Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":24078,"date":"2019-12-10T06:15:00","date_gmt":"2019-12-09T23:15:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=24078"},"modified":"2019-12-09T20:14:30","modified_gmt":"2019-12-09T13:14:30","slug":"begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/","title":{"rendered":"Begini Konsep Kenegaraan Menurut Sang Filusuf al-Mawardi"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Filusuf muslim al-Mawardi memiliki nama lengkap Abu al-Hasan Ali bin Muhammad bin Habib al-Mawardi al-Bashri. Al-Mawardi lahir di Bashrah (kota terbesar kedua di Irak setelah Baghdad) pada tahun 364 hijriyah\/975 masehi. Dan wafat pada tahun 450 hijriyah\/1058 masehi di kota Baghdad. Meninggal pada usia 86 tahun.<\/p>\n\n\n\n

Al-Mawardi merupakan cendikiawan dari tradisi Madzhab Syafi\u2019iiyah yang cukup otoritatif di zamannya. Ia terkenal dengan pemikirannya tentang negara, pemerintahan dan pemikiran politik. <\/p>\n\n\n\n

Al-Mawardi memiliki kitab yang sangat populer di kalangan kesarjanaan muslim klasik. Kitab tersebut berjudul al-Ahkam al-Sulthaniyah, <\/em>kitab tersebut merupakan magnum opusnya<\/a> yang menjelaskan pemikiran politik al-Mawardi.<\/p>\n\n\n\n

Munculnya al-Mawardi sebagai pemikir politik muslim di era Abad Pertengahan adalah sesuatu pencapaian yang di luar tradisi berfikir politik zamannya. Di masa itu, dalam konstruksi berfikir dunia muslim adalah model kesultanan ataupun kerajaan. Saat itu kerajaan Bani Abasiyah<\/a><\/strong> sedang bercokol kuat.<\/p>\n\n\n\n

Sebagaimana kita ketahui, sistem kekuasaan model kerajaan (monarchy<\/em>)\nadalah berdasarkan keturunan darah. Karena kekuasaan poltik ditentukan oleh\nketurunan dan hubungan darah, maka kekuasaan politik hanya akan turun kepada\nanak ataupun keturunan raja. Dengan kata lain, kekuasaan hanya dikuasai oleh\nkeluarga raja saja.<\/p>\n\n\n\n

Gagasan al-Mawardi tentang negara dan struktur pemerintahannya\nsangat banyak berbeda dari model kerajaan yang zaman itu sedang berkuasa.\nAl-Mawardi sudah mulai memperkenakan gagasan profesionalisme pemerintahan. Ia\nmemberikan kualifikasi apa saja yang perlu dicapai sehingga seseorang dapat\nmenjadi pemimpin sebuah negara.<\/p>\n\n\n\n

Bentuk kualifikasi kapasitas kepemimpinan tersebut pada zaman itu\nadalah sebuah pembaharuan dan membalik cara kerja kekuasaan kerajaan yang hanya\nmendasarkan kekuasaan politik dari hubungan darah dan keturunan.<\/p>\n\n\n\n

Menurut Rashda Diana dalam risetnya yang berjudul Al-Mawardi dan Konsep Kenegaraan dalam Islam (2017) <\/em>di Jurnal Tsaqofah menjelaskan bahwa Al-Mawardi memperkenalkan teori tentang hubungan al-Imamah <\/em>dan al-Ikhtiar<\/em>. Apa itu al-Imamah? <\/em>Ia merupakan sebuah konsep al-Mawardi tentang kualifikasi kepemimpinan yang layak untuk menjadi kepala negara sebagaimana yang disinggung di atas.<\/p>\n\n\n\n

Menurut al-Mawardi, pemimpin (al-Imamah<\/em>) harus memiliki kualifikasi\nsebagaimana berikut. Pertama<\/em>, memelihara agama. Kedua<\/em>, memastikan\nnegara supaya tidak terjadi penganiayaan kepada warga negara. Ketiga<\/em>, memelihara keamanan dalam negeri agar\norang dapat melakukan aktivitasnya dan mengadakan perjalanan dengan aman. Keempat<\/em>,\nmenegakkan hukum pidana (hudud<\/em>).<\/p>\n\n\n\n

Kelima<\/em>,\nmembentuk tentara yang tangguh untuk membentengi negara dari serangan musuh. Keenam<\/em>,\n melakukan jihad terhadap orang yang\nmenolak ajaran Islam setelah diajak. Ketujuh<\/em>, memungut harta sedekah dan\npajak dari orang-orang yang wajib membayarnya. Kedelapan<\/em>, penyaluran\nharta dari pajak negara kepada yang berhak.<\/p>\n\n\n\n

