Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":19435,"date":"2019-11-08T22:52:55","date_gmt":"2019-11-08T15:52:55","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=19435"},"modified":"2019-11-08T22:52:57","modified_gmt":"2019-11-08T15:52:57","slug":"ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/","title":{"rendered":"Ini Tandanya Hati yang Sudah Mati Menurut Ibnu Athaillah As-Sakandari"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org <\/strong>– Bagi yang mempunyai hati yang sudah mati, ia akan lebih cenderung mengutamakan kepentingan pribadi dan syahwatnya dibanding dengan urusan ketaatan dan cinta kepada sang Khaliq. Di dalam QS. Al-Furqan: 43 disebutkan;<\/p>\n\n\n\n

\u0623\u064e\u0631\u064e\u0623\u064e\u064a\u0652\u062a\u064e \u0645\u064e\u0646\u0650 \u0627\u062a\u0651\u064e\u062e\u064e\u0630\u064e \u0625\u0650\u0644\u064e\u0647\u064e\u0647\u064f \u0647\u064e\u0648\u064e\u0627\u0647\u064f \u0623\u064e\u0641\u064e\u0623\u064e\u0646\u062a\u064e \u062a\u064e\u0643\u064f\u0648\u0646\u064f \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650 \u0648\u064e\u0643\u0650\u064a\u0644\u0627\u064b<\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u201dSudahkah engkau (Muhammad) melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, Apakah engkau akan menjadi pelindungnya?\u201d<\/p>\n\n\n\n

Ibn Athaillah As-Sakandari <\/a><\/strong>menuliskan kalam hikmahnya di dalam kitab Al-Hikam miliknya bahwa di antara tanda-tanda hati yang sudah mati adalah tidak adanya kesedihan terhadap ketaatan yang berlalu dan tidak adanya penyesalan atas berbagai kesalahan-kesalahan yang dilakukan. <\/p>\n\n\n\n

Kedua hal yang merupakan tanda hati yang sudah mati tersebut menunjukkan bahwa tidak adanya nilai-nilai Iman yang tertancap kokoh ke dalam hatinya.<\/p>\n\n\n\n

Saat ketaatan berlalu begitu saja, hati yang sudah mati tidak menemukan penyesalan sama sekali. Demikianlah dikarenakan oleh hati yang sudah tidak sehat lagi. <\/p>\n\n\n\n

Sepatutnya hati dapat merasakan setiap hal yang mendatangkan ridha Allah, sehingga membuatnya bahagia. Sementara hati yang sudah mati baginya ketaatan dan murka Tuhan rasanya sama saja. <\/p>\n\n\n\n

Ketaatan tidak menjadikannya bahagia, maksiat pun tidak menjadikannya gundah gulana. Keduanya tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Terkait hal ini Nabi Muhammad Saw bersabda:<\/p>\n\n\n\n

\u0645\u064e\u0646\u0652 \u0633\u064e\u0631\u0651\u064e\u062a\u0652\u0647\u064f \u062d\u064e\u0633\u064e\u0646\u064e\u062a\u064f\u0647\u064f \u0648\u064e\u0633\u064e\u0627\u0621\u064e\u062a\u0652\u0647\u064f \u0633\u064e\u064a\u0651\u0650\u0626\u064e\u062a\u064f\u0647\u064f \u0641\u064e\u0647\u064f\u0648\u064e \u0645\u064f\u0624\u0652\u0645\u0650\u0646\u064c.\u0631\u0648\u0627\u0647 \u0623\u0628\u0648 \u0627\u0644\u0641\u0631\u062c \u0627\u0644\u0628\u063a\u062f\u0627\u062f\u064a<\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u201cOrang yang kebaikannya membuatnya bahagia dan keburukannya membuatnya sedih, maka ia seorang mukmin (yang sempurna)\u201d<\/p>\n\n\n\n

Demikian juga dengan hati yang mati, ia tidak mengenal perasaaan yang menyesal sebab kesalahan yang telah diperbuat. Ia hanya menilainya sebagai hal biasa dan tetap dikerjakan kembali di lain waktu. <\/p>\n\n\n\n

Hati yang mati tidak akan mengenal indahnya hari-hari dengan ketaatan, namun antara kebaikan dan keburukan ia menilainya sama saja, tidak ada bedanya. Adapun bagi orang yang hatinya sakit, ia senantiasa mengikuti keburukan dengan keburukan pula. <\/p>\n\n\n\n

