Pecihitam.org<\/strong> \u2013 Upaya akomodasi kaum disabilitas perlahan-lahan mulai terlihat di sejumlah sektor seperti pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, dan lain-lain. Kendati demikian, tidak bisa terpungkiri bahwa kaum disabilitas yang juga disebut difabel kerap kali mengalami diskriminasi peran. <\/p>\n\n\n\n Problem disabilitas tidak hanya terkait indera dan fisik\nmanusia, tetapi juga mental. Penyandang disabilitas mental atau yang sering\ndisebut kelainan mental ini juga terkait dengan praktik-praktik keagamaan.<\/p>\n\n\n\n Hal tersebut diungkapkan Sekeretaris Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama\n(PBNU) KH Sarmidi Husna lewat kajian masalah hukum disabilitas mental\nyang digelar oleh pihaknya.<\/p>\n\n\n\n \u201cBahtsul Masail ini untuk\nmenggali masukan-masukan dari para kiai terkait masalah keagamaan penyandang\ndisabilitas mental baik terkait masalah peribadatan (ubudiyah), tata pergaulan\nsosial (muamalah), kebijakan publik (as-siyasah), dan lain-lain,\u201d terang KH\nSarmidi Husna, dikutip dari situs resmi NU, Selasa, 3\nDesember 2019.<\/p>\n\n\n\n Sementara itu, Wakil Ketua Umum PBNU Prof H Maksum Mahfoedz yang hadir membuka acara\ntersebut menegaskan, NU terus\nberupaya meningkatkan perhatiannya terhadap problem-problem sosial-keagamaan,\ntermasuk problem kelompok-kelompok difabel. <\/p>\n\n\n\n \u201cAgar mereka\nmemperoleh kepastian hukum secara fikih melalui kajian-kajian mendalam kitab-kitab\nulama pesantren,\u201d ujar Prof Maksum. <\/p>\n\n\n\n Diketahui, Forum Bahtsul Masail yang digelar dalam rangka Hari Disabilitas\nInternasional 3 Desember ini menghadirkan sejumlah pakar. Di antaranya Rais\nSyuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin, dokter Syahrizal Syarif yang merupakan Ketua\nPBNU, pihak Kemenkes dokter Fidiansjah, dan KH Imam Aziz. <\/p>\n\n\n\n eserta bahtsul\nmasail adalah pengurus harian PBNU, pengurus LBM PBNU dan LBM PWNU, lembaga dan\nbanom PBNU. <\/p>\n\n\n\n Forum ini juga\nrencananya akan diikuti oleh perbagai perkumpulan terkait, yaitu perkumpulan\nSehat Jiwa, Bipolar Indonesia, Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI),\nYayasan Cahaya Jiwa, Into The Light, Get Happy, SHG Laras Jiwo Yogyakarta,\nYakkum Yogyakarta, P3M, TAF, dan komunitas peduli disabiltas mental lainnya.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Pecihitam.org \u2013 Upaya akomodasi kaum disabilitas perlahan-lahan mulai terlihat di sejumlah sektor seperti pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, dan lain-lain. Kendati demikian, tidak bisa terpungkiri bahwa kaum disabilitas yang juga disebut difabel kerap kali mengalami diskriminasi peran. Problem disabilitas tidak hanya terkait indera dan fisik manusia, tetapi juga mental. Penyandang disabilitas mental atau yang sering disebut […]<\/p>\n","protected":false},"author":15,"featured_media":23512,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3],"tags":[7333,7334,3389],"yoast_head":"\n