Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":17971,"date":"2019-11-01T12:57:55","date_gmt":"2019-11-01T05:57:55","guid":{"rendered":"https:\/\/www.pecihitam.org\/?p=17971"},"modified":"2019-11-01T12:57:56","modified_gmt":"2019-11-01T05:57:56","slug":"rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/","title":{"rendered":"Rasulullah Hadir dalam Maulidan? Ini Penjelasan Filosofisnya"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Sepanjang bulan Rabi\u2019ul Awwal ini kita akan lebih banyak mendengar atau bahkan mengikuti pembacaan maulid Nabi Muhammad Saw. Kaum muslim tradisional percaya bahwa dalam maulidan, khususnya saat prosesi qiyam <\/em>atau ada pula yang menyebutnya asyraqal<\/em>, Rasulullah hadir di tengah-tengah jama\u2019ah. Benarkah Rasulullah hadir dalam maulidan? Bagaimana bentuk kehadirannya? Untuk ini kita perlu penjelasan filosofis.<\/p>\n\n\n\n

Mengapa harus filsafat? Dalam tulisan \u201cFilsafat sebagai Warisan Islam yang Mengagumkan<\/a><\/strong>\u201d saya menyinggung bahwa salah satu motif kenapa para ilmuwan muslim klasik mengkaji filsafat kemudian mengembangkannya adalah perlunya instrumen rasional dan objektif dalam menjelaskan ajaran-ajaran agama Islam.<\/p>\n\n\n\n

Masyarakat Arab-Islam zaman dulu mendapat tantangan dari banyak pihak, baik dari komunitas agama lain maupun dari kalangan muslim sendiri soal kebenaran ajaran Islam. <\/p>\n\n\n\n

Ketika ajaran Islam dipertanyakan oleh penganut agama lain, tentu tidak mungkin menjelaskannya dengan menggunakan ayat-ayat al-Qur`an dan sunnah Nabi. <\/p>\n\n\n\n

Begitu pula sulit tercapai kesepakatan dengan kelompok-kelompok Islam mengenai doktrin agama karena masing-masing berdalil pada sumber-sumber suci tersebut tapi penafsirannya berbeda-beda.<\/p>\n\n\n\n

Argumen-argumen rasional dan objektif, karena itu, menjadi instrumen penting dalam menjelaskan ajaran Islam dan kepercayaan pada agama. Rasionalitas dan objektifitas itu adalah bagian dari ciri khas filsafat. <\/p>\n\n\n\n

Jadi, tidak seperti tuduhan orang-orang yang pesimis terhadapnya, justru dalam khazanah<\/a><\/strong> intelektual Islam, filsafat berfungsi untuk membela agama.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum sampai pada jawaban pertanyaan di atas, kita bahas terlebih dahulu soal bagaimana sesuatu ada dan bagaimana kita dapat mengetahui adanya sesuatu itu dan bagaimana pengetahuan tentang keberadaan sesuatu dikatakan benar atau valid. <\/p>\n\n\n\n

Dalam filsafat, bahasan tentang ke-ada-an sesuatu disebut ontologi dan bahasan tentang bagaimana mengetahui ada-nya sesuatu disebut epistemologi atau teori pengetahuan.<\/p>\n\n\n\n

Katakanlah kita berada di sebuah ruangan yang di dalamnya\nada beberapa lampu. Saya menunjuk lampu-lampu itu dan bertanya: \u201capa itu?\u201d Anda\nakan menjawab: \u201citu lampu.\u201d Lalu saya bertanya lagi: \u201cBagaimana anda bisa tahu\nlampu itu ada?\u201d tentunya ada jawab: \u201cKarena saya melihatnya.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Di sini dengan menggunakan indra penglihatan anda mengonfirmasi\nbahwa lampu itu ada. Jadi, ada-nya sesuatu dapat diketahui berdasarkan panca\nindra kita. Pengetahuan semacam ini disebut dengan pengetahuan indrawi.<\/p>\n\n\n\n