Hasan Al-Bashri <\/a>rahimahullah mengatakan, \u201dItu adalah dosa di atas dosa sehingga membuat hati menjadi buta, lalu mati<\/em>.\u201d Sementara hati yang sehat selalu membersamai keburukan dengan kebaikan dan membersamai dosa dengan tobat. Allah menyebutkan:<\/p>\n\n\n\n

\u0625\u0650\u0646\u0651\u064e \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a\u0646\u064e \u0627\u062a\u0651\u064e\u0642\u064e\u0648\u0627\u0652 \u0625\u0650\u0630\u064e\u0627 \u0645\u064e\u0633\u0651\u064e\u0647\u064f\u0645\u0652 \u0637\u064e\u0627\u0626\u0650\u0641\u064c \u0645\u0651\u0650\u0646\u064e \u0627\u0644\u0634\u0651\u064e\u064a\u0652\u0637\u064e\u0627\u0646\u0650 \u062a\u064e\u0630\u064e\u0643\u0651\u064e\u0631\u064f\u0648\u0627\u0652 \u0641\u064e\u0625\u0650\u0630\u064e\u0627 \u0647\u064f\u0645 \u0645\u0651\u064f\u0628\u0652\u0635\u0650\u0631\u064f\u0648\u0646\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u201cSesungguhnya orang-orang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya).\u201d<\/p>\n\n\n\n

Sementara bagi orang yang mempunyai hati yang bersih senantiasa akan menggantungkan hidupnya hanya kepada Allah, ia tidak pernah bosan dalam mengarungi kehidupan dengan ketaatan dan selalu mengutamakan hal yang bermanfaat. <\/p>\n\n\n\n

Orang yang memiliki hati yang bersih ini rentan memiliki hidup indah nan bahagia, sebab di dalam hidupnya ia lebih mengutamakan urusan akhirat daripada dunia.<\/p>\n\n\n\n

