Pecihitam.org<\/strong> – Tidak dapat dipungkiri bahwa para waliyullah senantiasa memiliki karomah tersendiri yang dianugrahi Tuhan kepadanya, termasuk adanya karomah yang dimiliki Imam Asy-Syadzili<\/p>\n\n\n\n

Syekh Abu Hasan Asy-Syadzili bernama lengkap \u2018Ali bin Abdullah bin Abdul Jabbar bin Tamim bin Hurmuz. Jika diteruskan maka nasab Imam Asy-Syadzili akan sampai kepada Saydina Hasan bin Saydatina Fathimah binti Rasulillah SAW. <\/p>\n\n\n\n

Abu Hasan Asy-Syadzili<\/strong><\/a> adalah seorang ulama sufi yang sangat terkenal pendiri Thariqat Syadziliyah, salah satu thariqat sufi yang mu\u2019tabar didunia. Beliau lahir di desa Ghumarah, dekat daerah Sabtah, sekarang Afrika Utara, Maroko. Pada tahun 593 H\/ 1197 M. <\/p>\n\n\n\n

Menghabiskan masa kecilnya dengan menghafal al-qur\u2019an dan\nmempelajari ilmu syari\u2019at di desa kelahirannya. Setelah mantap dalam ilmu fiqih\nlahiriyah kemudian beliau mendalami ilmu kerohanian yang tinggi. <\/p>\n\n\n\n

Memiliki hasrat yang sangat kuat untuk medekatkan diri\nkepada Allah SWT sampai-sampai beliau memutuskan untuk merantau ke Negara Iraq,\nnegeri yang merupakan pusat peradaban Islam dan kota tujuan setiap penuntut\nilmu. Disamping itu Iraq juga merupakan tempat para ahli ilmu dunia, pusat\ntokoh-tokoh terkemuka dalam bidang fiqh, hadist, dan tasawuf disaat itu.<\/p>\n\n\n\n

negeri Iraq waktu itu juga merupakan kawasan para ahli sufi\ndan orang-orang shaleh. Disana beliau berjumpa dengan Syekh Shalih al-Wasithi.<\/p>\n\n\n\n

Syekh Shalih berpesan kepada Abu Hasan untuk kembali\nkenegeri asalnya karena Wali Quthub yang dicarinya ada disana, bukan di Iraq.\nAkhirnya Abu Hasan pun kembali ke negeri asalnya yakni Maroko dan bertemu\ndengan Syekh Shiddiq al-Quthb al-Ghauts Abi Muhammad Abdussalam bin Masyisy\nal-Maghribi, lalu Abu Hasan berguru kepada Beliau.<\/p>\n\n\n\n

Dibawah bimbingan sang Mursyid inilah Imam Asy-Syadzili membersihkan dirinya lahir dan bathin. Beliau menetap dan berkhidmat kepada sang Mursyid yakni Syekh Abdussalam al-Masyisy selama beberapa hari lamanya.<\/p>\n\n\n\n

Imam Asy-Syadzili meninggal dunia pada tahun 656 H bertepatan dengan 1258 M dan dimakamkan di Humaitsara<\/a>. <\/p>\n\n\n\n

Beberapa Karomah Imam Asy-Syadzili<\/strong><\/p>\n\n\n\n

*<\/strong> Allah menganugerahkan kunci seluruh Asma-Asma kepada beliau, sehingga seandainya seluruh manusia dan jin menjadi penulis beliau (untuk menulis ilmu-ilmu beliau) mereka akan lelah dan letih, sedangkan ilmu beliau belum habis.<\/p>\n\n\n\n

*<\/strong> Nabiyulloh Khidir as mendatangi Imam Asy-Syadzili ketika beliau Masih berusia enam tahun untuk menetapkan \u201cwilayatul adzimah\u201d kepadanya (menjadi seorang wali yang mempunyai kedudukan tinggi).<\/p>\n\n\n\n

*<\/strong> Memiliki akhlak yang sangat terpuji, mudah dalam menolong sesama. Sifat Kedermawan yang dimilikinya semenjak usia kanak-kanak sampai ketika berumur enam tahun telah mengenyangkan penduduk Tunisia yang kelaparan, dengan uang yang berasal dari alam ghoib (pemberian langsung dari Allah kepada beliau).<\/p>\n\n\n\n

*<\/strong> Tidak pernah putus menjumpai Lailatul Qodar semenjak usia baligh hingga wafatnya. Sehingga beliau pernah berkata : <\/p>\n\n\n\n

\u201cApabila Awal Puasa ramadhan jatuh pada hari Ahad maka Lailatul Qodarnya jatuh pada malam 29, bila Awal Puasa itu hari Senin maka Lailatul Qodarnya malam 21, jika awal puasa pada hari Selasa maka Lailatul Qodarnya malam 27.”<\/p>\n\n\n\n

“Jika awalnya pada hari Rabu Lailatul Qodarnya malam 19, bila awalnya pada hari Kamis maka Lailatul Qodarnya malam 25, awal puasa pada hari jum\u2019at maka Lailatul Qodarnya pada malam 17 dan bila awalnya pada hari Sabtu maka Lailatul Qodarnya jatuh pada malam ke-23\u201d.<\/p>\n\n\n\n

