Pecihitam.org<\/strong> – Dewasa ini sangat berkembang aliran yang pernah berkembang di awal keislaman sesudah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah kelompok Khawarij<\/a><\/strong><\/em> yang gemar mengkafirkan orang mukmin. <\/p>\n\n\n\n

Kini pada saat awal abad ke-19 muncul sebuah kelompok yang menamakan diri dengan Salafi\/Pemurnian tauhid karena menurut mereka umat Islam sudah murtad sejak Nabi Muhammad SAW telah wafat. Kelompok ini digagas oleh Muhammad Ibn Abdul Wahab<\/a><\/strong> An-Najd.<\/p>\n\n\n\n

Salah satu kesamaan kelompok ini dengan Khawarij<\/em> adalah gemar mengkafirkan muslim dengan alasan bahwa umat Islam menyembah kuburan, ber-Tabarruk <\/em>pada ulama-ulama dan para wali Allah dll. <\/p>\n\n\n\n

Kejadian ini bermula saat melemahnya kekhalifahan Turky Ustmany. Para Agent Kolonial Inggris Seperti Mr. Hamper merekrut Muhammad Ibn Abdul Wahab An-Najd untuk mencuci otaknya sehingga bisa menjadi senjata untuk merusak Islam dari dalam.<\/p>\n\n\n\n

Oleh sebab itu ulama sekelas Syaikh Ahmad Zaini Dahlan<\/a><\/strong> adalah Mufti terakhir di Masjidil Haram mengisahkan dalam kitabnya yang bernama Fitnah Al-Wahabiyah<\/em> bagaimana kebejatan dan kekejian fitnah yang digelorakan oleh Muhammad Ibn Abdul Wahab untuk membunuh dan merampok harta umat Islam di tanah Haram. <\/p>\n\n\n\n

Ini sungguh fitnah yang sangat keji menghalalkan darah muslim yang tidak berhak. Selain menuduh umat muslim telah kafir, Wahabi juga berakidah sesat yaitu meyakini Allah berjisim atau Aqidah Mujassimah.<\/p>\n\n\n\n

Para sahabat Rasulullah SAW, imam 4 mazhab dan ulama-ulama terkemuka memberikan komentar terhadap aqidah Musyabihah\/Mujassimah\/Wahabiyah bahwa mereka bukanlah mukmin sekalipun pada lahiriyah mereka menetap Di dua Tanah Haram. <\/p>\n\n\n\n

Oleh sebab itu kita sebagai umat muslim Ahlussunnah Wal Jama’ah<\/a><\/strong> jangan segan menghadapi kelompok ini karena kita berpegang pada pendapat ulama-ulama yang lurus akidahnya. <\/p>\n\n\n\n

Wahabiyah (penganut aqidah mujassimah\/musyabbihah modern) mengatakan bahwa pengikut 4 mazhab adalah orang-orang kafir. Padahal umat Islam pada masa sekarang ini mayoritas menganut mazhab yang empat. <\/p>\n\n\n\n

Jelas, merekalah yang sebenarnya sesat, sebab mereka telah mengkafirkan satu setengah milyar umat Islam dan bahkan lebih dari itu. Al-Hafizd Al-Suyuthi[1]<\/a>, Al-Subki, An-Nawawi, dan Al-Qadhi Iyadh[2]<\/a> dan Ibnu Hajar mengatakan[3]<\/a>:<\/p>\n\n\n\n

\u0645\u064e\u0646\u0652 \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0642\u064e\u0648\u0652\u0644\u064b\u0627 \u064a\u064e\u062a\u064e\u0648\u064e\u0635\u064e\u0651\u0644\u064f \u0628\u0650\u0647\u0650 \u0644\u0650\u062a\u064e\u0636\u0652\u0644\u0650\u064a\u0652\u0644\u0650 \u0623\u064f\u0645\u064e\u0651\u0629\u0650 \u0645\u064f\u062d\u064e\u0645\u064e\u0651\u062f\u0650 \u0641\u064e\u0647\u064f\u0648\u064e \u0643\u064e\u0627\u0641\u0650\u0631\u064c<\/strong>.[4]<\/a><\/p>\n\n\n\n

