Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":23930,"date":"2019-12-08T06:00:30","date_gmt":"2019-12-07T23:00:30","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=23930"},"modified":"2019-12-07T20:10:57","modified_gmt":"2019-12-07T13:10:57","slug":"mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/","title":{"rendered":"Mengenal Berbagai Jenis Kepustakaan Islam Kejawen di Nusantara"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Kepustakaan Islam kejawen adalah salah satu kepustakaan Jawa yang memuat perpaduan antara tradisi Jawa dengan unsur-unsur ajaran Islam. Terutama aspek-aspek ajaran tasawuf dan budi luhur yang terdapat dalam perbendaharaan kitab-kitab tasawuf.<\/p>\n\n\n\n

Ciri kepustakaan Islam kejawen adalah mempergunakan bahasa Jawa, dan sangat sedikit mengungkapkan aspek syariat, bahkan sebagian ada yang kurang menghargai syariat.\u00a0 <\/p>\n\n\n\n

Syariat\ndalam arti di sini berupa hukum atau aturan-aturan lahir dari agama Islam.\nBentuk kepustakaan ini termasuk dalam lingkungan kepustakaan Islam, karena\nditulis oleh dan untuk orang-orang yang telah menerima Islam sebagai agama\nmereka.<\/p>\n\n\n\n

Nama yang sering dipergunakan untuk menyebut kepustakaan Islam kejawen adalah primbon, wirid<\/em> dan suluk. Suluk <\/em>dan wirid<\/em> berkaitan isinya dengan ajaran tasawuf, yang juga sering disebut sebagai ajaran mistik dalam Islam, karena kedua nama itu memang bersumber dari ajaran tasawuf.<\/p>\n\n\n\n

Adapun primbon<\/em> isinya merangkum berbagai macam ajaran yang berkembang dalam tradisi Jawa, seperti ngelmu-petung, ramalan, guna-guna<\/em>, dan lain-lainnya. Di samping itu primbon<\/em> umumnya juga membuat aspek-aspek ajaran Islam.<\/p>\n\n\n\n

Terkait dengan suluk, dalam tradisi tasawuf, suluk berarti menjalani jalan tasawuf (dari kata salaka thariqa<\/em>, termasuk tasawuf), dalam bahasa Jawa berarti ajaran mistik yang diungkapkan dalam bentuk sekar (puisi Jawa), yakni sekar macapat.<\/p>\n\n\n\n

Adapun ajaran mistik yang diungkapkan dalam bahasa prosa (jarwa) dinamakan wirid. Sekar macapat itu adalah bentuk baru yang muncul dalam bahasa Jawa Tengahan, yaitu bahasa percakapan pada zaman Majapahit. <\/p>\n\n\n\n

Jadi\nsuluk yang umumnya diungkapkan dalam sekar macapat baik bentuk wadah maupun isi\nfilsafatnya menunjukkan interaksi antara mistik Islam dengan tradisi bahasa\nkejawen warisan lama. Karena macapatan bukanlah dari tradisi pesantren maupun\nsantri.<\/p>\n\n\n\n

Yang\nmenarik dalam perkembangan karya-karya kepustakaan Islam kejawen semacam suluk\ndan primbon ini, ternyata tampak jelas bahwa pihak penulis kejawen (para\npujangga) lebih aktif dan menonjol dalam menentukan corak dan paham filsafat\nIslam-kejawennya. Hal ini terjadi lantaran para pelaku kejawen lebih berminat\ndan yang berkepentingan memang pihak para sastrawan Jawa. <\/p>\n\n\n\n

Selain\nitu, para agamawan pesantren dan santri lebih tertarik pada kepustakaan agama\nyang asli dari bahasa Arab. Mereka agaknya kurang menghargai karya-karya\nkejawen semacam primbon dan suluk lantaran dianggap isinya kacau dan tidak\nmurni, serta terkesan menampilkan sejenis ajaran Islam yang tidak lurus dan\nkurang benar.<\/p>\n\n\n\n

Sebaliknya,\npara pujangga kejawen justru amat bergairah menyadap unsur-unsur dari karya\nkepustakaan Islam santri baik yang bersumber dari bahasa Arab asli maupun\nbahasa Melayu. Unsur-unsur keislaman dan terutama ajaran sufisme amat mereka\ngemari lantaran mudah diolah untuk memperkaya dan mengembangkan ajaran kejawen\nwarisan budaya lama. <\/p>\n\n\n\n

