Tugas-tugas Amil Zakat:<\/strong><\/h5>\n\n\n\n

1. Menginventarisasi (mendata)\norang-orang yang wajib mengeluarkan zakat.<\/li>
2. Menginventarisasi\norang-orang yang berhak menerima zakat<\/li>
3. Mengambil dan mengumpulkan\nzakat.<\/li>
4. Mencatat harta zakat yang\nmasuk dan yang dikeluarkan.<\/li>
5. Menentukan ukuran (sedikit\ndan banyaknya) zakat.<\/li>
6. Menakar, menimbang,\nmenghitung porsi mustahiqqus zakat<\/li>
7. Menjaga keamanan harta\nzakat<\/li>
8. Membagi-bagikan harta zakat\npada mustahiqqin.<\/li><\/ol>\n\n\n\n

   Mengingat bahwa tugas-tugas yang telah disebutkan di atas\ntidak mungkin dilakukan oleh satu orang atau dua orang, melainkan dari\nmasing-masing tugas harus ada yang menangani secara khusus maka ada beberapa\nmacam amil sesuai dengan tugas-tugasnya.<\/p>\n\n\n\n

   Macam-macam Amil Zakat:<\/strong><\/h5>\n\n\n\n

   1. Orang yang mengambil dan mengumpulkan harta zakat.<\/li>
   2. Orang yang mengetahui orang-orang yang berhak menerima zakat.<\/li>
   3. Sekretaris<\/li>
   4. Tukang takar, tukang nimbang, dan orang yang menghitung zakat<\/li>
   5. Orang yang mengkoordinir pengumpulan orang-orang yang wajib zakat dan yang berhak menerima.<\/li>
   6. Orang yang menentukan ukuran (sedikit banyaknya) zakat.<\/li>
   7. Petugas keamanan harta zakat.<\/li>
   8. Orang yang membagi-bagikan zakat.<\/li><\/ol>\n\n\n\n

      3. Mu\u2019allaf<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

      Mu\u2019allaf ialah orang yang berusaha dilunakkan hatinya. Memberikan zakat kepada mereka dengan harapan hati mereka menjadi lunak dan loyal terhadap agama Islam. Menurut madzhab Syafii mu\u2019allaf ada empat macam;<\/p>\n\n\n\n

      1. Orang yang masuk Islam sedangkan kelunakannya terhadap Islam masih dianggap lemah seperti masih ada perasaan asing di kalangan sesama muslim atau merasa terasing dalam agama Islam.<\/li>
      2. Mu\u2019allaf yang mempunyai pengaruh di kalangan komunitas atau masyarakatnya sehingga dengan diberinya zakat ada harapan menarik simpati masyarakatnya untuk masuk Islam.<\/li>
      3. Mu\u2019allaf yang diberi zakat dengan tujuan agar membantu kaum muslim untuk menyadarkan mereka yang tidak mengeluarkan zakat (mani\u2019 al-zakat).<\/li>
      4. Mu\u2019allaf yang diberi zakat dengan tujuan agar musuh-musuh Islam tidak menyerang orang orang muslim.<\/li><\/ol>\n\n\n\n

          4. Mukatab<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

         Mukatab adalah budak yang melakukan transaksi dengan\nmajikannya mengenai kemerdekaan dirinya dengan cara mengkredit dan transaksinya\ndianggap sah.<\/p>\n\n\n\n

         5. Gharim<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

         Gharim ialah orang-orang yang mempunyai beban hutang kepada\norang lain. Hutang tersebut ada kalanya ia pergunakan untuk mendamaikan dua\nkelompok yang betikai, atau hutang untuk membiayai kebutuhannya sendiri dan\ntidak mampu membayarnya, dan atau hutang karena menanggung hutang orang lain.<\/p>\n\n\n\n

         6. Sabilillah<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

         Sabilillah adalah orang-orang yang berperang di jalan Allah\nSWT dan mereka tidak mendapatkan bayaran resmi dari negara meskipun mereka\ntergolong orang-orang yang kaya, ini menurut pendapat madzhab Syafii.<\/p>\n\n\n\n

