Surah An Nisa Ayat 49
\u0623\u064e\u0644\u064e\u0645\u0652 \u062a\u064e\u0631\u064e \u0625\u0650\u0644\u064e\u0649 \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a\u0646\u064e \u064a\u064f\u0632\u064e\u0643\u0651\u064f\u0648\u0646\u064e \u0623\u064e\u0646\u0652\u0641\u064f\u0633\u064e\u0647\u064f\u0645\u0652 \u06da \u0628\u064e\u0644\u0650 \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064f \u064a\u064f\u0632\u064e\u0643\u0651\u0650\u064a \u0645\u064e\u0646\u0652 \u064a\u064e\u0634\u064e\u0627\u0621\u064f \u0648\u064e\u0644\u064e\u0627 \u064a\u064f\u0638\u0652\u0644\u064e\u0645\u064f\u0648\u0646\u064e \u0641\u064e\u062a\u0650\u064a\u0644\u064b\u0627<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih?. Sebenarnya Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya dan mereka tidak aniaya sedikitpun.<\/p>\n\n\n\n

Penjelasan<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Al-Hasan dan Qatadah berkata: \u201cAyat ini: alam tara ilal ladziina yuzakkuuna anfusaHum; turun berkenaan dengan orang Yahudi dan Nasrani ketika mereka berkata: \u2018Kami adalah anak-anak dan kekasih Allah.\u2019\u201d<\/p>\n\n\n\n

Dan tentang perkataan mereka: \u201cSekali-kali tidak akan masuk Surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudiatau Nasrani.\u201d (QS. Al-Baqarah: 111). Satu pendapat mengatakan, bahwa ayat ini turun dalam rangka mencela sikap saling memuji dan menyucikan diri.<\/p>\n\n\n\n

Di dalam kitab Shahih Muslim, diriwayatkan dari al-Miqdad bin al-Aswad, ia berkata: \u201cRasulullah memerintahkan kami untuk menaburkan sepenuh dua telapak tangan debu pada wajah orang-orang yang suka memuji.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Di dalam kitab ash-Shahihain (Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim), dari riwayat Khalid al-Hadza, dari `Abdurrahman bin Abi Bakrah, dari ayahnya, Rasulullah saw. mendengar seseorang yang memuji orang lain, maka beliau bersabda: \u201cCelakalah kamu! Kamu telah memotong leher kawanmu. Jika salah seorang kalian harus memuji temannya, maka hendaklah ia mengucapkan, aku kira dia begitu. Dan janganlah seorang pun menyucikan orang lain dengan mengatas namakan Allah.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Masalah ini akan dibahas nanti secara panjang lebar dalam firman Allah: \u201cMaka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Allah-lah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.\u201d (QS. An-Najm: 32).<\/p>\n\n\n\n

Untuk itu Allah berfirman: balillaaHu yuzakkii may yasyaa-u (\u201cSebenarnya Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya.\u201d) Artinya, sebagai rujukan dalam hal tersebut adalah Allah, karena Allah Mahamengetahui hakekat dan kedalaman segala perkara.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian Allah berfirman: wa laa yudhlamuuna fatiilan (\u201cDan mereka tidak dianiaya sedikitpun.\u201d) Artinya seseorang tidak dibiarkan luput dari balasan pahalanya walaupun sedikit. Ibnu Abbas, Mujahid,Ikrimah, Atha’, al-Hasan, Qatadah dan ulama Salaf lainnya berkata: \u201cFatiilan\u201d yaitu, benang yang ada di dalam belahan biji kurma.\u201d Dari Ibnu Abbas pula yang artinya sesuatu yang kamu pintal di antara jari-jarimu. Dua pendapat tersebut saling berdekatan maknanya.<\/p>\n\n\n\n

Surah An Nisa Ayat 50
\u0627\u0646\u0652\u0638\u064f\u0631\u0652 \u0643\u064e\u064a\u0652\u0641\u064e \u064a\u064e\u0641\u0652\u062a\u064e\u0631\u064f\u0648\u0646\u064e \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u0627\u0644\u0652\u0643\u064e\u0630\u0650\u0628\u064e \u06d6 \u0648\u064e\u0643\u064e\u0641\u064e\u0649\u0670 \u0628\u0650\u0647\u0650 \u0625\u0650\u062b\u0652\u0645\u064b\u0627 \u0645\u064f\u0628\u0650\u064a\u0646\u064b\u0627<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: Perhatikanlah, betapakah mereka mengada-adakan dusta terhadap Allah? Dan cukuplah perbuatan itu menjadi dosa yang nyata (bagi mereka).<\/p>\n\n\n\n

