Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":21007,"date":"2019-11-19T07:00:00","date_gmt":"2019-11-19T00:00:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=21007"},"modified":"2019-11-18T22:20:11","modified_gmt":"2019-11-18T15:20:11","slug":"neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/","title":{"rendered":"Neo-Sufisme dalam Gerakan Pembaruan Pemikiran Tasawuf"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Istilah Neo-Sufisme berasal dari seorang tokoh dari India, Fazlur Rahman, yang berupaya untuk melakukan pembaruan sufisme dengan jalan mencoba mengikat serta menundukkan ajaran tasawuf di bawah kendali syariat, yakni Al-Qur\u2019an dan Sunnah. <\/p>\n\n\n\n

Dalam tasawuf al-Ghazali<\/a><\/strong> misalnya, tasawuf atau ilmu hakikat dipandang lebih halus dan lebih tinggi dari syariat, dalam arti tasawuf diletakkan di atas syariat. Urutannya adalah syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat. <\/p>\n\n\n\n

Dalam\ncitra neo-sufisme justru yang terjadi sebaliknya, yakni sufisme harus\nditundukkan di bawah kendali syariat. Penganut paham neo-sufisme ini terbagi\nmenjadi dua cabang, satu cabang mencoba menolak penghayatan kasyfi<\/em> (makrifat) sebagai intisari atau\nhakikat sufisme. Di sini, mereka berusaha mengembalikan pada bentuk tasawuf\nseperti diamalkan para sahabat Nabi (ulama salaf). <\/p>\n\n\n\n

Artinya,\nintisari yang menjadi tujuan tasawuf hendaknya hanya bertekun beribadah dan\nmenghindari kemewahan duniawi. Penghayatan kasyfi\n<\/em>yang kadang menyertai orang-orang yang tekun beribadah itu adalah godaan,\nyang apabila itu diutamakan berarti menyimpang dari tujuan semula (yang asli).<\/p>\n\n\n\n

Sedangkan\ncabang yang kedua mengakui penghayatan kasyfi\n<\/em>yang merupakan inti dari ajaran tasawuf. Namun kebenarannya jangan\ndimutlakkan, artinya kebenaran dari pengalaman spiritual berbasis sufisme tidak\nboleh diabsolutkan. Kebenaran penghayatan kasyfi<\/em>\nharus diuji sesuai atau tidak dengan syariat. Kalau tidak sesuai, itu tanda wiswas syaithan<\/em> yang menyesatkan.<\/p>\n\n\n\n

Salah satu tokoh pelopor ajaran neo-sufisme adalah Ibnu Khaldun<\/a><\/strong>. Beliau adalah tokoh yang mengusulkan agar intisari yang menjadi tujuan utama ajaran tasawuf atau sufisme diubah. <\/p>\n\n\n\n

Tujuan sufisme agar dibatasi hanya untuk ketekunan beribadah dan mengamalkan laku zuhud, menjauhi kemewahan hidup duniawi seperti halnya kehidupan para sahabat dekat Nabi.<\/p>\n\n\n\n

Menurut\nIbnu Khaldun, kalau dalam perjalanannya seorang sufi mendapatkan pengalaman kasyfi<\/em> di tengah ketekunan beribadah,\nitu harus dianggap sebagai godaan, tidak perlu digubris, karena agama tidak\nmemerintahkan dan menyuruh mencari-cari penghayatan kasyfi. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Maka\nkelirulah para sufi yang mencari-cari pengalaman kasyfi<\/em>, hingga membuat macam-macam aurad<\/em> yang kaifiyat-<\/em>nya\ntidak terdapat pada Sunah. Bahkan, al-Ghazali sendiri mengingatkan bahwa\npenghayatan kasyfi<\/em> yang tidak\ndilandasi istiqamah adalah perbuatan yang dilakukan oleh para ahli sihir.<\/p>\n\n\n\n