         Sementara ada yang berpendapat bahwa termasuk sabilillah\nadalah segala sesuatu yang menjadi sarana kebaikan adalam agama seperti\npembangunan madrasah, masjid, rumah sakit Islam dan jalan raya atau seperti\npara guru dan kiai yang berkonsentrasi mengajarkan agama Islam kepada\nmasyarakat. (lihat Jawahir al-Bukhari, al-Tafsir al-Munir, Qurrah al-A\u2019in\nal-Malikiyah).<\/p>\n\n\n\n

         7. Ibnu Sabil (Musafir)<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

         Ibnu Sabil adalah musafir yang akan bepergian atau yang\nsedang melewati tempat adanya harta zakat dan membutuhkan biaya perjalanan\nmenurut Syafi\u2019iyah dan Hanabilah.<\/p>\n\n\n\n

         Catatan:<\/p>\n\n\n\n

         • Pertama, perlu diketahui bahwa dalam pemberian zakat terhadap al-ashnaf al-tsamaniyah di atas masing-masing kategori (kelompok) minimal tiga orang.<\/li>
         • Kedua, semua kelompok di atas diberi sesuai dengan kebutuhannya; fakir miskin diberi secukupnya untuk kebutuhan selama satu tahun, gharim dan mukatab diberi secukupnya untuk membayar tanggungannya, sabilillah diberi secukupnya untuk kebutuhan dalam peperangan, ibnu sabil diberi secukupnya sampai ke negerinya, mu\u2019allaf diberi dengan pemberian yang dapat menghasilkan tujuan sesuai dengan macam-macamnya mu\u2019allaf di atas, dan amil diberi sesuai dengan upah pekerjaannya.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

           Syarat-Syarat Mustahiqqin<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

           Delapan Mustahiqqin (golongan yang berhak menerima zakat) di atas harus memenuhi tiga syarat sebagai berikut:<\/p>\n\n\n\n

           1. Islam.<\/li>
           2. Bukan orang yang wajib dinafaqahi oleh orang lain bila atas nama fakir miskin.<\/li>
           3. Bukan dari golongan Bani Hasyim dan Muththalib, karena mereka telah mendapat bagian dari khumus al-khumus. Sebagian ulama dari berbagai madzhab ada yang memperbolehkan memberikan zakat kepada Bani Hasyim dan Bani Muththalib untuk masa-masa sekarang, karena khumus al-khumus sudah tidak ada lagi.(lihat Bughiyah al-Mustarsyidin).<\/li><\/ol>\n\n\n\n

              Catatan:
              \n\u2022 Mustahiq yang mempunyai dua kategori seperti fakir yang berstatus gharim, menurut madzhab Syafi\u2019i tidak boleh menerima zakat atas dua kategori tersebut.
              \n\u2022 Orang yang mengaku sebagai mustahiqqin apabila mengaku sebagai fakir atau miskin maka hendaknya disumpah terlebih dahulu.
              \n\u2022 Apabila mangaku sebagai gharim maka dapat dibenarkan dengan dua saksi laki-laki atau satu laki-laki dan dua perempuan. Akan tetapi apabila orang tersebut sudah dikenal sebagai gharim sekiranya kabar tersebut dapat dipercaya maka langsung dapat dibenarkan.<\/p>\n\n\n\n

              Berlanjut ke bagian 4 mengenai orang yang wajib mengeluarkan zakat dan tatacara mengeluarkan zakat.<\/p>\n\n\n\n

              Sumber: *Tim Muroja\u2019ah PPS & Lajnah Bahsul Masail PCNU Kab. Sakera Mania Tretes-pasuruan<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

              Pecihitam.org – Melanjutkan pembahasan pada bagian 2 sebelumnya mengenai syarat harta yang wajib dizakati. Pembahasan baghian 3 ini mengenai Golongan atau orang-orang yang berhak menerima zakat. Ada 8 macam orang yang berhak menerima zakat yang disebutkan di dalam al-Qur\u2019an yaitu; fakir, miskin, amil, mu\u2019allaf, budak, gharim, sabilillah, dan ibnu sabil. Dan berikut ini rincian-rinciannya. 1. […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":21347,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1691,2338],"tags":[6818,6807,2476,2533],"yoast_head":"\n