Pecihitam.Org – <\/strong>Habib Muhammad Luthfi bin Yahya dilahirkan di Pekalongan pada hari Senin, pagi tanggal 27 Rajab tahun 1367 H. Bertepatan tanggal 10 November, tahun 1947 M. Dilahirkan dari seorang syarifah, yang memiliki nama dan nasab: sayidah alKarimah as Syarifah Nur binti Sayid Muhsin bin Sayid Salim bin Sayid al Imam Shalih bin Sayid Muhsin bin Sayid Hasan bin Sasyid Imam \u2018Alawi bin Sayid al Imam Muhammad bin al Imam \u2018Alawi bin Imam al Kabir Sayid Abdullah bin Imam Salim bin Imam Muhammad bin Sayid Sahal bin Imam Abd Rahman Maula Dawileh bin Imam \u2018Ali bin Imam \u2018Alawi bin Sayidina Imam  al Faqih al Muqadam bin \u2018Ali Ba’alawi.<\/p>\n\n\n\n

Sementara nasab beliau dari jalur ayah: Rasulullah Muhammad Saw \u2014 Sayyidatina Fathimah Azzahro+Amirul mukminin Ali bin Abi Thalib<\/a>\u2013Imam Husein ash-Sibth \u2014 Imam Ali Zainal Abidin \u2014 Imam Muhammad al-Baqir\u2013Imam Ja\u2019far Shadiq \u2014 Imam Ali al-Uraidhi Imam Muhammad an-Naqib \u2014 Imam Isa An-Naqib ar-Rumi \u2014 Imam Ahmad Al-Muhajir \u2014 Imam Ubaidullah \u2014 Imam Alwy Ba\u2019Alawy \u2014 Imam Muhammad \u2014 Imam Alwy \u2014 Imam Ali Khali Qasam \u2014 Imam Muhammad Shahib Marbath \u2014 Imam Ali \u2014 Imam Al-Faqih al-Muqaddam Muhammd Ba\u2019Alawy \u2014 Imam Alwy al-Ghuyyur \u2014 Imam Ali Maula Darrak \u2014 Imam Muhammad Maulad Dawileh \u2014 Imam Alwy an-Nasiq \u2014 Al-Habib Ali \u2014 Al-Habib Alwy \u2014 Habib Hasan\u2013 Imam Yahya Ba\u2019Alawy \u2014 Habib Ahmad \u2014 Habib Syekh \u2014 Habib Muhammad \u2014 abib Thoha \u2014 Habib Muhammad al-Qodhi \u2014 Habib Thoha \u2014 Habib Hasan \u2014 Habib Thoha \u2014 Habib Umar<\/a> \u2014 Habib Hasyim \u2014 Habib Ali \u2014 Habib Muhammad Luthfi.<\/p>\n\n\n\n

Pendidikan\npertama Maulana Habib Luthfi diterima dari ayahanda Habib al Hafidz \u2018Ali al\nGhalib. Selanjutnya beliau belajar di Madrasah Salafiah. Guru-guru beliau di\nMadrasah itu diantaranya: Sayid Ahmad bin \u2018Ali bin al Qutb As Sayid \u2018Ahmad bin\nAbdullah bin Thalib al Athas Sayid  Habib Husain bin Sayid Hasyim bin\nSayid Umar bin Sayid Thaha bin Yahya (paman beliau sendiri) Sayid Abu Bakar bin\nAbdullah bin \u2018Alawi bin Abdullah bin Muhammad al \u2018Athas B\u00e2 \u2018Alawi Sayid\nMuhammad bin Husain bin Ahmad bin Abdullah bin Thalib al \u2018Athas B\u00e2 \u2018Alawi.\nBeliau belajar di madrasah tersebut selama tiga tahun.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya pada tahun 1959 M, Habib Luthfi melanjutkan studinya ke pondok pesantren Benda Kerep, Cirebon. Kemudian Indramayu, Purwokerto dan Tegal. Setelah itu beliau melaksanakan ibadah haji serta menziarahi datuknya Rasulullah Saw., disamping menimba ilmu dari ulama dua tanah Haram; Mekah-Madinah. <\/p>\n\n\n\n

Beliau menerima ilmu syari\u2019ah, thariqah dan tasawuf dari para ulama-ulama besar, wali-wali Allah yang utama, guru-guru yang penguasaan ilmunya tidak diragukan lagi. Dari Guru-guru tersebut beliau mendapat ijazah Khas (khusus) dan juga \u2018Am (umum) dalam Da\u2019wah dan nasyru syari\u2019ah (menyebarkan syari\u2019ah), thariqah, tasawuf, kitab-kitab hadits, tafsir, sanad, riwayat, dirayat, nahwu, kitab-kitab tauhid, tashwuf, bacaan-bacaan aurad, hizib-hizib, kitab-kitab shalawat, kitab thariqah,  sanad-sanadnya, nasab, kitab-kitab kedokteran. Dan beliau juga mendapat ijazah untuk membai\u2019at.<\/p>\n\n\n\n

Beliau tidak saja menjadi idola masyarakat Pekalongan dan sekitarnya. Setiap menjelang Pilpres misalnya, Habib Luthfi kebanjiran tamu istimewa. Disebut istimewa pasalnya tamu-tamu yang menyempatkan hadir di rumah Habib Luthfi adalah para calon presiden maupun wakil presiden. Sebut saja Capres Wiranto, Susilo Bambang Yudhoyono, Amin Rais, Puan Maharani (Putri Megawati), Hamzah Haz, Prabowo. Sedangkan cawapresnya Sholahudin Wahid dan Hasyim Muzadi. <\/p>\n\n\n\n

Dari semua yang hadir, rata rata mereka selalu berdalih hanya silaturrahmi biasa, tidak ada misi khusus berkaitan dengan kunjungannya. Akan tetapi aktifitas mereka selalu dibaca sebagai upaya untuk mohon do\u2019a restu dan minta dukungan, apalagi di antara mereka ada yang berbicara empat mata dengan Habib, sehingga  mereka bisa diduga kehadirannya untuk keperluan pemilu yang baru saja digelar. <\/p>\n\n\n\n

Tamu Habib memang datang dari berbagai kalangan, mulai dari pejabat pemerintah, anggota dewan, pengusaha, seniman, artis hingga rakyat jelata. Dengan tekun Habib Luthfi mendengarkan satu persatu  permasalahannya, kemudian beliau memberikan solusi sehingga mereka pun pulang dengan perasaan puas. Hal ini diakui mantan Wakil Wali Kota Pekalongan yang juga mantan Ketua PCNU Kota Pekalongan H. Abu Almafachir juga santri Beliau. <\/p>\n\n\n\n

Selama 40 tahun sebagai santrinya, ada satu hal yang sangat dikaguminya, yaitu dalam hal stamina. Beliau kuat duduk berjam-jam untuk sekadar ngobrol dengan para tamunya, meski tamunya itu tidak beliau kenal, ujarnya. \u201cAbah fisiknya luar biasa, jarang sakit  meski aktifitasnya cukup tinggi, padahal makan saja tidak teratur\u201d. <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.Org – Habib Muhammad Luthfi bin Yahya dilahirkan di Pekalongan pada hari Senin, pagi tanggal 27 Rajab tahun 1367 H. Bertepatan tanggal 10 November, tahun 1947 M. Dilahirkan dari seorang syarifah, yang memiliki nama dan nasab: sayidah alKarimah as Syarifah Nur binti Sayid Muhsin bin Sayid Salim bin Sayid al Imam Shalih bin Sayid Muhsin […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":22921,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[12],"tags":[31],"yoast_head":"\n