Menurut\nsaya, usulan Ibnu Khaldun untuk tidak mementingkan penghayatan kasyfi<\/em> itu memang bagus, tapi kurang\nrealistis. Karena apabila penghayatan makrifat yang menjadi intisari sufisme\nditinggalkan atau tidak menjadi tujuan \nutama, tasawuf pasti akan gulung tikar, tidak menjadi tasawuf lagi. <\/p>\n\n\n\n

Yakni\nberubah menjadi \u2018ibad<\/em> atau zahid,<\/em> dan tidak perlu disebut sebagai\nsufi atau mistikus. Karena kurang realistis ini, maka ide Ibnu Khaldun tidak\ndigubris dan tidak diperhatikan oleh para sufi sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya cabang kedua, mereka tetap mengakui penghayatan kasyfi<\/em> sebagai intisari dan tujuan utama tasawuf. Upaya ini mula-mula dilakukan oleh imam Ibnu Taimiyah<\/a><\/strong> dan Ibnu Qayyim. Di Indonesia paham ini dianut oleh Haji Ahmad Rifai\u2019i dan Hamka.<\/p>\n\n\n\n

Jadi,\nsebenarnya Ibnu Taimiyah sendiri tidak menolak sufisme sebagaimana anggapan\nbanyak orang. Justru Ibnu Taimiyah ingin merombak sufisme agar betul-betul\nsesuai dengan ajaran agama berbasis syariat. Namun karena kritik keras Ibnu\nTaimiyah terhadap tasawuf, maka seakan-akan dia menolaknya.<\/p>\n\n\n\n

Yang pasti, orang-orang yang dianggap telah melakukan pembaruan pemikiran tasawuf ini, yang kemudian dikenal dengan neo-sufisme, tetap menganggap ada kebenaran di dalam ajaran tasawuf. <\/p>\n\n\n\n

