Pecihitam.org<\/strong> – Dompet merupakan benda yang bisa dipastikan dipunyai dan dibawa oleh semua orang, baik laki-laki maupun perempuan. Dompet identik berisi uang dan kartu dan berkas penting seperti ATM, KTP, SIM, NPWP, STNK, dan lain-lain.<\/p>\n Begitu pentingnya dompet sebagai wadah benda-benda berharga terutama uang, tidak berlaku bagi seorang KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Telah banyak riwayat yang menceritakan bahwa jangan dompet, uang pun kerap kali Gus Dur tidak memegangnya. Hal ini lantaran sikap zuhudnya terhadap dunia.<\/p>\n Baca juga<\/strong>: Selain Saudi, Lembaga Fatwa Berbagai Negara Islam Ini Bolehkan Maulid Nabi<\/a><\/p>\n \u201cGus Dur itu sepanjang hidupnya selalu bersahaja, sederhana, dan tidak bergantung kepada selain Allah. Selama itu, Gus Dur tak punya dompet. Saya sudah mengonfirmasi hal ini kepada keluarganya,\u201d ungkap KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus).<\/p>\n Pernyataan Gus Mus tersebut dikemukakan oleh KH Husein Muhammad dalam bukunya Gus Dur dalam Obrolan Gus Mus (2015). Tidak familiarnya Gus Dur dengan dompet sebab seringkali Gus Dur tidak punya uang. Karena ketika mempunyai uang, Gus Dur langsung membagikannya kepada orang lain atau pihak yang memerlukannya.<\/p>\n Menurut kesaksian Kiai Husein Muhammad, saat ada orang yang menipunya, Gus Dur tahu tetapi dia diam saja, tidak menanyakannya. Inilah mengapa Kiai Husein menyebut Gus Dur sebagai seorang zahid yang menurutnya adalah terminologi mendasar dalam dunia sufisme.<\/p>\n Seorang Sufi berpandangan, zuhud adalah adam al-huzn \u2018ala ma faat (tidak berduka ketika kehilangan). Sufi lain mengatakan, zahid adalah orang yang hatinya taki bergejolak riang manakala diberi rezeki dan tidak gelisah saat tidak punya apa-apa.<\/p>\n