Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":24813,"date":"2019-12-10T22:29:21","date_gmt":"2019-12-10T15:29:21","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=24813"},"modified":"2019-12-10T22:29:21","modified_gmt":"2019-12-10T15:29:21","slug":"kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/","title":{"rendered":"Kinayah Dalam Al-Quran, Apakah Itu? Ini Penjelasannya!"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org – <\/strong>Menurut al Hasyimy, kinayah secara leksikal bermakna tersirat. Kata Kinayah (\u0643\u0646\u0627\u064a\u0629) merupakan bentuk mashdar dari fi’il (\u0643\u0646\u0649 \u2013 \u064a\u0643\u0646\u0649 \u2013 \u0643\u0646\u0627\u064a\u0629). Sedangkan secara terminologi kinayah adalah suatu ujaran yang maknanya menunjukkan pengertian pada umumnya (konotatif), akan tetapi bisa juga dimaksudkan untuk makna denotatif.<\/p>\n

Menurut al-Th\u00fbf\u00ee, pada ayat \u201c\u0648\u064e\u0644\u064e\u0627 \u062a\u064e\u062c\u0652\u0639\u064e\u0644\u0652 \u064a\u064e\u062f\u064e\u0643\u064e \u0645\u064e\u063a\u0652\u0644\u064f\u0648\u0644\u064e\u0629\u064b \u0625\u0650\u0644\u064e\u0649\u0670 \u0639\u064f\u0646\u064f\u0642\u0650\u0643\u064e \u0648\u064e\u0644\u064e\u0627 \u062a\u064e\u0628\u0652\u0633\u064f\u0637\u0652\u0647\u064e\u0627 \u0643\u064f\u0644\u0651\u064e \u0627\u0644\u0652\u0628\u064e\u0633\u0652\u0637\u0650\u201d (QS. al-Isra\u2019 [17]: 29), orang bakhil (kikir) dikinayahkan dengan orang yang membelenggu tangannya di leher, karena ia tidak mau memberi atau berbagi rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka sebagaimana orang yang terbelenggu tangannya tidak bisa\/mampu mengulurkan tangannya untuk memberi.<\/p>\n

Kondisi orang yang terbelenggu tangannya adalah kondisi yang tidak pantas dan siapapun akan membenci perbuatan itu. Lalu kondisi tersebut disertai perasaan sakit bagi orang yang terbelenggu. Pendeskripsian seperti ini dimaksudkan agar setiap orang menjauhi perbuatan kikir dan sebagai peringatan bahwa perbuatan tersebut membawa mudharat (kerusakan) dan menimbulkan rasa sakit.<\/p>\n

Al-Razi mengatakan bahwa ayat tersebut menggunakan usl\u00fbb majaz, disebutkan sabab (sebab perbuatan itu muncul), yaitu tangan tetapi yang diinginkan adalah akibat dari sebab itu sendiri yaitu bakhil. Pemilihan kata tangan dilakukan pada konteks ini karena ia merupakan alat untuk mengerjakan banyak aktivitas seperti memberi dan berinfak.<\/p>\n

Menurut al-Th\u00fbf\u00ee pada kata \u201c\u0644\u064e\u0627\u0645\u064e\u0633\u0652\u062a\u064f\u0645\u064f \u0627\u0644\u0646\u0651\u0650\u0633\u064e\u0627\u0621\u064e\u201d<\/strong> (QS. al-Nisa\u2019: 43), menggunakan usl\u00fbb kinayah dari kata jima\u2019 (bersenggama). Sebagaimana dipertegas oleh Ibnu Abbas, Mujahid dan Qatadah. Implikasi hukum fikih \u201cdan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan (pula) engkau terlalu mengulurkannya (sangat pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan menyesal.\u201d<\/p>\n

