Pecihitam.org <\/strong>– Sebagaimana surah an Nas<\/a><\/strong>, surah al Falaq juga termasuk surah Makkiyah<\/a><\/strong> (yang diturunkan di Mekkah). Ia adalah surah ke-113 dalam Al-Qur’an yang Namanya diambil dari kata Al-Falaq yang berasal dari kata \u201cfalaqa\u201d yang berarti membelah. <\/p>\n\n\n\n Secara umum ia berarti segala sesuatu yang muncul atau keluar dari yang lainnya. Namun lebih khusus bermakna sebagai Al-Ishbah (pagi atau shubuh) karena Allah membelah malam menjadi pagi.<\/p>\n\n\n\n Surah Al Falaq diturunkan secara bersamaan dengan Surah An Nas, yang kemudian kedua surah ini dikenal sebagai al Muawwizatain (dua pelindung diri). Di mana Keduanya mengajarkan kepada umat manusia, bahwa hanya kepada Allah-lah tempat memohon perlindungan diri dari segala bentuk keburukan dan kejahatan.<\/p>\n\n\n\n \u0642\u064f\u0644\u0652 \u0623\u064e\u0639\u064f\u0648\u0630\u064f \u0628\u0650\u0631\u064e\u0628\u0651\u0650 \u0627\u0644\u0652\u0641\u064e\u0644\u064e\u0642\u0650<\/strong><\/p>\n\n\n\n Terjemahan<\/strong>: Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, <\/p>\n\n\n\n Tafsir<\/strong>: Surah ini memerintahkan Nabi Muhammad saw. untuk kembali pada Tuhannya dan meminta perlindungan dari kejahatan setiap makhluk; dari kejahatan malam saat mulai gelap, yang membuat jiwa menjadi takut dan tidak mampu untuk mencegahnya; dari segala kejahatan orang yang berusaha untuk melepaskan hubungan setiap manusia; dan dari kejahatan orang yang dengki yang mengharapkan hilangnya nikmat yang diberikan Allah kepada hamba-Nya. Katakan, aku berlindung kepada Tuhan (yang menguasai) waktu subuh, dengan hilangnya waktu malam.<\/p>\n\n\n\n \u0645\u0650\u0646\u0652 \u0634\u064e\u0631\u0651\u0650 \u0645\u064e\u0627 \u062e\u064e\u0644\u064e\u0642\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n Terjemahan<\/strong>: dari kejahatan makhluk-Nya,<\/p>\n\n\n\n Tafsir<\/strong>: Dari kejahatan setiap makhluk yang berniat jahat, yang tidak dapat mencegahnya selain Tuhan Sang Maha Penguasa atas segala perkara.<\/p>\n\n\n\n \u0648\u064e\u0645\u0650\u0646\u0652 \u0634\u064e\u0631\u0651\u0650 \u063a\u064e\u0627\u0633\u0650\u0642\u064d \u0625\u0650\u0630\u064e\u0627 \u0648\u064e\u0642\u064e\u0628\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n Terjemahan<\/strong>: dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, <\/p>\n\n\n\n Tafsir<\/strong>: (Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita) artinya dari kejahatan malam hari apabila telah gelap, dan dari kejahatan waktu purnama apabila telah terbenam.<\/p>\n\n\n\n \u0648\u064e\u0645\u0650\u0646\u0652 \u0634\u064e\u0631\u0651\u0650 \u0627\u0644\u0646\u0651\u064e\u0641\u0651\u064e\u0627\u062b\u064e\u0627\u062a\u0650 \u0641\u0650\u064a \u0627\u0644\u0652\u0639\u064f\u0642\u064e\u062f\u0650<\/strong><\/p>\n\n\n\n Terjemahan<\/strong>: dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, <\/p>\n\n\n\n Tafsir<\/strong>: (Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus) yaitu tukang-tukang sihir wanita yang menghembuskan sihirnya (pada buhul-buhul) yang dibuat pada pintalan, kemudian pintalan yang berbuhul itu ditiup dengan memakai mantera-mantera tanpa ludah. Zamakhsyari mengatakan, sebagaimana yang telah dilakukan oleh anak-anak perempuan Lubaid yang telah disebutkan di atas tadi.<\/p>\n\n\n\n \u0648\u064e\u0645\u0650\u0646\u0652 \u0634\u064e\u0631\u0651\u0650 \u062d\u064e\u0627\u0633\u0650\u062f\u064d \u0625\u0650\u0630\u064e\u0627 \u062d\u064e\u0633\u064e\u062f\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n Terjemahan<\/strong>: dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki”.<\/p>\n\n\n\n Tafsir<\/strong>: (Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki) atau apabila ia menampakkan kedengkiannya lalu berusaha atas kedengkian yang dipendamnya itu, sebagaimana yang telah dikerjakan oleh Lubaid si Yahudi tadi; dia termasuk orang-orang yang dengki terhadap Nabi saw. Ketiga jenis kejahatan yang disebutkan sesudah lafal Maa Khalaq, padahal semuanya itu telah terkandung di dalam maknanya, hal ini tiada lain mengingat kejahatan yang ditimbulkan oleh ketiga perkara tersebut sangat parah.<\/p>\n\n\n\n Keistimewaan Surah Al Falaq<\/strong><\/p>\n\n\n\n Surah Al Falaq memiliki keistimewaan yang sama dengan Surah An Nas sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Di antaranya adalah sebagai berikut;<\/p>\n\n\n\n Wallahu a’lam<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Pecihitam.org – Sebagaimana surah an Nas, surah al Falaq juga termasuk surah Makkiyah (yang diturunkan di Mekkah). Ia adalah surah ke-113 dalam Al-Qur’an yang Namanya diambil dari kata Al-Falaq yang berasal dari kata \u201cfalaqa\u201d yang berarti membelah. Secara umum ia berarti segala sesuatu yang muncul atau keluar dari yang lainnya. Namun lebih khusus bermakna sebagai […]<\/p>\n","protected":false},"author":48,"featured_media":19855,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6351],"tags":[6366,6363,6365,6364],"yoast_head":"\nTerjemahan dan Tafsir Surah Al Falaq<\/h2>\n\n\n\n