Lalu saya bertanya lagi: \u201cBerapa jumlah lampu yang ada di\nruangan?\u201d Dengan cepat dan pasti anda menjawab: \u201cAda empat!\u201d Kemudian saya\ntanyakan: \u201cBagaimana anda tahu jumlah lampu di ruangan ada empat?\u201d Anda mungkin\nmenegaskan bahwa jumlah lampu ada empat karena anda menghitungnya, tapi apa sih<\/em>\n\u201cempat\u201d itu? Benda macam apa \u201cempat\u201d itu? Di mana \u201cempat\u201d berada?<\/p>\n\n\n\n

Yang pasti \u201cempat\u201d bukanlah benda fisik. Keberadaannya bukanlah hasil dari pengamatan indrawi. \u201cEmpat\u201d adalah sebuah konsep dalam pikiran dan keberadaannya merupakan hasil dari aktivitas pikiran. <\/p>\n\n\n\n

\u201cEmpat\u201d ada tapi tidak terlihat oleh indra penglihatan. Sebagai suatu konsep ia ada dalam pikiran kita.<\/p>\n\n\n\n

Sampai di sini kita dapat menyimpulkan bahwa sesuatu itu ada tidak mesti harus terserap oleh panca indra, tetapi sesuatu ada karena ia terpikirkan. Pengetahuan tentang \u201cempat\u201d adalah hasil dari aktivitas rasional kita, sehingga pengetahuan itu disebut dengan pengetahuan rasional.<\/p>\n\n\n\n

Rasio atau akal manusia memang memiliki daya luar biasa. Dalam tulisan saya “Akal dalam Filsafat Islam<\/a><\/strong>” saya menjelaskan bahwa akal kita memiliki kemampuan untuk membuat sesuatu yang semula tidak ada menjadi ada.<\/p>\n\n\n\n

Saat anda merindukan seseorang yang anda cintai, anda memikirkan dirinya. Anda memikirkan wajahnya, senyumnya, tawanya, tangisannya dan anda mengingat kembali kenangan-kenangan yang pernah terjadi bersama dirinya. <\/p>\n\n\n\n

Lalu serpihan-serpihan kenangan yang tersimpan dalam imajinasi (dalam filsafat Islam disebut al-khayal<\/em>) anda bangun kembali sebagai sebuah imajinasi utuh (al-mutkhayyilah<\/em>). Pada saat inilah anda mampu membuat kekasih yang fisiknya nun jauh di sana menjadi ada atau hadir di samping anda.<\/p>\n\n\n\n

Inilah yang terjadi dalam pikiran para jama\u2019ah maulidan. Ketika rawi<\/em> atau riwayat hidup Nabi Muhammad Saw dibacakan dan syair-syair pujian terhadap Sang Nabi dilantunkan, rasio atau akal mengumpulkan potongan-potongan informasi dari riwayat-riwayat dan syair-syair pujian itu serta pengetahuan-pengetahuan sebelumnya tentang sosok Nabi Muhammad<\/a>, kemudian membangun imajinasi utuh bahwa Rasulullah hadir di sana.<\/p>\n\n\n\n

Karena berdasarkan imajinasi bukan berarti kehadiran Rasulullah\ndalam maulidan tidak nyata atau sekedar khayalan kosong belaka. Imajinasi utuh\ntentang kehadiran Rasulullah terekam dalam memori (al-hafizhah<\/em>),\nsehingga kehadiran Rasulullah itu nyata dalam pikiran, sama nyatanya dengan\n\u201cempat\u201d ketika anda menghitung jumlah lampu dalam ruangan, sama nyatanya dengan\nkehadiran kekasih yang anda imajinasikan duduk di samping anda.<\/p>\n\n\n\n

Karena benda yang hadir dalam imajinasi itu nyata, maka filsafat\nIslam mengakui kebenaran pengetahuan berdasarkan imajinasi utuh. Suatu kehadiran\nmemang tidak mesti harus terlihat oleh mata kepala atau terdengar oleh telinga\natau teraba oleh sentuhan tangan kita. <\/p>\n\n\n\n

Hanya saja, rasio atau akal manusia juga memiliki kelemahan. Pikiran hanya memberi gambaran imajinatif tentang kehadiran nyata suatu benda non-fisik. <\/p>\n\n\n\n