Kesembilan<\/em>, mengangkat\npejabat-pejabat yang terpercaya dan mengangkat orang-orang yang kompeten untuk\nmembantunya dalam menunaikan amanah dan wewenang ia pegang. Kesepuluh<\/em>,\nmelakukan inspeksi atas pekerjaan para pembantunya dan meneliti jalannya\nproyek, sehingga ia dapat melakukan kebijakan politik umat Islam dengan baik\ndan menjaga agama serta negara.<\/p>\n\n\n\n

Al-Mawardi selain memberikan kualifikasi kapasitas dan\nprofesionalitas kepada calon pemimpin. Ia juga memperkenalkan al-Ikhtiar <\/em>sebagai\nlembaga kontrol kepada kekuasaan. Al-Ikhtiar<\/em> merupakan sebuah lembaga legislatif\ndan yudikatif. Ia bertugas untuk mengangkat kepala negara dan sekaligus\nmemberikan kontrol.<\/p>\n\n\n\n

Oleh para sarjana muslim, hubungan antara lembaga al-Imamah\n<\/em>dan al-Ikhtiar <\/em>ini disebut sebagai cikal bakal teori kontrak sosial\n(social contract<\/em>). Teori kontrak sosial adalah bentuk pola hubungan\nkontraktual antara negara dengan warga negara (rakyat). Negara diberikan tugas\nuntuk memastikan terselenggaranya kepentingan warga negara.<\/p>\n\n\n\n

Al-Imamah<\/em>\ndianggap sebagai manifestasi negara\/kekuasaan. Sedangkan al-Ikhtiar <\/em>adalah\nmanifestasi dan representasi dari warga negara (rakyat). Namun, kritik untuk\ngagasan kenegaraan Al-Mawardi ini terkait dengan konsep al-Ikhtiar<\/em> yang\nmasih sangat jauh dari kedaulatan warga negara.<\/p>\n\n\n\n

Posisi lembaga al-Ikhtiar <\/em>lebih dekat dengan\nkonsep Dewan Syuro\u2019. Al-Ikhtiar <\/em>dalam kosa kata politik modern lebih\ndekat dengan aristokrasi atau kekuasaan elit terpelajar. Karena, dalam lembaga al-Ikhtiar<\/em>\nanggotanya tidaklah terbuka dari rakyat biasa seperti konsep legislatif dalam\nnegara demokratis.<\/p>\n\n\n\n

Al-Ikhtiar<\/em>\nanggotanya merupakan tokoh-tokoh agama yang memiliki kualifikasi keilmuan Islam\nyang memadai. Artinya, lembaga ini merupakan lembaga elit, bukan lembaga yang\nmerepresentasikan rakyat secara umum.<\/p>\n\n\n\n

