Pecihitam.org<\/strong> – Alquran<\/a><\/strong> adalah kalam Allah yang mulia. Siapapun umat muslim, dimanapun mereka berada, mereka punya kewajiban untuk memuliakan Alquran. Tentu, ini adalah perkara wajib dalam tinjauan fikih. <\/p>\n\n\n\n

Oleh karena itu, patut dan bijak kiranya bagi siapapun yang mengaku umat muslim dalam menuliskan Alquran hendaknya memperhatikan objek dan kondisinya. <\/p>\n\n\n\n

Jelas Alquran tidak bisa dituliskan di sembarang tempat. Hal ini dimaksudkan agar keagungan dan kemuliaan Alquran sendiri terjaga dengan apik dan baik. Mengapa demikian? <\/p>\n\n\n\n

Karena dimanapun Alquran dituliskan, maka hukum objek yang ditulisi Alquran tersebut menjadi mushaf. Jelas, seseorang yang memiliki tanggungan hadats, maka haram menyentuhnya.<\/p>\n\n\n\n

Terlebih di zaman modern ini, Alquran banyak dituliskan di tempat-tempat yang sekiranya umat manusia sukar untuk tidak memegang atau menyentuhnya, seperti baju, topi, bendera, masker, papan tulis, tembok dan objek lainnya. <\/p>\n\n\n\n

Barangkali perlu fakta dalam menjelaskannya, tidak sedikit produsen pakaian dan aksesoris menuliskan kalimat tauhid, lafaz \u201claa ilaaha illallaah\u201d dalam produk mereka. <\/p>\n\n\n\n

Jelas lafaz tersebut merupakan penggalan ayat dalam Alquran, di antaranya QS. Ash-Shafat: 35 dan QS. Muhammad: 13. Jika produsen produk tersebut bermaksud menulisnya sebagai ayat Alquran, maka haram bagi yang berhadats menyentuhnya.<\/p>\n\n\n\n

Hal ini senada dengan pernyataan Imam Nawawi<\/a><\/strong> dalam kitab al-Majmu\u2019 Syarh Muhadzdzab<\/a><\/strong> juz 2 halaman 70, yaitu:<\/p>\n\n\n\n

\ufe87\ufeab\u0627 \ufedb\ufe98\ufe90 \u0627\ufedf\ufed8\ufeae\ufe81\ufee5 \ufed3\ufef2 \ufedf\ufeee\ufea1 \ufed3\ufee0\ufeea \ufea3\ufedc\ufee2 \u0627\ufedf\ufee4\ufebc\ufea4\ufed2 \ufed3\u064a\u062d\u0631\u0645 \ufee3\ufeb4\ufeea \ufeed\ufea3\ufee4\ufee0\ufeea \ufecb\ufee0\ufef0 \u0627\ufedf\ufe92\ufe8e\ufedf\ufece \u0627\ufedf\ufee4\ufea4\ufeaa\ufe99 \ufeeb\ufeac\u0627 \ufeeb\ufeee \u0627\ufedf\ufee4\ufeac\ufeeb\ufe90 \u0627\ufedf\ufebc\ufea4\ufef4\ufea2 \ufeed\ufe91\ufeea \ufed7\ufec4\ufeca \u0627\ufef7\ufedb\ufe9c\ufeae\ufeed\ufee5 \ufeed\ufed3\ufef4\ufeea \u2026 \ufeed\ufefb \ufed3\ufeae\ufed5 \ufe91\ufef4\ufee6 \ufe83\ufee5 \ufef3\ufedc\ufeee\ufee5 \u0627\ufedf\ufee4\ufedc\ufe98\ufeee\ufe8f \ufed7\ufee0\ufef4\ufefc \ufe83\ufeed \ufedb\ufe9c\ufef4\ufeae\u0627 \ufed3\ufef4\ufea4\ufeae\ufee1 \ufecb\ufee0\ufef0 \u0627\ufedf\ufebc\ufea4\ufef4\ufea2 \ufed7\ufe8e\ufedd \ufe87\ufee3\ufe8e\ufee1 \u0627\ufedf\ufea4\ufeae\ufee3\ufef4\ufee6 \ufedf\ufeee \ufedb\ufe8e\ufee5 \ufecb\ufee0\ufef0 \u0627\u0644\u0623\u0644\u0648\u0627\u062d \ufe81\ufef3\ufe94 \ufe83\ufeed \ufe91\ufecc\ufebe \ufe81\ufef3\ufe94 \ufedb\ufe98\ufe90 \ufedf\ufee0\ufeaa\ufead\u0627\ufeb3\ufe94 \ufea3\ufeae\ufee1 \ufee3\ufeb4\ufeea \ufeed\ufea3\ufee4\ufee0\ufeea<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: Apabila seseorang menuliskan Alquran di sebilah papan, maka papan tersebut dihukumi mushaf. Dengan demikian, seorang yang baligh dan memiliki hadats haram memegang dan membawanya. Ini adalah pandangan yang sahih dan jumhur ulama menghukuminya dengan ini. \u2026 Tidak ada bedanya dalam sedikit dan banyaknya Alquran yang ditulis dalam objek tersebut, dalam pandangan yang sahih, hukum menyentuhnya adalah haram.<\/p>\n\n\n\n