Hanya saja, mereka menolak bila sufisme dianggap sebagai jenis pengalaman keagamaan yang tidak mungkin salah. Sebab, pengalaman batin itu sifatnya bertingkat-tingkat, dan sangat mungkin ia bisa salah. <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Istilah Neo-Sufisme berasal dari seorang tokoh dari India, Fazlur Rahman, yang berupaya untuk melakukan pembaruan sufisme dengan jalan mencoba mengikat serta menundukkan ajaran tasawuf di bawah kendali syariat, yakni Al-Qur\u2019an dan Sunnah. Dalam tasawuf al-Ghazali misalnya, tasawuf atau ilmu hakikat dipandang lebih halus dan lebih tinggi dari syariat, dalam arti tasawuf diletakkan di […]<\/p>\n","protected":false},"author":13,"featured_media":21048,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[17],"tags":[6722],"yoast_head":"\nNeo-Sufisme dalam Gerakan Pembaruan Pemikiran Tasawuf - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Istilah Neo-Sufisme adalah upaya untuk melakukan pembaruan sufisme dengan jalan mencoba mengikat serta menundukkan ajaran tasawuf di bawah kendali syariat\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Neo-Sufisme dalam Gerakan Pembaruan Pemikiran Tasawuf - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Istilah Neo-Sufisme adalah upaya untuk melakukan pembaruan sufisme dengan jalan mencoba mengikat serta menundukkan ajaran tasawuf di bawah kendali syariat\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-11-19T00:00:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-11-18T15:20:11+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Neo-Sufisme-dalam-Gerakan-Pembaruan-Pemikiran-Tasawuf-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Rohmatul Izad\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Rohmatul Izad\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/\"},\"author\":{\"name\":\"Rohmatul Izad\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a\"},\"headline\":\"Neo-Sufisme dalam Gerakan Pembaruan Pemikiran Tasawuf\",\"datePublished\":\"2019-11-19T00:00:00+00:00\",\"dateModified\":\"2019-11-18T15:20:11+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/\"},\"wordCount\":519,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Neo-Sufisme-dalam-Gerakan-Pembaruan-Pemikiran-Tasawuf-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"neo-sufisme\"],\"articleSection\":[\"Tasawuf\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/\",\"name\":\"Neo-Sufisme dalam Gerakan Pembaruan Pemikiran Tasawuf - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Neo-Sufisme-dalam-Gerakan-Pembaruan-Pemikiran-Tasawuf-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2019-11-19T00:00:00+00:00\",\"dateModified\":\"2019-11-18T15:20:11+00:00\",\"description\":\"Istilah Neo-Sufisme adalah upaya untuk melakukan pembaruan sufisme dengan jalan mencoba mengikat serta menundukkan ajaran tasawuf di bawah kendali syariat\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Neo-Sufisme-dalam-Gerakan-Pembaruan-Pemikiran-Tasawuf-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Neo-Sufisme-dalam-Gerakan-Pembaruan-Pemikiran-Tasawuf-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Neo-Sufisme\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Neo-Sufisme dalam Gerakan Pembaruan Pemikiran Tasawuf\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a\",\"name\":\"Rohmatul Izad\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g\",\"caption\":\"Rohmatul Izad\"},\"description\":\"Magister Ilmu Filsafat Universitas Gadjah Mada | Alumni Pesantren Baitul Hikmah Krapyak Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/rohmizad\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Neo-Sufisme dalam Gerakan Pembaruan Pemikiran Tasawuf - Pecihitam.org","description":"Istilah Neo-Sufisme adalah upaya untuk melakukan pembaruan sufisme dengan jalan mencoba mengikat serta menundukkan ajaran tasawuf di bawah kendali syariat","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Neo-Sufisme dalam Gerakan Pembaruan Pemikiran Tasawuf - Pecihitam.org","og_description":"Istilah Neo-Sufisme adalah upaya untuk melakukan pembaruan sufisme dengan jalan mencoba mengikat serta menundukkan ajaran tasawuf di bawah kendali syariat","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-11-19T00:00:00+00:00","article_modified_time":"2019-11-18T15:20:11+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Neo-Sufisme-dalam-Gerakan-Pembaruan-Pemikiran-Tasawuf-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Rohmatul Izad","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Rohmatul Izad","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/"},"author":{"name":"Rohmatul Izad","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a"},"headline":"Neo-Sufisme dalam Gerakan Pembaruan Pemikiran Tasawuf","datePublished":"2019-11-19T00:00:00+00:00","dateModified":"2019-11-18T15:20:11+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/"},"wordCount":519,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Neo-Sufisme-dalam-Gerakan-Pembaruan-Pemikiran-Tasawuf-scaled.jpg","keywords":["neo-sufisme"],"articleSection":["Tasawuf"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/","name":"Neo-Sufisme dalam Gerakan Pembaruan Pemikiran Tasawuf - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Neo-Sufisme-dalam-Gerakan-Pembaruan-Pemikiran-Tasawuf-scaled.jpg","datePublished":"2019-11-19T00:00:00+00:00","dateModified":"2019-11-18T15:20:11+00:00","description":"Istilah Neo-Sufisme adalah upaya untuk melakukan pembaruan sufisme dengan jalan mencoba mengikat serta menundukkan ajaran tasawuf di bawah kendali syariat","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Neo-Sufisme-dalam-Gerakan-Pembaruan-Pemikiran-Tasawuf-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/11\/Neo-Sufisme-dalam-Gerakan-Pembaruan-Pemikiran-Tasawuf-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Neo-Sufisme"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/neo-sufisme-dalam-gerakan-pembaruan-pemikiran-tasawuf\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Neo-Sufisme dalam Gerakan Pembaruan Pemikiran Tasawuf"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a","name":"Rohmatul Izad","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g","caption":"Rohmatul Izad"},"description":"Magister Ilmu Filsafat Universitas Gadjah Mada | Alumni Pesantren Baitul Hikmah Krapyak Yogyakarta","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/rohmizad\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/21007"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/13"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=21007"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/21007\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/21048"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=21007"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=21007"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=21007"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}