Rasio atau akal tidak dapat memberi kesan ruhaniyah. Ia hanya memberi gambaran tentang jumlah lampu dalam ruangan dan kehadiran non-fisik kekasih anda.<\/p>\n\n\n\n

Tapi bagaimana rasanya berada di dalam ruangan yang diterangi\noleh lampu-lampu yang gemerlap itu? Bagaimana rasanya ketika sang kekasih\nmuncul secara imajinatif di hadapan kita? Bagaimana rasanya Rasulullah, sang\npujaan hati, hadir di tengah-tengah kita?<\/p>\n\n\n\n

Dengan demikian, rasio atau akal harus dilengkapi dengan rasa (dzauq<\/em>) yang memberikan pengalaman ruhaniyah, pengalaman spiritual. Dzauq<\/em> memberi pengalaman tentang betapa nyamannya berada di ruangan yang terang, betapa indahnya kerinduan pada sang kekasih dan betapa fantastisnya perasaan bertemu dengan Rasulullah. Pengetahuan berdasarkan dzauq<\/em> ini disebut sebagai pengetahuan spiritual.<\/p>\n\n\n\n

Jujur saja, meski percaya Rasulullah hadir dalam maulidan, saya belum pernah dan belum mampu merasakan perasaan spiritual semacam ini. <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Sepanjang bulan Rabi\u2019ul Awwal ini kita akan lebih banyak mendengar atau bahkan mengikuti pembacaan maulid Nabi Muhammad Saw. Kaum muslim tradisional percaya bahwa dalam maulidan, khususnya saat prosesi qiyam atau ada pula yang menyebutnya asyraqal, Rasulullah hadir di tengah-tengah jama\u2019ah. Benarkah Rasulullah hadir dalam maulidan? Bagaimana bentuk kehadirannya? Untuk ini kita perlu penjelasan […]<\/p>\n","protected":false},"author":37,"featured_media":18022,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[8],"tags":[3511,519,5957],"yoast_head":"\nRasulullah Hadir dalam Maulidan? Ini Penjelasan Filosofisnya - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Kaum muslim tradisional percaya bahwa dalam maulidan Rasulullah hadir. Benarkah Rasulullah hadir dalam maulidan? Bagaimana bentuk kehadirannya?\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Rasulullah Hadir dalam Maulidan? Ini Penjelasan Filosofisnya - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Kaum muslim tradisional percaya bahwa dalam maulidan Rasulullah hadir. Benarkah Rasulullah hadir dalam maulidan? Bagaimana bentuk kehadirannya?\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-11-01T05:57:55+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-11-01T05:57:56+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Rasulullah-Hadir-dalam-Maulidan-Ini-Penjelasan-Filosofisnya.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Yunizar Ramadhani\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Yunizar Ramadhani\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"4 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/\"},\"author\":{\"name\":\"Yunizar Ramadhani\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/af8eb669caa5729e8b67148b992c2c77\"},\"headline\":\"Rasulullah Hadir dalam Maulidan? Ini Penjelasan Filosofisnya\",\"datePublished\":\"2019-11-01T05:57:55+00:00\",\"dateModified\":\"2019-11-01T05:57:56+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/\"},\"wordCount\":858,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Rasulullah-Hadir-dalam-Maulidan-Ini-Penjelasan-Filosofisnya.jpg\",\"keywords\":[\"filsafat\",\"maulid rasulullah saw\",\"Maulidan\"],\"articleSection\":[\"Opini\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/\",\"name\":\"Rasulullah Hadir dalam Maulidan? Ini Penjelasan Filosofisnya - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Rasulullah-Hadir-dalam-Maulidan-Ini-Penjelasan-Filosofisnya.jpg\",\"datePublished\":\"2019-11-01T05:57:55+00:00\",\"dateModified\":\"2019-11-01T05:57:56+00:00\",\"description\":\"Kaum muslim tradisional percaya bahwa dalam maulidan Rasulullah hadir. Benarkah Rasulullah hadir dalam maulidan? Bagaimana bentuk kehadirannya?\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Rasulullah-Hadir-dalam-Maulidan-Ini-Penjelasan-Filosofisnya.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Rasulullah-Hadir-dalam-Maulidan-Ini-Penjelasan-Filosofisnya.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Rasulullah Hadir dalam Maulidan\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Rasulullah Hadir dalam Maulidan? Ini Penjelasan Filosofisnya\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/af8eb669caa5729e8b67148b992c2c77\",\"name\":\"Yunizar Ramadhani\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/b8bcaf716ea5eb899f4f1194a543d6d9?