Pecihitam.Org –<\/strong> Umar bin Khathab merupakan sahabat Nabi yang paling berani dan paling utama. Sebelum memeluk Islam, dialah yang terdepan menentang dakwah Rasulullah SAW. Bahkan, semasa menjadi musyrik, dia tak segan-segan menyiksa orang-orang yang teguh dalam keimanan. <\/p>\n\n\n\n Umar bin Khaththab berasal dari kabilah Quraisy. Sebenarnya, antara Umar dan Rasulullah Muhammad SAW tidak jauh silsilahnya. Keduanya bertemu pada Ka\u2019ab bin Luai. Sebelum Nabi SAW menerima risalah Alquran dan menyebarkan ajaran Islam, sesungguhnya Umar menaruh respek terhadap sosok bergelar al-Amin itu.<\/p>\n\n\n\n Pada mulanya, ia sangat menentang Islam dan Rasulullah SAW. Kebencian Umar mencapai puncaknya pada peristiwa hijrah Rasulullah SAW dari Makkah menuju Madinah. Kemudian, ia menanamkan niat pasti untuk membunuh Rasulullah SAW. <\/p>\n\n\n\n Mengetahui niat buruk Umar, Rasulullah SAW selalu berdoa, \u201cSemoga Allah SWT memberikan kejayaan pada Islam dengan masuknya Umar memeluk Islam.\u201d Allah SWT pun mengabulkan doa Rasul Nya. <\/p>\n\n\n\n Suatu hari, Umar sudah begitu muak dengan perkembangan Islam. Dengan pedang di tangan, dia berniat membunuh Rasulullah SAW. Di jalan Umar berjumpa dengan Nuaim bin Abdullah, seorang teman yang memberitakan bahwa adik perempuannya, Fatimah, beserta suaminya, Sa\u2019id bin Zaid<\/a>, telah memeluk Islam.<\/p>\n\n\n\n Dipenuhi dengan kemarahan yang meluap-luap, Umar cepat-cepat menuju rumah Fatimah. Di sana, ia menemukan Fatimah beserta suaminya sedang membaca ayat-ayat suci Alquran. Masih dipenuhi dengan kemarahan, Umar menghardik Fatimah dan memerintahkannya untuk melepaskan Islam dan kembali kepada tuhan-tuhan nenek moyang mereka. <\/p>\n\n\n\n Di puncak kemarahannya, Umar menangkap sebuah lembaran yang bertuliskan ayat-ayat Alquran. Jantungnya tiba-tiba berdegup kencang dan hatinya menciut. Dengan tangan bergetar Umar mengambil lembaran-lembaran itu, dan membaca ayat-ayat Alquran yang tertera. Setelah membaca ayat-ayat itu, perasaannya menjadi tenang dan kedamaian meliputi hatinya.<\/p>\n\n\n\n