Hal\nini wajar lantaran semenjak perkembangan kerjaan Majapahit, yakni masa\nperkembangan pemakaian bahasa Jawa Tengahan menunjukkan telah terputusnya\nhubungan langsung dengan India. Orang tidak banyak mengenal bahasa Sanskrit\nlagi, apalagi sesudah zaman penyebaran agama Islam.<\/p>\n\n\n\n

Maka\npada saat itu sumber ilmu untuk menyusun sebuah karya sastra Islam kejawen\nadalah dari kepustakaan Islam santri dan Islam Melayu, di samping sastra dan\ntradisi Jawa Kuno. Oleh karena itu, bisa dimengerti bahwa salah satu sumber\nbaru untuk kreasi menyusun karya-karya baru adalah dari tradisi budaya santri\natau pesantren. <\/p>\n\n\n\n

Jadi,\nboleh dibilang terciptanya berbagai karya dalam kepustakaan Islam kejawen\nadalah berasal dari kepustakaan Islam santri. Para pujangga Jawa banyak\nmengelaborasi antara ajaran mistik Islam (tasawuf) yang murni dengan ajaran\nkejawen. <\/p>\n\n\n\n

Di samping itu, menurut Simuh (2019), pada zaman Jawa-Islam atau yang dalam serat babad disebut sebagai zaman Kewalen, bukan hanya orangnya yang harus diislamkan tetapi warisan karya-karya budaya Jawa lama juga harus diislamkan, agar bisa dipertahankan dan diterima oleh masyarakat secara luas.<\/p>\n\n\n\n

Inilah mungkin yang menjadi salah satu latar belakang penting berkembangnya karya-karya kepustakaan Islam kejawen seperti suluk, wirid, dan primbon, di samping hikayat dan novel-novel yang bersifat Islam-kejawen. <\/p>\n\n\n\n

Di sini dapat disebut beberapa karya yang masuk dalam kategori kepustakaan Islam kejawen, misalnya karya-karya seperti Arjuna Wiwaha<\/em> karangan Empu Kanwa, Serat Cebolek<\/em> karya Yasadipura, Serat Sasanasunu<\/em> karya Yasadipura, Serat Wulang Reh<\/em> karya Pakubuwana VI, Serat Centini<\/em> karya Pakubuwana V, Serat Wedhatama <\/em>karya Mangkunagara IV dan sebagainya, adalah karya-karya besar yang memuat pengetahuan tentang mistik Islam kejawen<\/a><\/strong>. <\/p>\n\n\n\n

Lebih jelas dan tajam lagi tentang karya-karya mistik Islam kejawen juga digambarkan dalam karya-karya berbentuk suluk, seperti suluk Darmagandhul, Gatholoco, Sujinah, Syekh Malaya, Malang Sumi-rang, Resi Driya, Topang<\/em>, dan sebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Bahkan pada zaman para wali (Walisongo) pun banyak lagu-lagu (syair) Jawa yang melukiskan konsep mistik Islam kejawen, seperti Ilir-ilir, Sluku-sluku Bathok, Cublak-cublak Suwek, Dhayohe Teka,<\/em> dan sebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Munculnya\nberbagai karya tersebut, kiranya telah mewarnai kehidupan mistik Islam kejawen.\nBegitu pula kehadiran Walisongo yang dianggap sakti mandraguna dan berilmu,\ntelah menumbuhkan sinkretisme Islam dan kejawen. Keduanya bergabung secara\nmanis menjadi Islam Jawa. <\/p>\n\n\n\n

