PeciHitam.org –\u00a0<\/strong>Sebagai orang Islam, kita perlu mengetahui makna Syahadat yang menjadi rukun Islam pertama. Tidak cukup disitu, kita juga perlu mengetahui syarat diterimanya syahadat dalam Islam, namun sebelum terlalu jauh marik kita pahami dulu apa itu syahadat.<\/p>\n Syahadat merupakan hal yang pokok dalam ajaran Islam dan mempunyai posisi penting, karena segala aspek ibadah bermuara pada tauhid ini, yaitu mengimplementasikan syahadat dalam setiap ibadah dan dalam kehidupan sehari-hari. Syahadat merupakan ikrar keimanan seorang Muslim dan menjadi pedoman dalam amal ibadahnya dan syahadat merupakan kunci dari setiap amal ibadah seorang muslim.<\/p>\n Dalam Kamus karya Mahmud Yunus, syahadat dilihat dari bahasa merupakan akar kata \u201csyahida-yashadu-syahadatan\u201d yang berarti \u201ckesaksan, bersaksi\u201d. Makna syahadat, baik secara etimologi maupun secara terminologi mengimplementasikan bahwa ketika mengucapkan dan mengikrarkan syahadat memiliki tiga sikap yaitu melihat, memberi kesaksian dengan lisan dan kesaksian itu di dasarkan atas keyakinan.<\/p>\n Syahadat mengandung dua kalimat yaitu :<\/p>\n 1. Asyhadu an laa ilaaha illallah \u2013 sering disebut syahadat Tauhid dan<\/p>\n Syahadat Tauhid mesti dibarengi dengan penjiwaan kesaksian kalimah Toyyibah, yaitu sebagai berikut :<\/p>\n Pertama: La Maujuda Illa Allah, kesaksian bahwa Allah SWT yang wujud (ada), tiada yang mempunyai wujud hakiki selain Allah, dengan demikian hanya Allah yang mempunyai wujud satu yaitu wujud Tuhan.<\/p>\n Kedua: La Ma\u2019buda Illa Allah, kesaksian ini berarti bahwa hanya Allah-lah yang berhak disembah, Dia-lah yang wajib disembah menerima penyembahan dan pengabdian dari semua hamba-Nya.<\/p>\n Ketiga: La Mathluba Illa Allah, kesaksian ini berarti tiada yang menjadi taat perintah kecuali Allah, apa yang menjadi perbuatan dan sikap adalah atas dasar perintah Allah.<\/p>\n Keempat: La Maqsuda Illa Allah, kesaksian ini berarti tiada yang menjadi tujuan akhir manusia dalam aspek kehidupan adalah mencari ridha Allah.<\/p>\n 2. Asyhadu anna Muhammadar-Rasulullah \u2013 sering disebut dengan syahadat Rasul.<\/p>\n Syahadat Rasul termasuk kepada aqidah Nabawiyah, yang setiap muslim harus bersungguh-sungguh meng-i’tiqad-kan, maka apabila tidak meng-i’tiqad-kan tidaklah seorang muslim tersebut disebut Mu\u2019min artinya orang yang beriman yaitu mempercayai kepada kerasulan Nabi Muhammad SAW, walaupun seorang muslim tersebut mempercayai Allah sebagai Tuhan yang ditaati dan disembah. Oleh karena itu, mempercayai kerasulan Nabi Muhammad SAW, menjadikan sah iman seorang muslim.<\/p>\n Dalam ajaran Islam pengakuan terhadap Nabi Muhammad SAW akan mengakibatkan konsekuensi yaitu mengakui ajaran Nabi, mengikuti ajaran Nabi, mengakui ajaran yang dibawa Nabi telah sempurna, mengakui bahwa Nabi Muhammad SAW diutus untuk semua umat.<\/p>\n Kedua kalimat itu mengandung dua pengertian pengakuan, pertama, pengakuan terhadap keesaan Allah sebagai satu-satunya Tuhan, yang mencakup Tauhid Rububiyah yaitu sifat keTuhanan yang mencipatakan alam, memelihara dan mendidiknya dan Tauhid uluhiyah yaitu zat Allah yang bernama Allah yang patut disembah dan dimohon pertolongan. Kedua, pengakuan terhadap Nabi Muhammad sebagai Nabi dan utusan Allah dan menyatakan diri tunduk, percaya, terhadap ajaran yang dibawakan oleh Nabi Muhammad SAW serta terhadap ajaran yang dibawakan oleh Nabi Muhammad SAW serta mematuhi hal-hal yang diperintah dan meninggalkan segala yang dilarangnya.<\/p>\n