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/b8bcaf716ea5eb899f4f1194a543d6d9?s=96&r=g\",\"caption\":\"Yunizar Ramadhani\"},\"description\":\"Guru Pondok Pesantren Darul Hijrah Putri Martapura Kalimantan Selatan | Alumni Jurusan Aqidah-Filsafat dan Program Pasca Sarjana IAIN Antasari Banjarmasin\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/yunirama\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Rasulullah Hadir dalam Maulidan? Ini Penjelasan Filosofisnya - Pecihitam.org","description":"Kaum muslim tradisional percaya bahwa dalam maulidan Rasulullah hadir. Benarkah Rasulullah hadir dalam maulidan? Bagaimana bentuk kehadirannya?","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Rasulullah Hadir dalam Maulidan? Ini Penjelasan Filosofisnya - Pecihitam.org","og_description":"Kaum muslim tradisional percaya bahwa dalam maulidan Rasulullah hadir. Benarkah Rasulullah hadir dalam maulidan? Bagaimana bentuk kehadirannya?","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-11-01T05:57:55+00:00","article_modified_time":"2019-11-01T05:57:56+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Rasulullah-Hadir-dalam-Maulidan-Ini-Penjelasan-Filosofisnya.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Yunizar Ramadhani","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Yunizar Ramadhani","Est. reading time":"4 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/"},"author":{"name":"Yunizar Ramadhani","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/af8eb669caa5729e8b67148b992c2c77"},"headline":"Rasulullah Hadir dalam Maulidan? Ini Penjelasan Filosofisnya","datePublished":"2019-11-01T05:57:55+00:00","dateModified":"2019-11-01T05:57:56+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/"},"wordCount":858,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Rasulullah-Hadir-dalam-Maulidan-Ini-Penjelasan-Filosofisnya.jpg","keywords":["filsafat","maulid rasulullah saw","Maulidan"],"articleSection":["Opini"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/","name":"Rasulullah Hadir dalam Maulidan? Ini Penjelasan Filosofisnya - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Rasulullah-Hadir-dalam-Maulidan-Ini-Penjelasan-Filosofisnya.jpg","datePublished":"2019-11-01T05:57:55+00:00","dateModified":"2019-11-01T05:57:56+00:00","description":"Kaum muslim tradisional percaya bahwa dalam maulidan Rasulullah hadir. Benarkah Rasulullah hadir dalam maulidan? Bagaimana bentuk kehadirannya?","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Rasulullah-Hadir-dalam-Maulidan-Ini-Penjelasan-Filosofisnya.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Rasulullah-Hadir-dalam-Maulidan-Ini-Penjelasan-Filosofisnya.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Rasulullah Hadir dalam Maulidan"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/rasulullah-hadir-dalam-maulidan-ini-penjelasan-filosofisnya\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Rasulullah Hadir dalam Maulidan? Ini Penjelasan Filosofisnya"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/af8eb669caa5729e8b67148b992c2c77","name":"Yunizar Ramadhani","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/b8bcaf716ea5eb899f4f1194a543d6d9?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/b8bcaf716ea5eb899f4f1194a543d6d9?s=96&r=g","caption":"Yunizar Ramadhani"},"description":"Guru Pondok Pesantren Darul Hijrah Putri Martapura Kalimantan Selatan | Alumni Jurusan Aqidah-Filsafat dan Program Pasca Sarjana IAIN Antasari Banjarmasin","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/yunirama\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/17971"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/37"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=17971"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/17971\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/18022"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=17971"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=17971"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=17971"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}