Pecihitam.Org –<\/strong> Presiden Soekarno<\/a> begitu sangat legendaris bagi masyarakat Uzbekistan. Kelegendarisan Bung Karno bagi mereka ini berkaitan dengan kisah ditemukannya makam Imam Bukhari, perawi hadis paling tersohor. <\/p>\n\n\n\n

Hampir semua umat Islam di dunia mengenal Imam Bukhari,\nseorang perawi hadits besar. Imam Bukhari lahir dengan nama lengkap Abu\nAbdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju\u2019fi\nal-Bukhari. Tanggal lahirnya diperkirakan pada tanggal 21 Juli 810 sesuai\npenanggalan Masehi dan tanggal 13 Syawal 194 dalam hitungan hijriyah.<\/p>\n\n\n\n

Tempat lahirnya Imam Bukhari yaitu Kota Bukhara yang\nterletak di sebelah tengah negara Uzbekistan, Asia Tengah. Ayah Imam Bukhari\nbernama Ismail ibn Ibrahim. Imam Bukhari meninggal pada malam Idul Fitri pada\ntahun 870 Masehi atau 256 Hijriah menurut para sejarawan. Hingga kini makamnya\nterus di ziarahi oleh kaum muslimin dari berbagai negara. Bahkan beberapa agen\ntravel membuka kemudahan untuk berkunjung ke makam Imam Bukhari.<\/p>\n\n\n\n

Makam Imam Bukhari terletak di Kota Buxoro,\nUzbekistan. Di pintu gerbang makam tampak arsitektur Islam Persia dengan\nwarna dasar tanah dan motif ornamen kaligrafi dan sulur warna biru. Di\ndepannya banyak penjaja mangkok stainless steel bertuliskan ayat kursi dengan\ngravier banyak diperjual belikan. Harganya hanya 4000 Shoum (Rp. 12 ribu\nrupiah).<\/p>\n\n\n\n

Di Buxoro dan Uzbekistan umumnya orang Indonesia sangat dihormati. Konon penyebabnya yaitu Presiden pertama Indonesia Soekarno. Cerita yang berkembang di masyarakat sekitar, makam ini ditemukan dan dibangun sebagaimana layaknya makam ulama besar yang berjasa besar bagi sejarah keislaman setelah ada permintaan dari Soekarno. <\/p>\n\n\n\n

Pada tahun 1961 pemimpin partai Komunis Uni Soviet sekaligus penguasa tertinggi Uni Soviet, Nikita Sergeyevich Khrushchev mengundang Soekarno ke Moskow. Dia ingin menunjukkan pada Amerika bahwa Indonesia negara besar pemimpin Gerakan Non Blok berdiri di belakang Uni Soviet.<\/p>\n\n\n\n

Saat itu, Sukarno sadar, sebagai\nPresiden Indonesia yang dianggap sebagai pemimpin negara-negara Non Blok harus\nbersikap netral terhadap Blok Timur maupun Blok Barat. Tapi pada sisi lain,\nSukarno juga menyadari bahwa Indonesia butuh dukungan Soviet untuk melegitimasi\neksistensi negara-negara non-blok dan kesepakatan yang telah dicapai dalam\nKonferensi Asia Afrika I 1955.<\/p>\n\n\n\n

Sukarno juga menyadari membutuhkan\ndukungan Soviet untuk menghadapi berbagai upaya negara-negara Barat yang masih\nterus berusaha menjajah dan menguasai kembali Indonesia. Sementara itu, Sukarno\nmafhum bahwa mayoritas masyarakat Indonesia adalah beragama Islam sehingga\ntidak mungkin Indonesia akan ikut blok timur yang dipimpin negara komunis Uni\nSoviet.<\/p>\n\n\n\n

Situasi itu yang oleh Sukarno disiasati dengan sangat cerdas dengan mengajukan syarat atas rencananya memenuhi undangan Pemerintah Soviet dengan meminta dicarikan\/ditemukan makam Imam Bukhari seorang perawi Nabi Muhammad SAW yang amat termasyhur itu.<\/p>\n\n\n\n

Saat itu, tak ada yang mengenal Imam Bukhari seperti saat\nini. Akhirnya, setelah melalui penelurusan yang teliti, makam tersebut\nditemukan. Makamnya dalam kondisi rusak tak terawat berada di tengah ladang kapas\nyang jauh dari jangkauan masyarakat. Indonesia adalah satu-satunya negara yang\nhingga kini sangat dihormati oleh penduduk Uzbekistan dan Samarkan khususnya. <\/p>\n\n\n\n

Karya Imam Bukhari yang pertama berjudul \u201cQudhaya as Shahabah wat Tabi\u2019ien\u201d. Kitab ini ditulisnya ketika masih berusia 18 tahun. Saat menginjak usia 22 tahun, Bukhari bersama-sama dengan ibu serta kakaknya yang bernama Ahmad menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Di sanalah ia menulis kitab \u201cAt-Tarikh<\/em>\u201d (sejarah) yang terkenal itu. <\/p>\n\n\n\n

Karya Imam Bukhari lainnya adalah kitab\u00a0Al-Jami\u2019 ash Shahih, Al-Adab al Mufrad, At-Tharikh as Shaghir, Kitab al \u2018Ilal, Raf\u2019ul Yadain fis Salah, Al-Musnad Al-Kabir, At-Tarikh Al-Awsat, At-Tarikh Al-Kabir, At-Tafsir Al-Kabir, Birrul Walidain, Kitab Ad-Du\u2019afa, Asami As-Sahabah dan Al Hibah<\/em>.<\/p>\n\n\n\n

Yang paling monumental diantara semua karyanya tersebut\nadalah kitab Al-Jami\u2019 As-Shahih yang lebih dikenal dengan nama Shahih Bukhari.\n\u201cImam Bukhari menjadi ulama besar tak lepas dari peran ibunya yang single\nparent nan tangguh, berkat kesabaran dan ketangguhan ibunya lah imam Bukhari\natas izin Allah sembuh dari kebutaan disaat kecil dan kelak menjadi perawi\nhadis nabi yang sangat masyhur,\u201d pungkasnya.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.Org – Presiden Soekarno begitu sangat legendaris bagi masyarakat Uzbekistan. Kelegendarisan Bung Karno bagi mereka ini berkaitan dengan kisah ditemukannya makam Imam Bukhari, perawi hadis paling tersohor.  Hampir semua umat Islam di dunia mengenal Imam Bukhari, seorang perawi hadits besar. Imam Bukhari lahir dengan nama lengkap Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju\u2019fi […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":23385,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[379],"tags":[7301],"yoast_head":"\n