Penjelasan<\/strong><\/p>\n\n\n\n

(\u201cPerhatikanlah, betapakah mereka mengada-adakan dusta terhadap Allah.\u201d) artinya dalam menganggap suci diri-diri mereka dan pengakuan mereka, bahwa mereka adalah anak-anak dan kekasih-kekasih Allah, juga perkataan mereka: \u201cSekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang beragama Yahudi dan Nasrani.\u201d (Al-Baqarah: 111) juga ucapan mereka: \u201cKami sekali-sekali tidak akan disentuh oleh api Neraka, kecuali selama beberapa hari saja.\u201d (QS. Al-Baqarah: 80).<\/p>\n\n\n\n

(\u201cDan cukuplah perbuatan itu menjadi dosa yang nyata.\u201d) Artinya cukuplah dengan perbuatan mereka ini, sebagai kedustaan dan kebohongan yang nyata.<\/p>\n\n\n\n

Surah An Nisa Ayat 51
\u0623\u064e\u0644\u064e\u0645\u0652 \u062a\u064e\u0631\u064e \u0625\u0650\u0644\u064e\u0649 \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a\u0646\u064e \u0623\u064f\u0648\u062a\u064f\u0648\u0627 \u0646\u064e\u0635\u0650\u064a\u0628\u064b\u0627 \u0645\u0650\u0646\u064e \u0627\u0644\u0652\u0643\u0650\u062a\u064e\u0627\u0628\u0650 \u064a\u064f\u0624\u0652\u0645\u0650\u0646\u064f\u0648\u0646\u064e \u0628\u0650\u0627\u0644\u0652\u062c\u0650\u0628\u0652\u062a\u0650 \u0648\u064e\u0627\u0644\u0637\u0651\u064e\u0627\u063a\u064f\u0648\u062a\u0650 \u0648\u064e\u064a\u064e\u0642\u064f\u0648\u0644\u064f\u0648\u0646\u064e \u0644\u0650\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a\u0646\u064e \u0643\u064e\u0641\u064e\u0631\u064f\u0648\u0627 \u0647\u064e\u0670\u0624\u064f\u0644\u064e\u0627\u0621\u0650 \u0623\u064e\u0647\u0652\u062f\u064e\u0649\u0670 \u0645\u0650\u0646\u064e \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a\u0646\u064e \u0622\u0645\u064e\u0646\u064f\u0648\u0627 \u0633\u064e\u0628\u0650\u064a\u0644\u064b\u0627<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al kitab? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang Kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman.<\/p>\n\n\n\n

Penjelasan<\/strong><\/p>\n\n\n\n

(\u201cApakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari al-Kitab? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut.\u201d) Mengenai jibt, Muhammad bin Ishaq mengatakan, dari `Umar bin al-Khaththab bahwa ia berkata: \u201cJibt adalah sihir. Sedangkan thaghut adalah syaitan.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Demikian pendapat yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Abu al-Aliyah, Mujahi,<\/code>Atha’, ‘Ikrimah, Sa\u2019id bin Jubair, asy-Sya\u2019bi, al-Hasan, adh-Dhahhak dan as-Suddi.<\/p>\n\n\n\n

Sedangkan dari Ibnu Abbas, Abu al-\u2018’Aliyah, Mujahid, Atha, Ikrimah, Sa’id bin Jubair, asy-Sya’bi, al-Hasan dan Athiyyah: Jibt adalah Syaitan. Ibnu`Abbas menambahkan, \u201cDalam bahasa Habasyiah\u201d. Al-\u2018Allamah Abu Nashrbin Isma\u2019il bin Hammad al Jauhari dalam kitabnya \u201cash-Shihah\u201d berkata: \u201cJibt adalah kalimat yang ditujukan untuk berhala, tukang ramal (dukun), tukang sihir dan sejenisnya.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Di dalam sebuah hadits disebutkan: \u201cThiyarah (ramalan buruk dengan tanda-tanda burung), `Iyafah (ramalan perdukunan) dan ath-Tharq (sihir), adalah bagian dari Jibt.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Kalimat ini bukan termasuk bagian dari bahasa Arab, karena gabungan jiim dan ta\u2019 dalam satu kalimat, termasuk bukan bagian huruf yang dapat dipertemukan.<\/p>\n\n\n\n

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam musnadnya. Auf berkata: \u201cAl- Iyafah adalah meramal dengan menggunakan burung, sedangkan ath-Tharq adalah (meramal melalui) garis-garis yang diguratkan di tanah.\u201d Tentang Jibt, al-Hasan berkata: \u201cAdalah gema syaitan.\u201d Demikian yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunannya, an-Nasa’i dan Ibnu Abi Hatim dari hadits Auf al-A\u2019rabi.<\/p>\n\n\n\n