Imam Haramain berkata \u201capabila Alquran ditulis pada sebuah papan\/objek, baik satu ayat dengan sempurna atau hanya sebagiannya saja meskipun dimaksudkan untuk belajar, maka haram menyentuh dan memegangnya\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Sederhananya, seseorang yang telah memastikan bahwa apa yang ditulis dalam sebuah objek (baju, bendera dan masker) adalah ayat Alquran, maka baginya haram untuk menyentuh dan membawanya dalam keadaan junub atau berhadats. Jika ia melakukannya pada saat memiliki hadats, maka ia terbebani dosa karena kecerobohannya tersebut. <\/p>\n\n\n\n

Lantas bagaimana jika benda yang padanya ditulisi Alquran kemudian seseorang yang tidak bertanggungjawab menggeletakkannya begitu saja di tanah dan di tempat yang kotor, apakah boleh benda tersebut dibakar dengan tujuan memuliakannya agar tidak terinjak dan terhinakan?<\/p>\n\n\n\n

Syekh Bakri Muhammad Syaththa dalam kitab I\u2019anah juz halaman 85 mengungkapkan bahwa benda tersebut boleh dibakar dengan tujuannya memuliakannya.<\/p>\n\n\n\n

\ufeed\ufef3\ufedc\ufeae\ufee9 \ufea3\ufeae\ufed5 \ufee3\ufe8e \ufedb\ufe98\ufe90 \ufecb\ufee0\ufef4\ufeea) \ufe83\ufef1 \ufee3\ufe8e \ufedb\ufe98\ufe90 \u0627\ufedf\ufed8\ufeae\ufe81\ufee5 \ufecb\ufee0\ufef4\ufeea\u060c \ufeed\ufecb\ufe92\ufe8e\ufead\ufe93 \u0627\ufedf\ufee4\ufed0\ufee8\ufef2: \ufeed\ufef3\ufedc\ufeae\ufee9 \ufe87\ufea3\ufeae\u0627\ufed5 \ufea7\ufeb8\ufe90 \ufee7\ufed8\ufeb6 \ufe91\ufe8e\ufedf\ufed8\ufeae\ufe81\ufee5 \ufe87\ufefb \ufe87\ufee5 \ufed7\ufebc\ufeaa \ufe91\ufeea \ufebb\ufef4\ufe8e\ufee7\ufe94 \u0627\ufedf\ufed8\ufeae\ufe81\ufee5 \ufed3\ufefc \ufef3\ufedc\ufeae\ufee9. \ufedb\ufee3\ufe8e \ufef3\ufe86\ufea7\ufeac \ufee3\ufee6 \ufedb\ufefc\ufee1 \u0627\ufe91\ufee6 \ufecb\ufe92\ufeaa \u0627\ufedf\ufeb4\ufefc\ufee1\u060c \ufeed\ufecb\ufee0\ufef4\ufeea \ufef3\ufea4\ufee4\ufede \ufe97\ufea4\ufeae\ufef3\ufed6 \ufecb\ufe9a\ufee3\ufe8e\ufee7 \ufead\ufebf\ufef2 \u0627\ufedf\ufee0\ufeea \ufecb\ufee8\ufeea \u0627\ufedf\ufee4\ufebc\ufe8e\ufea3\ufed2<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: Membakar sesuatu yang padanya ditulisi Alquran hukumnya makruh. Dalam kitab al-Mughni disebutkan \u201cmakruh hukumnya membakar kayu yang padanya diukiri ayat Alquran kecuali dimaksudkan untuk menjaga kemuliaan Alquran maka hukumnya tidak makruh (boleh). Seperti halnya ungkapan Ibnu Abdissalam bahwa Utsman bin Affan pernah membakar sejumlah mushaf.<\/p>\n\n\n\n

Dari sini, kiranya kita dapat dengan bijak dan berhati-hati dalam menuliskan Alquran. Objek dan tempat dituliskannya Alquran tersebut haruslah diperhatikan agar tidak membebani banyak orang. <\/p>\n\n\n\n

Karena bagi yang menuliskan maupun yang menyentuhnya, jika sama-sama memiliki hadats, maka hukumnya haram. Oleh karenanya, waspadalah, waspadalah. <\/p>\n\n\n\n

Demikian, semoga bermanfaat. Wallaahu a\u2019lam bishshawaab. <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Alquran adalah kalam Allah yang mulia. Siapapun umat muslim, dimanapun mereka berada, mereka punya kewajiban untuk memuliakan Alquran. Tentu, ini adalah perkara wajib dalam tinjauan fikih. Oleh karena itu, patut dan bijak kiranya bagi siapapun yang mengaku umat muslim dalam menuliskan Alquran hendaknya memperhatikan objek dan kondisinya. Jelas Alquran tidak bisa dituliskan di […]<\/p>\n","protected":false},"author":31,"featured_media":20543,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[7],"tags":[6593,6592],"yoast_head":"\n