Artinya:” Barang siapa mengatakan\nperkataan yang berdampak pada mengkafirkan umat Nabi Muhammad SAW maka dia\nadalah kafir”.<\/p>\n\n\n\n

Dalam hal memperjelas aqidah musyabihah \/mujassimah terdapat\u00a0 banyak sekali komentar dan pandangan dari kalangan sahabat Rasulullah SAW, imam 4 mazhab dan ulama terkemuka, diantaranya:<\/p>\n\n\n\n

Berkata Khalifah Ar-Rasyid Sayyidina Abu\nBakar Ash-shiddiq RA[5]<\/a>:<\/p>\n\n\n\n

\u0648\u064e\u0627\u0644\u0652\u0628\u064e\u062d\u0652\u062b\u064f \u0639\u064e\u0646\u0652 \u0630\u064e\u0627\u062a\u0650\u0647\u0650 \u0643\u064e\u0641\u064e\u0631\u064e \u0648\u064e\u0627\u0634\u0652\u0631\u064e\u0643\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: ” Mencari  Zat Allah SWT adalah kafir dan musyrik”.<\/p>\n\n\n\n

Berkata Khalifah Ar-Rasyid Sayyidina ‘Ali\nRA[6]<\/a>:<\/p>\n\n\n\n

\u0645\u064e\u0646\u0652 \u0632\u064e\u0639\u064e\u0645\u064e \u0623\u064e\u0646\u064e\u0651 \u0625\u0650\u0644\u064e\u0647\u064e\u0646\u064e\u0627 \u0645\u064e\u062d\u0652\u062f\u064f\u0648\u062f\u064c \u0641\u064e\u0642\u064e\u062f\u064e \u062c\u064e\u0647\u064e\u0644\u064e \u0627\u0644\u062e\u064e\u0627\u0644\u0650\u0642\u064e\u00a0 \u0627\u0644\u0652\u0645\u064e\u0639\u0652\u0628\u064f\u0648\u0652\u062f\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya:” Siapa saja yang meyakini\nbahwa sesungguhnya Allah SWT memiliki batasan (baik tempat atau waktu) maka\nsesungguhnya orang tersebut bodoh (tidak mengenal) akan tuhannya”.<\/p>\n\n\n\n

Berkata Imam Ja’far Ash-Shadiq RA[7]<\/a>:<\/p>\n\n\n\n

\u0645\u064e\u0646\u0652 \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0625\u0650\u0646\u064e\u0651 \u0627\u0644\u0644\u0647\u064e \u0639\u064e\u0644\u0649\u064e \u0634\u064e\u064a\u0652\u0621\u064d \u0641\u064e\u0642\u064e\u062f\u0652 \u0623\u064e\u0634\u0652\u0631\u064e\u0643\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya:”Siapa saja yang mengatakan\nberada Di atas (langit) maka sungguh orang itu telah musyrik”.<\/p>\n\n\n\n

Ibn Al-Mu’allim Al-Quraysi[8]<\/a> mengutip dalam kitab Najm Al-Muhatadi dari kitab Kifayatu Al-Nabih fi Syarh At-Tanbih, perkataan: ” dan ini bagi orang yang kekufurannya telah disepakati, mereka yang mengatakan bahwa Al-qur’an adalah makhluk, dan Allah SWT tidak mengetahui sesuatu sebelum adanya serta yang tidak beriman kepada qadha dan qadar. Demikian juga (menjadi kafir) orang yang meyakini bahwa Allah SWT duduk di atas ‘Arsy.<\/em> Wallahu ‘Alam. Bersambung\u2026
<\/p>\n\n\n\n