Maksudnya,\nmereka menjalankan Islam tetapi masih melakukan tradisi kejawen. Bahkan menurut\nDjamil (2002), dengan kehadiran berbagai karya mistik Islam kejawen seperti Serat Cebolek, Serat Hidayat Jati, Babad\nTanah Jawa, Serat Centhini,<\/em> dan lain-lain telah memoles sinkretisme mistik\nIslam kejawen menjadi semakin subur dan semakin memperkaya khazanah kepustakaan\ndalam Islam kejawen.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Kepustakaan Islam kejawen adalah salah satu kepustakaan Jawa yang memuat perpaduan antara tradisi Jawa dengan unsur-unsur ajaran Islam. Terutama aspek-aspek ajaran tasawuf dan budi luhur yang terdapat dalam perbendaharaan kitab-kitab tasawuf. Ciri kepustakaan Islam kejawen adalah mempergunakan bahasa Jawa, dan sangat sedikit mengungkapkan aspek syariat, bahkan sebagian ada yang kurang menghargai syariat.\u00a0 Syariat […]<\/p>\n","protected":false},"author":13,"featured_media":24156,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[13],"tags":[2081,7444],"yoast_head":"\nMengenal Berbagai Jenis Kepustakaan Islam Kejawen di Nusantara - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Ciri kepustakaan Islam kejawen adalah mempergunakan bahasa Jawa, dan sangat sedikit mengungkapkan aspek ataupun bahasa syariat\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Mengenal Berbagai Jenis Kepustakaan Islam Kejawen di Nusantara - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Ciri kepustakaan Islam kejawen adalah mempergunakan bahasa Jawa, dan sangat sedikit mengungkapkan aspek ataupun bahasa syariat\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-12-07T23:00:30+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-12-07T13:10:57+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/kepustakaan-islam-kejawen-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"592\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Rohmatul Izad\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Rohmatul Izad\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"4 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/\"},\"author\":{\"name\":\"Rohmatul Izad\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a\"},\"headline\":\"Mengenal Berbagai Jenis Kepustakaan Islam Kejawen di Nusantara\",\"datePublished\":\"2019-12-07T23:00:30+00:00\",\"dateModified\":\"2019-12-07T13:10:57+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/\"},\"wordCount\":782,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/kepustakaan-islam-kejawen-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"islam kejawen\",\"kepustakaaan islam kejawen\"],\"articleSection\":[\"Islam Nusantara\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/\",\"name\":\"Mengenal Berbagai Jenis Kepustakaan Islam Kejawen di Nusantara - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/kepustakaan-islam-kejawen-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2019-12-07T23:00:30+00:00\",\"dateModified\":\"2019-12-07T13:10:57+00:00\",\"description\":\"Ciri kepustakaan Islam kejawen adalah mempergunakan bahasa Jawa, dan sangat sedikit mengungkapkan aspek ataupun bahasa syariat\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/kepustakaan-islam-kejawen-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/kepustakaan-islam-kejawen-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":592,\"caption\":\"kepustakaan islam kejawen\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Mengenal Berbagai Jenis Kepustakaan Islam Kejawen di Nusantara\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a\",\"name\":\"Rohmatul Izad\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g\",\"caption\":\"Rohmatul Izad\"},\"description\":\"Magister Ilmu Filsafat Universitas Gadjah Mada | Alumni Pesantren Baitul Hikmah Krapyak Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/rohmizad\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Mengenal Berbagai Jenis Kepustakaan Islam Kejawen di Nusantara - Pecihitam.org","description":"Ciri kepustakaan Islam kejawen adalah mempergunakan bahasa Jawa, dan sangat sedikit mengungkapkan aspek ataupun bahasa syariat","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Mengenal Berbagai Jenis Kepustakaan Islam Kejawen di Nusantara - Pecihitam.org","og_description":"Ciri kepustakaan Islam kejawen adalah mempergunakan bahasa Jawa, dan sangat sedikit mengungkapkan aspek ataupun bahasa syariat","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-12-07T23:00:30+00:00","article_modified_time":"2019-12-07T13:10:57+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":592,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/kepustakaan-islam-kejawen-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Rohmatul Izad","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Rohmatul Izad","Est. reading time":"4 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/"},"author":{"name":"Rohmatul Izad","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a"},"headline":"Mengenal Berbagai Jenis Kepustakaan Islam Kejawen di Nusantara","datePublished":"2019-12-07T23:00:30+00:00","dateModified":"2019-12-07T13:10:57+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/"},"wordCount":782,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/kepustakaan-islam-kejawen-scaled.jpg","keywords":["islam kejawen","kepustakaaan islam kejawen"],"articleSection":["Islam Nusantara"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/","name":"Mengenal Berbagai Jenis Kepustakaan Islam Kejawen di Nusantara - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/kepustakaan-islam-kejawen-scaled.jpg","datePublished":"2019-12-07T23:00:30+00:00","dateModified":"2019-12-07T13:10:57+00:00","description":"Ciri kepustakaan Islam kejawen adalah mempergunakan bahasa Jawa, dan sangat sedikit mengungkapkan aspek ataupun bahasa syariat","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/kepustakaan-islam-kejawen-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/kepustakaan-islam-kejawen-scaled.jpg","width":1024,"height":592,"caption":"kepustakaan islam kejawen"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/mengenal-berbagai-jenis-kepustakaan-islam-kejawen-di-nusantara\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Mengenal Berbagai Jenis Kepustakaan Islam Kejawen di Nusantara"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a","name":"Rohmatul Izad","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g","caption":"Rohmatul Izad"},"description":"Magister Ilmu Filsafat Universitas Gadjah Mada | Alumni Pesantren Baitul Hikmah Krapyak Yogyakarta","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/rohmizad\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/23930"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/13"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=23930"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/23930\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/24156"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=23930"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=23930"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=23930"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}