Wallahu a’lam<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Bagi yang mempunyai hati yang sudah mati, ia akan lebih cenderung mengutamakan kepentingan pribadi dan syahwatnya dibanding dengan urusan ketaatan dan cinta kepada sang Khaliq. Di dalam QS. Al-Furqan: 43 disebutkan; \u0623\u064e\u0631\u064e\u0623\u064e\u064a\u0652\u062a\u064e \u0645\u064e\u0646\u0650 \u0627\u062a\u0651\u064e\u062e\u064e\u0630\u064e \u0625\u0650\u0644\u064e\u0647\u064e\u0647\u064f \u0647\u064e\u0648\u064e\u0627\u0647\u064f \u0623\u064e\u0641\u064e\u0623\u064e\u0646\u062a\u064e \u062a\u064e\u0643\u064f\u0648\u0646\u064f \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650 \u0648\u064e\u0643\u0650\u064a\u0644\u0627\u064b \u201dSudahkah engkau (Muhammad) melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, Apakah engkau […]<\/p>\n","protected":false},"author":48,"featured_media":19437,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[17],"tags":[6265,6266],"yoast_head":"\nIni Tandanya Hati yang Sudah Mati Menurut Ibnu Athaillah As-Sakandari - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Kedua hal yang merupakan tanda hati yang sudah mati tersebut menunjukkan bahwa tidak adanya nilai-nilai Iman yang tertancap kokoh ke dalam hatinya.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Ini Tandanya Hati yang Sudah Mati Menurut Ibnu Athaillah As-Sakandari - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Kedua hal yang merupakan tanda hati yang sudah mati tersebut menunjukkan bahwa tidak adanya nilai-nilai Iman yang tertancap kokoh ke dalam hatinya.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-11-08T15:52:55+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-11-08T15:52:57+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Ini-Tandanya-Hati-yang-Sudah-Mati-Menurut-Ibnu-Athaillah-As-Sakandari.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"M Resky S\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"M Resky S\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"2 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/\"},\"author\":{\"name\":\"M Resky S\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/e1c87466112dda214d20f90da5599803\"},\"headline\":\"Ini Tandanya Hati yang Sudah Mati Menurut Ibnu Athaillah As-Sakandari\",\"datePublished\":\"2019-11-08T15:52:55+00:00\",\"dateModified\":\"2019-11-08T15:52:57+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/\"},\"wordCount\":383,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Ini-Tandanya-Hati-yang-Sudah-Mati-Menurut-Ibnu-Athaillah-As-Sakandari.jpg\",\"keywords\":[\"hati yang sudah mati\",\"tanda hati yang mati\"],\"articleSection\":[\"Tasawuf\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/\",\"name\":\"Ini Tandanya Hati yang Sudah Mati Menurut Ibnu Athaillah As-Sakandari - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Ini-Tandanya-Hati-yang-Sudah-Mati-Menurut-Ibnu-Athaillah-As-Sakandari.jpg\",\"datePublished\":\"2019-11-08T15:52:55+00:00\",\"dateModified\":\"2019-11-08T15:52:57+00:00\",\"description\":\"Kedua hal yang merupakan tanda hati yang sudah mati tersebut menunjukkan bahwa tidak adanya nilai-nilai Iman yang tertancap kokoh ke dalam hatinya.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Ini-Tandanya-Hati-yang-Sudah-Mati-Menurut-Ibnu-Athaillah-As-Sakandari.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Ini-Tandanya-Hati-yang-Sudah-Mati-Menurut-Ibnu-Athaillah-As-Sakandari.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Tandanya Hati yang Sudah Mati\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Ini Tandanya Hati yang Sudah Mati Menurut Ibnu Athaillah As-Sakandari\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/e1c87466112dda214d20f90da5599803\",\"name\":\"M Resky S\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/4dff455b9b9af5759b8950d276b9931a?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/4dff455b9b9af5759b8950d276b9931a?s=96&r=g\",\"caption\":\"M Resky S\"},\"description\":\"Alumni Pondok Pesantren Al-badar Pare-Pare, Mahasantri Pondok Pesantren Yasrib, Watansoppeng\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/reskys\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Ini Tandanya Hati yang Sudah Mati Menurut Ibnu Athaillah As-Sakandari - Pecihitam.org","description":"Kedua hal yang merupakan tanda hati yang sudah mati tersebut menunjukkan bahwa tidak adanya nilai-nilai Iman yang tertancap kokoh ke dalam hatinya.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Ini Tandanya Hati yang Sudah Mati Menurut Ibnu Athaillah As-Sakandari - Pecihitam.org","og_description":"Kedua hal yang merupakan tanda hati yang sudah mati tersebut menunjukkan bahwa tidak adanya nilai-nilai Iman yang tertancap kokoh ke dalam hatinya.","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-11-08T15:52:55+00:00","article_modified_time":"2019-11-08T15:52:57+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Ini-Tandanya-Hati-yang-Sudah-Mati-Menurut-Ibnu-Athaillah-As-Sakandari.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"M Resky S","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"M Resky S","Est. reading time":"2 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/"},"author":{"name":"M Resky S","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/e1c87466112dda214d20f90da5599803"},"headline":"Ini Tandanya Hati yang Sudah Mati Menurut Ibnu Athaillah As-Sakandari","datePublished":"2019-11-08T15:52:55+00:00","dateModified":"2019-11-08T15:52:57+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/"},"wordCount":383,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Ini-Tandanya-Hati-yang-Sudah-Mati-Menurut-Ibnu-Athaillah-As-Sakandari.jpg","keywords":["hati yang sudah mati","tanda hati yang mati"],"articleSection":["Tasawuf"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/","name":"Ini Tandanya Hati yang Sudah Mati Menurut Ibnu Athaillah As-Sakandari - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Ini-Tandanya-Hati-yang-Sudah-Mati-Menurut-Ibnu-Athaillah-As-Sakandari.jpg","datePublished":"2019-11-08T15:52:55+00:00","dateModified":"2019-11-08T15:52:57+00:00","description":"Kedua hal yang merupakan tanda hati yang sudah mati tersebut menunjukkan bahwa tidak adanya nilai-nilai Iman yang tertancap kokoh ke dalam hatinya.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Ini-Tandanya-Hati-yang-Sudah-Mati-Menurut-Ibnu-Athaillah-As-Sakandari.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Ini-Tandanya-Hati-yang-Sudah-Mati-Menurut-Ibnu-Athaillah-As-Sakandari.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Tandanya Hati yang Sudah Mati"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-tandanya-hati-yang-sudah-mati-menurut-ibnu-athaillah-as-sakandari\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Ini Tandanya Hati yang Sudah Mati Menurut Ibnu Athaillah As-Sakandari"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/e1c87466112dda214d20f90da5599803","name":"M Resky S","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/4dff455b9b9af5759b8950d276b9931a?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/4dff455b9b9af5759b8950d276b9931a?s=96&r=g","caption":"M Resky S"},"description":"Alumni Pondok Pesantren Al-badar Pare-Pare, Mahasantri Pondok Pesantren Yasrib, Watansoppeng","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/reskys\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/19435"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/48"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=19435"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/19435\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/19437"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=19435"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=19435"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=19435"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}