Fakhr al-Din al-Razi<\/a>, dalam kitab Maf\u00e2t\u00eeh al-Gaib menjelaskan bahwa, yang muncul adalah batal wudhu seseorang jika ia melakukan hubungan badan\/ bersenggama dengan istrinya. Jika tidak melakukan hubungan badan\/ bersenggama, maka tidak membatalkan wudhu. Pada konteks ayat ini dipilih kata lamastum dan tidak dipergunakan kata jima\u2019 karena faktor\/unsur malu karena terlalu vulgar.<\/p>\n

Berbeda dengan Ibnu Mas\u2019ud dan al-Nakha\u2019i yang menafsirkan ayat di atas dengan menggunakan usl\u00fbb haqiqat (makna asli dari suatu kata sebelum terjadinya perubahan dan perkembangan makna), yaitu menyentuh. Implikasi hukum fikih yang muncul dari penafsiran tersebut adalah batalnya wudhu seseorang jika ia menyentuh badan\/tubuh perempuan lain yang bukan mahramnya.<\/p>\n

Menurut al-Th\u00fbf\u00ee, kata \u201c\u0623\u064e\u0635\u0652\u062d\u064e\u0627\u0628\u064f \u0627\u0644\u0652\u064a\u064e\u0645\u0650\u064a\u0646\u0650<\/strong>\u201d dalam surat al-Waqi\u2019ah ayat 27 adalah kinayah untuk penduduk sorga sedangkan \u0627\u064e\u0635\u0652\u062d\u0670\u0628\u064f \u0627\u0644\u0634\u0651\u0650\u0645\u064e\u0627\u0644\u0650<\/strong> pada ayat \u0648\u064e\u0627\u064e\u0635\u0652\u062d\u0670\u0628\u064f \u0627\u0644\u0634\u0651\u0650\u0645\u064e\u0627\u0644\u0650 \u06d5\u06d9<\/strong> \u0645\u064e\u0627\u0653 \u0627\u064e\u0635\u0652\u062d\u0670\u0628\u064f \u0627\u0644\u0634\u0651\u0650\u0645\u064e\u0627\u0644\u0650\u06d7<\/strong> (QS. al-Waqi’ah: 41) adalah kinayah bagi penduduk neraka. Tangan kanan dipergunakan untuk memuliakan, sementara tangan kiri dipergunakan untuk menghina.<\/p>\n

Sementara itu \u0623\u064e\u0635\u0652\u062d\u064e\u0627\u0628\u064f \u0627\u0644\u0652\u064a\u064e\u0645\u0650\u064a\u0646<\/strong>, menurut ar Razi terdapat tiga makna dari kata tersebut; Pertama, orang yang mengambil kitab catatan amal perbuatannya pada hari kiamat dengan menggunakan tangan kanan, Kedua, orang yang memiliki kekuatan, dan Ketiga, pemilik cahaya.<\/p>\n

Pada kata “\u0648\u064e\u0644\u064e\u0627 \u064a\u064e\u063a\u0652\u062a\u064e\u0628\u0652 \u0628\u064e\u0639\u0652\u0636\u064f\u0643\u064f\u0645\u0652 \u0628\u064e\u0639\u0652\u0636\u064b\u0627<\/strong>“QS. al-Hujurat [49]: 12, orang yang meng-gibah (menyebut kejelekan seseorang di belakang) dikinayahkan dengan orang yang memakan daging bangkai manusia (\u064a\u064e\u0623\u0652\u0643\u064f\u0644\u064e \u0644\u064e\u062d\u0652\u0645\u064e \u0623\u064e\u062e\u0650\u064a\u0647\u0650 \u0645\u064e\u064a\u0652\u062a\u064b\u0627 \u0641\u064e\u0643\u064e\u0631\u0650\u0647\u0652\u062a\u064f\u0645\u064f\u0648\u0647\u064f<\/strong>), karena gibah berarti menyobek kehormatan seseorang sebagaimana orang yang memakan daging binatang dipastikan menyobek\/memisahkan kulit dari dagingnya.<\/p>\n