Walaupun demikian, gagasan al-Mawardi tentang konsep\nkenegaraan adalah sebuah pembaharuan yang besar pada zamannya. Al-Mawardi\nadalah titik pergeseran pemikiran politik dalam Islam dari tradisi kerajaan\nmenuju konsep kenegaraan yang lebih terkontrol. Wallahua\u2019lam.<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Filusuf muslim al-Mawardi memiliki nama lengkap Abu al-Hasan Ali bin Muhammad bin Habib al-Mawardi al-Bashri. Al-Mawardi lahir di Bashrah (kota terbesar kedua di Irak setelah Baghdad) pada tahun 364 hijriyah\/975 masehi. Dan wafat pada tahun 450 hijriyah\/1058 masehi di kota Baghdad. Meninggal pada usia 86 tahun. Al-Mawardi merupakan cendikiawan dari tradisi Madzhab Syafi\u2019iiyah […]<\/p>\n","protected":false},"author":47,"featured_media":24553,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6],"tags":[7579,7580],"yoast_head":"\nBegini Konsep Kenegaraan Menurut Sang Filusuf al-Mawardi - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Munculnya Filusuf Al-Mawardi adalah titik pergeseran pemikiran politik dalam Islam dari tradisi kerajaan menuju konsep kenegaraan yang lebih terkontrol....\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Begini Konsep Kenegaraan Menurut Sang Filusuf al-Mawardi - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Munculnya Filusuf Al-Mawardi adalah titik pergeseran pemikiran politik dalam Islam dari tradisi kerajaan menuju konsep kenegaraan yang lebih terkontrol....\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-12-09T23:15:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-12-09T13:14:30+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Konsep-Kenegaraan-Menurut-Sang-Filusuf-al-Mawardi-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"M. Fakhru Riza\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"M. Fakhru Riza\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/\"},\"author\":{\"name\":\"M. Fakhru Riza\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3\"},\"headline\":\"Begini Konsep Kenegaraan Menurut Sang Filusuf al-Mawardi\",\"datePublished\":\"2019-12-09T23:15:00+00:00\",\"dateModified\":\"2019-12-09T13:14:30+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/\"},\"wordCount\":641,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Konsep-Kenegaraan-Menurut-Sang-Filusuf-al-Mawardi-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"al mawardi\",\"konsep kenegaraan\"],\"articleSection\":[\"Khazanah\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/\",\"name\":\"Begini Konsep Kenegaraan Menurut Sang Filusuf al-Mawardi - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Konsep-Kenegaraan-Menurut-Sang-Filusuf-al-Mawardi-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2019-12-09T23:15:00+00:00\",\"dateModified\":\"2019-12-09T13:14:30+00:00\",\"description\":\"Munculnya Filusuf Al-Mawardi adalah titik pergeseran pemikiran politik dalam Islam dari tradisi kerajaan menuju konsep kenegaraan yang lebih terkontrol....\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Konsep-Kenegaraan-Menurut-Sang-Filusuf-al-Mawardi-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Konsep-Kenegaraan-Menurut-Sang-Filusuf-al-Mawardi-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Konsep Kenegaraan Menurut Sang Filusuf al-Mawardi\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Begini Konsep Kenegaraan Menurut Sang Filusuf al-Mawardi\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3\",\"name\":\"M. Fakhru Riza\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g\",\"caption\":\"M. Fakhru Riza\"},\"description\":\"Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/rizafakhru\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Begini Konsep Kenegaraan Menurut Sang Filusuf al-Mawardi - Pecihitam.org","description":"Munculnya Filusuf Al-Mawardi adalah titik pergeseran pemikiran politik dalam Islam dari tradisi kerajaan menuju konsep kenegaraan yang lebih terkontrol....","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Begini Konsep Kenegaraan Menurut Sang Filusuf al-Mawardi - Pecihitam.org","og_description":"Munculnya Filusuf Al-Mawardi adalah titik pergeseran pemikiran politik dalam Islam dari tradisi kerajaan menuju konsep kenegaraan yang lebih terkontrol....","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-12-09T23:15:00+00:00","article_modified_time":"2019-12-09T13:14:30+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Konsep-Kenegaraan-Menurut-Sang-Filusuf-al-Mawardi-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"M. Fakhru Riza","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"M. Fakhru Riza","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/"},"author":{"name":"M. Fakhru Riza","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3"},"headline":"Begini Konsep Kenegaraan Menurut Sang Filusuf al-Mawardi","datePublished":"2019-12-09T23:15:00+00:00","dateModified":"2019-12-09T13:14:30+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/"},"wordCount":641,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Konsep-Kenegaraan-Menurut-Sang-Filusuf-al-Mawardi-scaled.jpg","keywords":["al mawardi","konsep kenegaraan"],"articleSection":["Khazanah"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/","name":"Begini Konsep Kenegaraan Menurut Sang Filusuf al-Mawardi - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Konsep-Kenegaraan-Menurut-Sang-Filusuf-al-Mawardi-scaled.jpg","datePublished":"2019-12-09T23:15:00+00:00","dateModified":"2019-12-09T13:14:30+00:00","description":"Munculnya Filusuf Al-Mawardi adalah titik pergeseran pemikiran politik dalam Islam dari tradisi kerajaan menuju konsep kenegaraan yang lebih terkontrol....","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Konsep-Kenegaraan-Menurut-Sang-Filusuf-al-Mawardi-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Konsep-Kenegaraan-Menurut-Sang-Filusuf-al-Mawardi-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Konsep Kenegaraan Menurut Sang Filusuf al-Mawardi"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/begini-konsep-kenegaraan-menurut-sang-filusuf-al-mawardi\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Begini Konsep Kenegaraan Menurut Sang Filusuf al-Mawardi"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3","name":"M. Fakhru Riza","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g","caption":"M. Fakhru Riza"},"description":"Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/rizafakhru\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/24078"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/47"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=24078"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/24078\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/24553"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=24078"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=24078"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=24078"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}