Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":23426,"date":"2019-12-03T14:21:09","date_gmt":"2019-12-03T07:21:09","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=23426"},"modified":"2019-12-03T14:21:09","modified_gmt":"2019-12-03T07:21:09","slug":"berapa-rakaat-shalat-tahajud-menurut-sunnah","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/berapa-rakaat-shalat-tahajud-menurut-sunnah\/","title":{"rendered":"Berapa Rakaat Shalat Tahajud Menurut Sunnah?"},"content":{"rendered":"
PeciHitam.org – <\/strong>Waktu paling mustajab untuk berdoa, yaitu saat sepertiga malam. Pada waktu tersebut, pintu-pintu rahmat dan karunia-Nya terbuka lebar-lebar untuk para hamba-Nya yang senantiasa bermunajat. Banyak anjuran untuk mendirikan shalat malam, di antaranya yakni shalat tahajud. Shalat tahajud merupakan shalat yang dikerjakan setelah bangun dari tidur malam (qiyamul lail).<\/p>\n
Dalam kitab Nihayatuz Zain, Syekh Nawawi al-Bantani menyebutkan bahwa,<\/p>\n
\u201cSalah satu shalat sunnah mutlak adalah shalat qiyamul lail. Bila qiyamul lail dilakukan setelah tidur, sekalipun hanya tidur di waktu maghrib atau setelah shalat Isya yang ditaqdim dengan maghrib, maka shalat malam itu disebut tahajud.<\/p>\n
Mengenai berapa jumlah rakaat shalat tahajud, para ulama sepakat bahwa minimal 2 rakaat. Seperti yang tertuang dalam \u00a0kitab al-Mausu\u2019ah al-Fiqhiyah disebutkan bahwa,<\/p>\n
Ulama fiqih sepakat bahwa jumlah minimal rakaat shalat tahajud adalah dua rakaat. Hal ini berdasarkan hadis yang bersumber dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw, beliau bersabda, “Jika kalian melaksanakan shalat malam, maka hendaklah membukanya dengan dua rakaat yang ringan.\u201d<\/p>\n
Namun para ulama berbeda pendapat mengenai jumlah maksimal rakaat shalat tahajud, adapun pendapat masing-masing ulama sebagai berikut:<\/p>\n
Pertama, maksimal delapan rakaat. Pendapat ini merujuk pada ulama Hanafiyah, dalam kitab al-Mausu\u2019ah al-Fiqhiyah seperti di bawah ini:<\/p>\n
Ulama Hanafiyah berkata, “Jumlah maksimal rakaat shalat tahajud adalah delapan rakaat.” Ibnul Himam berkata, “Yang tampak bahwa jumlah paling sedikit shalat tahajudnya Nabi Saw adalah dua rakaat, sementara paling banyaknya adalah delapan rakaat.\u201d<\/p>\n
Kedua, jumlah maksimal rakaat tahajud adalah sepuluh atau dua belas rakaat. Pendapat ini merujuk pada pandangan ulama Malikiyah, dalam kitab al-Mausu\u2019ah al-Fiqhiyah berikut redaksinya:<\/p>\n