Kemudian level penyerupaan tadi dinaikkan lagi menjadi daging saudaranya karena biasanya seseorang akan sangat menjaga hak-hak saudaranya. Kemudian dinaikkan lagi levelnya bahwa daging itu adalah bangkai karena seseorang tidak mengetahui dirinya di-gibah sebagaimana bangkai tidak merasa kesakitan secara zahir ketika dagingnya dimakan. Kemudian terakhir dinyatakan bahwa perbuatan tersebut menjijikkan agar orang takut mengerjakannya.<\/p>\n

Menurut al-Razi, terdapat pesan sastrawi al-Quran bahwa kehormatan seseorang ibarat\/bagaikan darah dan daging. Karena kehormatan seseorang lebih mulia dari dagingnya. Jika orang yang berakal normal tidak mau memakan daging manusia, maka sebenarnya dia tidak akan mau merusak kehormatan orang lain karena itu lebih menyakitkan. Apalagi jika yang dimakan itu daging saudaranya.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org – Menurut al Hasyimy, kinayah secara leksikal bermakna tersirat. Kata Kinayah (\u0643\u0646\u0627\u064a\u0629) merupakan bentuk mashdar dari fi’il (\u0643\u0646\u0649 \u2013 \u064a\u0643\u0646\u0649 \u2013 \u0643\u0646\u0627\u064a\u0629). Sedangkan secara terminologi kinayah adalah suatu ujaran yang maknanya menunjukkan pengertian pada umumnya (konotatif), akan tetapi bisa juga dimaksudkan untuk makna denotatif. Menurut al-Th\u00fbf\u00ee, pada ayat \u201c\u0648\u064e\u0644\u064e\u0627 \u062a\u064e\u062c\u0652\u0639\u064e\u0644\u0652 \u064a\u064e\u062f\u064e\u0643\u064e \u0645\u064e\u063a\u0652\u0644\u064f\u0648\u0644\u064e\u0629\u064b \u0625\u0650\u0644\u064e\u0649\u0670 \u0639\u064f\u0646\u064f\u0642\u0650\u0643\u064e […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":24814,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6351],"tags":[7640],"yoast_head":"\nKinayah Dalam Al-Quran, Apakah Itu? Ini Penjelasannya! - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Menurut al Hasyimy, kinayah secara leksikal bermakna tersirat. Kata Kinayah (\u0643\u0646\u0627\u064a\u0629) merupakan bentuk mashdar dari fi'il (\u0643\u0646\u0649 \u2013 \u064a\u0643\u0646\u0649 \u2013 \u0643\u0646\u0627\u064a\u0629).\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Kinayah Dalam Al-Quran, Apakah Itu? Ini Penjelasannya! - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Menurut al Hasyimy, kinayah secara leksikal bermakna tersirat. Kata Kinayah (\u0643\u0646\u0627\u064a\u0629) merupakan bentuk mashdar dari fi'il (\u0643\u0646\u0649 \u2013 \u064a\u0643\u0646\u0649 \u2013 \u0643\u0646\u0627\u064a\u0629).\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-12-10T15:29:21+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Kinayah-Dalam-Al-Quran-Apakah-Itu-Ini-Penjelasannya-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\"},\"headline\":\"Kinayah Dalam Al-Quran, Apakah Itu? Ini Penjelasannya!\",\"datePublished\":\"2019-12-10T15:29:21+00:00\",\"dateModified\":\"2019-12-10T15:29:21+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/\"},\"wordCount\":554,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Kinayah-Dalam-Al-Quran-Apakah-Itu-Ini-Penjelasannya-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Kinayah\"],\"articleSection\":[\"Al Qur'an\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/\",\"name\":\"Kinayah Dalam Al-Quran, Apakah Itu? Ini Penjelasannya! - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Kinayah-Dalam-Al-Quran-Apakah-Itu-Ini-Penjelasannya-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2019-12-10T15:29:21+00:00\",\"dateModified\":\"2019-12-10T15:29:21+00:00\",\"description\":\"Menurut al Hasyimy, kinayah secara leksikal bermakna tersirat. Kata Kinayah (\u0643\u0646\u0627\u064a\u0629) merupakan bentuk mashdar dari fi'il (\u0643\u0646\u0649 \u2013 \u064a\u0643\u0646\u0649 \u2013 \u0643\u0646\u0627\u064a\u0629).