Pembicaraan tentang thaghut sudah lewat dalam Surat al-Baqarah dan tidak perlu diulang. Mujahid berkata: \u201cThaghut adalah syaitan dalam bentuk manusia, yang dijadikan sebagai pemutus hukum dan dia adalah pemegang urusan mereka.\u201d Sedangkan Imam Malik berkata: \u201cYaitu, setiap sesuatu yang diibadahi selain Allah.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Kemudian firman-Nya: wa yaquuluuna lilladziina kafaruu Haa-ulaa-i aHdaa minal ladziina aamanuu sabiilan (\u201cDan mereka mengatakan kepada orang-orang kafir [musyrik Makkah], bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman.\u201d) Yaitu, mereka lebih mengutamakan orang-orang kafir dibandingkan kaum muslimin, karena kebodohan mereka, sedikitnya pemahaman agama mereka dan kekufuran mereka terhadap kitab Allah yang ada pada mereka.<\/p>\n\n\n\n

Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu `Abbas, ia berkata: \u201cKetika Ka\u2019ab bin al-Asyraf mendatangi kota Makkah, maka orang-orang Quraisy berkata: \u201cCobalah engkau perhatikan, laki-laki hina dan yang terputus keturunannya dari kaumnya ini, ia menyangka bahwa ia lebih baik dari kami. Padahal kami ini adalah pembesar haji dan pelayan Ka\u2019bah, serta penyedia air minum.\u201d Maka Ka\u2019ab berkata: \u201cKalian lebih baik.\u201d Maka turunlah:<\/p>\n\n\n\n

Inna syaani-aka Huwal abtar (\u201cSesungguhnya orang-orang yang membenci kamu, dialah yang terputus.\u201d) (AS. Al-Kautsar: 3), dan turun pula:<\/p>\n\n\n\n

alam tara ilal ladziina uutuu nashiibam minal kitaabi yu\u2019minuuna biljibti wath-thaaghuuti wa yaquuluuna lilladziina kafaruu Haa-ulaa-i aHdaa minal ladziina aamanuu sabiilan. <\/p>\n\n\n\n

Surah An Nisa Ayat 52
\u0623\u064f\u0648\u0644\u064e\u0670\u0626\u0650\u0643\u064e \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a\u0646\u064e \u0644\u064e\u0639\u064e\u0646\u064e\u0647\u064f\u0645\u064f \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064f \u06d6 \u0648\u064e\u0645\u064e\u0646\u0652 \u064a\u064e\u0644\u0652\u0639\u064e\u0646\u0650 \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064f \u0641\u064e\u0644\u064e\u0646\u0652 \u062a\u064e\u062c\u0650\u062f\u064e \u0644\u064e\u0647\u064f \u0646\u064e\u0635\u0650\u064a\u0631\u064b\u0627<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: Mereka itulah orang yang dikutuki Allah. Barangsiapa yang dikutuki Allah, niscaya kamu sekali-kali tidak akan memperoleh penolong baginya.<\/p>\n\n\n\n

Penjelasan<\/strong><\/p>\n\n\n\n

(\u201cApakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari al-Kitab? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut dan mengatakan kepada orang-orang kafir [musyrik Makkah], bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman. Mereka itulah orang yang dikutuk Allah. Barang-siapa yang dikutuk Allah, niscaya kamu sekali-kali tidak akan memperoleh penolong baginya.\u201d)<\/p>\n\n\n\n

Demikian penjelasan seputar Surah An Nisa Ayat 49-52. Semoga bermanfaat<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Seri Tadabbur Al Qur’an selanjutnya adalah Surah An Nisa Ayat 49-52 yang pada kesempatan ini akan merujuk pada Tafsir Ibnu Katsir. Terjemahan dan Tafsir Surah An Nisa Ayat 49-52 Surah An Nisa Ayat 49 \u0623\u064e\u0644\u064e\u0645\u0652 \u062a\u064e\u0631\u064e \u0625\u0650\u0644\u064e\u0649 \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a\u0646\u064e \u064a\u064f\u0632\u064e\u0643\u0651\u064f\u0648\u0646\u064e \u0623\u064e\u0646\u0652\u0641\u064f\u0633\u064e\u0647\u064f\u0645\u0652 \u06da \u0628\u064e\u0644\u0650 \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064f \u064a\u064f\u0632\u064e\u0643\u0651\u0650\u064a \u0645\u064e\u0646\u0652 \u064a\u064e\u0634\u064e\u0627\u0621\u064f \u0648\u064e\u0644\u064e\u0627 \u064a\u064f\u0638\u0652\u0644\u064e\u0645\u064f\u0648\u0646\u064e \u0641\u064e\u062a\u0650\u064a\u0644\u064b\u0627 Terjemahan: Apakah kamu tidak […]<\/p>\n","protected":false},"author":48,"featured_media":24910,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6351],"tags":[7660,7318],"yoast_head":"\n