*<\/strong> Atas izin Allah, Beliau mampu mengetahui isi hati manusia, doa beliau Mustajabah (dikabulkan oleh Allah SWT), pernah berbicara dengan malaikat dihadapan murid-muridnya, menjaga murid-muridnya meskipun di tempat yang jauh dan mampu memperlihatkan ka\u2019bah dari Mesir.<\/p>\n\n\n\n

*<\/strong> Senantiasa berjumpa dengan Rasulullah SAW selama 40 tahun lamanya. Tak pernah putus dan terhalang pandangannya dari Rasulullah SAW walau sekejap mata.<\/p>\n\n\n\n

*<\/strong> Allah SWT membukakan pandangan bathinnya sehingga beliau dapat melihat lembaran buku murid-muridnya baik yang langsung berbai\u2019at kepada beliau maupun bagi orang-orang setelah masa beliau sampai akhir zaman yang masuk kedalam thariqatnya, padahal ukuran lembaran itu adalah sejauh mata memandang.<\/p>\n\n\n\n

*<\/strong> Murid-murid yang berada dibawah asuhan beliau akan terbuka hijab dalam waktu yang sebentar saja.<\/p>\n\n\n\n

*<\/strong> Menyusun banyak hizib (doa) dalam laku thariqat, diantaranya Hizb An-Nashr, Hizb Bahr, Hizb Barr, Hizb Andarun Hizb tawasul dan lainnya.<\/p>\n\n\n\n

Beberapa Kalam Hikmahnya<\/strong><\/p>\n\n\n\n

* <\/strong>Siapa yang menunjukkan\/membawa dirimu kepada dunia, maka ia akan membinasakan dirimu. Siapa yang menunjukkan dirimu pada amal, ia akan menyulitkanmu dan siapa yang menunjukkan dirimu kepada Allah Ta\u2019ala maka ia akan menjadi pembimbing (Mursyid) mu\u201d<\/p>\n\n\n\n

* <\/strong>Tenanglah selama kau berada di bawah perjalanan takdir, kerana sejatinya takdir itu adalah awan yang berjalan.<\/p>\n\n\n\n

* <\/strong>Zuhudlah kamu terhadap dunia dan bertawakallah kepada Allah. Karena zuhud adalah pangkal dalam setiap amal kebajikan dan tawakal adalah pokok puncak dalam ahwal. <\/p>\n\n\n\n

*<\/strong> Tidak akan sempurna Maqam Ilmu seseorang sehingga dia diuji dengan 4 macam ujian: pertama: cacian para musuh, kedua: hinaan dan tantangan dari kerabat dekat, ketiga: tikaman yang datang dari orang-orang jahil dan keempat: iri dengki dari Ulama Suu’.<\/p>\n\n\n\n

*<\/strong> Masalah tersebesar bagi manusia ada dua perkara. Pertama: mencintai dunia dan kedua: pasrah dalam kejahilan dirinya. Karena cinta dunia merupakan sumber segala dosa besar, sedangkan mempasrahkan diri berada dalam kejahilan adalah merupakan sumber segala kedurhakaan\u201d.<\/p>\n\n\n\n

*<\/strong> Imam Asy-Syadzili pernah bercerita, aku berkata disaat sedang dalam suatu perjalanan: \u201cWahai Tuhanku, kapankah kiranya aku dapat menjadi hamba yg banyak bersyukur kepada-Mu?\u201d Kemudian beliau mendengar suara: \u201cIaitu apabila kamu beranggapan bahwa tidak ada org lain yg diberi nikmat oleh Allah melainkan hanya dirimu saja\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Aku belum paham maksud ungkapan itu, maka aku pun kembali\nbertanya: \u201cWahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku dapat berpendapat demikian,\nsementara Engkau telah memberikan nikmat-Mu kepada Para Nabi, Ulama dan Para\nPenguasa\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Suara itu menjawab: \u201cAndaikata tidak ada Para Nabi, maka\nkamu tidak akan terpetunjuk, bila tidak ada Para Alim Ulama, maka kamu tidak\nakan menjadi org yg taat dan jika saja tidak ada para Penguasa, maka kamu tidak\nakan memperoleh keamanan. Ketahuilah yang bahwa kesemuanya itu merupakan nikmat\nyg Aku berikan utkmu\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Demikian sekilas tentang kewalian dan karomah seorang Imam Asy-Syadzili, semoga bermanfaat bagi pembaca dalam menekuni ilmu agama Islam yang terdiri dari Syari\u2019at, Thariqat, Hakikat dan Ma\u2019rifat. Amiin!,<\/em> Wallahu a\u2019lam bisshawaab!<\/em><\/p>\n\n\n\n

Disarikan dari Kitab Tanwirul Ma\u2019ali manaqibi Ali bin Abil Hasan Asy Syadzili, karya Syaikh Muhammad Nahrowi bin Abdurrahman, Magelang. Dan dari beberapa sumber lainnya.<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Tidak dapat dipungkiri bahwa para waliyullah senantiasa memiliki karomah tersendiri yang dianugrahi Tuhan kepadanya, termasuk adanya karomah yang dimiliki Imam Asy-Syadzili Syekh Abu Hasan Asy-Syadzili bernama lengkap \u2018Ali bin Abdullah bin Abdul Jabbar bin Tamim bin Hurmuz. Jika diteruskan maka nasab Imam Asy-Syadzili akan sampai kepada Saydina Hasan bin Saydatina Fathimah binti Rasulillah […]<\/p>\n","protected":false},"author":43,"featured_media":19646,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[12,16],"tags":[6309,6308],"yoast_head":"\n