Pecihitam.org – <\/strong>Untuk sampai pada kondisi yang cukup baik saat ini, Kerajaan Islam Liberia telah melewati perjalanan sejarah yang panjang. Islam pertama kali hadir di Liberia dalam kurun waktu yang hampir bersamaan dengan kedatangan Islam di negara-negara Afrika Barat lain seperti Guinea, Guinea-Bissau, Sierra Leone, dan Pantai Gading.<\/p>\n\n\n\n Di abad ke-10, banyak Muslimin\nbergerak menuju Sahara dari Maroko. Perjalanan mereka murni ditujukan untuk\nmendakwahkan Islam kepada masyarakat pagan. Salah seorang dari mereka yang\nterkenal adalah Syekh Abdullah Ibnu Yassin.<\/p>\n\n\n\n Kala itu, ia berhasil mengenalkan\nIslam kepada Raja Senegal. Kerajaan-kerajaan sekitarnya yang dipimpin Mandingo,\nFullani, dan Soninki pun kemudian mengikuti jalan hidayah Raja Senegal, yakni\nmemeluk agama Islam.<\/p>\n\n\n\n Suku-suku Mandingo tersebar luas di\nAfrika Barat. Pergerakan mereka bahkan hingga ke kawasan selatan. Wilayah yang\nmenjadi kekuasaan mereka mencakup Guinea, Guinea-Bissau, Sierra Leone, Liberia\ndan Mali.<\/p>\n\n\n\n Di masa lalu, para pedagang Mandingo\ndikenal sebagai penganut Islam yang taat. Mereka bahkan mendirikan pusat-pusat\nIslam di dataran tinggi Fouta Djallon, kawasan utara Liberia, hingga\nmenyebarkan Islam ke Ghana.<\/p>\n\n\n\n Selain Mandingo, suku Fullani pun membuat koloni Muslim di dataran tinggi Sjallon, dekat Liberia. Di sana mereka mengajarkan Alquran dan menyebarkan ajaran Islam. Berkat mereka, kerajaan-kerajaan Islam termasuk Kerajaan Islam Liberia sempat berdiri di selatan Guinea dan bagian utara Liberia.<\/p>\n\n\n\n