\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Kinayah-Dalam-Al-Quran-Apakah-Itu-Ini-Penjelasannya-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Kinayah-Dalam-Al-Quran-Apakah-Itu-Ini-Penjelasannya-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Kinayah Dalam Al-Quran, Apakah Itu? Ini Penjelasannya!\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Kinayah Dalam Al-Quran, Apakah Itu? Ini Penjelasannya!\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\",\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\"},\"description\":\"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Kinayah Dalam Al-Quran, Apakah Itu? Ini Penjelasannya! - Pecihitam.org","description":"Menurut al Hasyimy, kinayah secara leksikal bermakna tersirat. Kata Kinayah (\u0643\u0646\u0627\u064a\u0629) merupakan bentuk mashdar dari fi'il (\u0643\u0646\u0649 \u2013 \u064a\u0643\u0646\u0649 \u2013 \u0643\u0646\u0627\u064a\u0629).","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Kinayah Dalam Al-Quran, Apakah Itu? Ini Penjelasannya! - Pecihitam.org","og_description":"Menurut al Hasyimy, kinayah secara leksikal bermakna tersirat. Kata Kinayah (\u0643\u0646\u0627\u064a\u0629) merupakan bentuk mashdar dari fi'il (\u0643\u0646\u0649 \u2013 \u064a\u0643\u0646\u0649 \u2013 \u0643\u0646\u0627\u064a\u0629).","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-12-10T15:29:21+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Kinayah-Dalam-Al-Quran-Apakah-Itu-Ini-Penjelasannya-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mohammad Mufid Muwaffaq","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mohammad Mufid Muwaffaq","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/"},"author":{"name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29"},"headline":"Kinayah Dalam Al-Quran, Apakah Itu? Ini Penjelasannya!","datePublished":"2019-12-10T15:29:21+00:00","dateModified":"2019-12-10T15:29:21+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/"},"wordCount":554,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Kinayah-Dalam-Al-Quran-Apakah-Itu-Ini-Penjelasannya-scaled.jpg","keywords":["Kinayah"],"articleSection":["Al Qur'an"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/","name":"Kinayah Dalam Al-Quran, Apakah Itu? Ini Penjelasannya! - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Kinayah-Dalam-Al-Quran-Apakah-Itu-Ini-Penjelasannya-scaled.jpg","datePublished":"2019-12-10T15:29:21+00:00","dateModified":"2019-12-10T15:29:21+00:00","description":"Menurut al Hasyimy, kinayah secara leksikal bermakna tersirat. Kata Kinayah (\u0643\u0646\u0627\u064a\u0629) merupakan bentuk mashdar dari fi'il (\u0643\u0646\u0649 \u2013 \u064a\u0643\u0646\u0649 \u2013 \u0643\u0646\u0627\u064a\u0629).","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Kinayah-Dalam-Al-Quran-Apakah-Itu-Ini-Penjelasannya-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Kinayah-Dalam-Al-Quran-Apakah-Itu-Ini-Penjelasannya-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Kinayah Dalam Al-Quran, Apakah Itu? Ini Penjelasannya!"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kinayah-dalam-al-quran-apakah-itu-ini-penjelasannya\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Kinayah Dalam Al-Quran, Apakah Itu? Ini Penjelasannya!"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29","name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","caption":"Mohammad Mufid Muwaffaq"},"description":"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/24813"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/16"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=24813"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/24813\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/24814"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=24813"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=24813"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=24813"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}