Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":23756,"date":"2019-12-05T10:28:51","date_gmt":"2019-12-05T03:28:51","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=23756"},"modified":"2019-12-05T10:28:51","modified_gmt":"2019-12-05T03:28:51","slug":"8-tips-hubungan-intim-cara-islam-ini-wajib-kamu-tahu","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/8-tips-hubungan-intim-cara-islam-ini-wajib-kamu-tahu\/","title":{"rendered":"8 Tips Hubungan Intim Cara Islam Ini Wajib Kamu Tahu"},"content":{"rendered":"
PeciHitam.org –<\/strong> Menurut Wahbah Az-Zuhaili dalam kitab Fiqhul Islam wa Adillatuhu, khalwah adalah berkumpulnya istri dan suami setelah akad nikah yang sah, di suatu tempat yang memungkinkan bagi keduanya untuk bermesraan secara leluasa, dan keduanya merasa aman atau terjamin dari datangnya seseorang kepada mereka berdua. Pada mereka berdua tidak ada sesuatu penghalang yang bersifat alami, atau jasmani, atau syar’i, yang dapat mengganggu mereka berdua dalam bermesraan atau bercumbu.<\/p>\n
Membahas mengai hubungan intim cara Islam, setidaknya ada tiga waktu yang diisyaratkan dalam Al-Quran, antara lain: sebelum subuh, tengah hari, dan setelah Isya. Seperti yang terekam salam Firman Allah SWT:<\/p>\n
\u201cHai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum baligh di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum salat Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian luarmu di tengah hari dan sesudah salat Isya. Itulah tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain).\u201d (QS an-Nur: 58)<\/p>\n
Berikut ini kami bocorkan hubungan intim cara Islam, antara lain:<\/p>\n
1. Sebelum mendatangi istri\/suami, hendaknya seorang muslim berwudhu terlebih dahulu. Hal ini bukan tanpa sebab, karena dengan berwudhu, minimal tubuh menjadi segar. Sekaligus mengharap ridha dari Allah dan berdoa agar dilindungi segala tipu muslihat setan.<\/p>\n
2. Niatan ikhlas karena Allah semata. Meniatkan dalam prilakunya ini untuk menjaga diri dan keluarganya dari haram. Dan memperbanyak keturunan dari umat Islam untuk meninggikan urusannya karena banyak itu suatu kemuliaan.<\/p>\n
Dari Abu Dzar ra. sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda:<\/p>\n
\u201cDalam kemaluan salah satu diantara kamu itu shodaqoh \u2013maksudnya dalam berjima dengan istrinya- mereka bertanya, \u201cWahai Rasulullah, apakah salah satu diantara kita menyalurkan syahwatnya dia mendapatkan pahala? Beliau sallallahu alaihi wa sallam menjawab, \u201cApakah pendapat anda kalau sekiranya diletakkan pada yang haram, apakah dia mendapatkan dosa? Begitu juga kalau diletakkan yang halal, maka dia mendapatkan pahala.\u201d (HR. Muslim, 720)<\/p>\n
3. Pakai wewangian, parfum, gosok gigi, dsb. Hal ini bertujuan agar pasangan kita merasa nyaman dan tidak terganggu dengan bau yang menempel di tubuh. Terlebih jika aroma tubuh kita wangi, pasangan menjadi semakin nyaman dan bergairah.<\/p>\n
4. Peganglah ubun-ubun istri, hal ini bertujuan agar istri merasa nyaman dan aman berada dalam dekapan suami. Sebaliknya, bagi para istri, bersandar pada dada suami mampu memberikan kesan bahwa keberadaan suami mampu memberikan rasa aman.<\/p>\n
5. Sentuh di area sensitifnya seperti telinga, lutut belakang, jari-jari kaki, paha bagian dalam, bibir, dan leher. Pemanasan seperti ini amat diperlukan dalam hubungan intim cara Islam, sebab dengan adanya pemanasan, menentukan kepuasan pasangan kita nantinya.<\/p>\n
Foreplay sebelum melakukan jima\u2019 (bercinta dengan suami) juga diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu \u2018alaihi wa sallam. Hal ini bahkan bisa dilihat lewat salah satu hadisnya, \u201cJanganlah salah satu dari kalian bercampur dengan seorang istri seperti binatang. Kamu harus memberi pendahuluan dulu, yaitu ciuman dan pembicaraan manis.\u201d (HR. At-Tirmidzi<\/a>)<\/p>\n