Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":23923,"date":"2019-12-06T09:53:13","date_gmt":"2019-12-06T02:53:13","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=23923"},"modified":"2019-12-06T09:53:13","modified_gmt":"2019-12-06T02:53:13","slug":"sejarah-singkat-putra-putri-nabi-muhammad-saw","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-putra-putri-nabi-muhammad-saw\/","title":{"rendered":"Sejarah Singkat Putra Putri Nabi Muhammad SAW"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Putra dan putri Nabi Muhammad SAW keseluruhan berjumlah tujuh orang, tiga laki-laki dan empat perempuan. Kesemua putra-putri beliau SAW, berasal dari istri pertamanya yaitu Sayyidah Khadijah ra, kecuali Ibrahim yang merupakan putra Mariah al-Qibthiyah ra. Sedangkan dari istri lainnya, Rasulullah SAW tidak mendapatkan keturunan.<\/p>\n\n\n\n
Berikut adalah ke tujuh putra-putri Nabi Muhammad SAW:<\/p>\n\n\n\n
Pertama, Qasim.<\/strong> Ia merupakan anak pertama Rasulullah SAW yang lahir dari Khadijah binti Khuwailid Al-Quraisy ra. Qasim lahir sebelum Nabi diutus menjadi Rasul. Menurut Ibnu Qayyim dalam Zaadul Ma\u2019ad, Qasim wafat ketika masih anak-anak pada usia dua tahun.<\/p>\n\n\n\n
Kedua, Zainab.<\/strong> Beliau adalah anak perempuan tertua Rasulullah SAW. Sebelum Islam datang, Zainab menikah dengan anak bibinya, Abu al-Ash bin Rabi\u2019, yang telah dianggap seperti anak sendiri oleh Sayyidah Khadijah. Ketika Nabi Muhammad diutus menjadi Rasul, Abu al-Ash belum beriman tapi ia juga tidak terima jika harus menceraikan Zainab.<\/p>\n\n\n\n
Namun setelah kaum muslim menang di Perang Badar, Abu al-Ash tertawan. Lalu Zainab mengirimkan uang tebusan untuk Abu al-Ash yang di dalamnya terdapat kalung pemberian Sayidah Khadijah ra. Melihat hal itu, Rasulullah SAW sedih dan menyuruh agar membebaskan Abu al-Ash dengan syarat ia mengembalikan Zainab kepadanya.<\/p>\n\n\n\n
Setelah kemudian Abu al-Ash masuk Islam mereka berdua hidup bersama dan pindah ke Madinah. Mereka hidup bahagia dikaruiniai anak bernama Umamah binti Abu al-Ash, cucu yang dalam sebuah riwayat diceritakan suka digendong-gendong oleh Rasulullah SAW. Umamah ini yang kemudian dinikah oleh Ali bin Abi Thalib paska wafatnya Fatimah.<\/p>\n\n\n\n
Ketiga, Ruqayah. <\/strong>Ruqayah lebih muda dari Zaenab, dan lahir tatkala Rasululllah menginjak umur 33 tahun. Beliau masuk Islam bersama Ibunda dan saudari-saudarinya ketika Nabi diutus sebagai Rasul.<\/p>\n\n\n\n
Dalam sebuah riwayat, pada umur kurang dari 10 tahun, Ruqayah menikah dengan Utbah bin Abu Lahab sebelum turun risalah Islam. Akan tetapi sebelum mereka sempat berkumpul sebagai suami istri, Abu Lahab menyuruh Utbah anaknya, menceraikan Ruqayah tatkala turun surat Al-Masad yang merupakan kecaman Allah kepadanya.<\/p>\n\n\n\n
Kemudian sahabat Usman bin Affan memperistri Ruqayah dan setelah itu mereka hijrah ke Habasyah dan Madinah. Ketika perang badar, Ruqayah jatuh sakit sehingga Usman bin Affan minta izin kepada Rasulullah SAW untuk tidak ikut perang sebab menjaga istrinya itu. Ruqayah wafat pada umur 21 tahun dan dimakamkan di Baqi\u2019.<\/p>\n\n\n\n
Keempat, Ummu Kulsum.<\/strong> Usianya lebih muda dari Ruqayah. Kurang lebih lima tahun sebelum Nabi diangkat menjadi Rasul, Ummu Kulsum juga dinikahkan dengan Utbah bin Abu Lahab yang menceraikannya juga ketika ia menceraikan Ruqayah kakak perempuannya. <\/p>\n\n\n\n
Kemudian Usman bin Affan menikahinya setelah Ruqayah wafat pada tahun ke-13 Hijriah. Usman bin Affan dijuluki Dzunnur\u2019aini, yang artinya memiliki dua cahaya, karena ia menikahi dua putri RAsulullah SAW. Namun Ummu Kulsum juga wafat pada tahun 19 Hijriah pada bulan Syaban.<\/p>\n\n\n\n