menghafal lebih dari 100,000 hadits dengan sanadnya, maka beliau mencapai derajat Hafiz dalam ilmu hadits. Setiap hari beliau mengajar hadits dari masjid ke masjid.<\/p>\n\n\n\n Al-Imam Al-Hafiz As-Sakhawi, Al-Imam\nIbnu Ziyad, Al-Imam Jamaluddin Muhammad bin Ismail, mufti Zabid, Al-Imam\nAl-Hafiz Tahir bin Husain Al-Ahdal \nmereka semua merupakan sebagian dari \nguru-guru ad- Diba\u2019. Selain itu, beliau juga masyhur sebagai seorang\nmuarrikh (ahli sejarah) yang pandai dan teliti dalam mempelajari berbagai\nsejarah.<\/p>\n\n\n\n