PeciHitam.org – <\/strong>Dalam Islam telah dijelaskan bahwa perkawinan merupakan sunnatullah pada hamba-hamba-Nya, dan berlaku pada semua makhluk-Nya, baik manusia, hewan ataupun tumbuh-tumbuhan. Dengan perkawinan itu khususnya bagi manusia (laki-laki dan perempuan) Allah SWT menghendaki agar mereka membina bahtera kehidupan rumah tangganya. Allah SWT berfirman dalam Q.S ad-Dzariyat ayat 49:<\/p>\n \u0648\u064e\u0645\u0650\u0646\u0652 \u0643\u064f\u0644\u0651\u0650 \u0634\u064e\u064a\u0652\u0621\u064d \u062e\u064e\u0644\u064e\u0642\u0652\u0646\u064e\u0627 \u0632\u064e\u0648\u0652\u062c\u064e\u064a\u0652\u0646\u0650 \u0644\u064e\u0639\u064e\u0644\u0651\u064e\u0643\u064f\u0645\u0652 \u062a\u064e\u0630\u064e\u0643\u0651\u064e\u0631\u064f\u0648\u0646\u064e<\/strong><\/p>\n Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.<\/p>\n Sayid Sabiq mendefinisikan nikah sebagai akad yang menjadikan halalnya menggapai kenikmatan bagi masing-masing suami isteri atas dasar ketentuan yang disyari\u2019atkan Allah.<\/p>\n Masdar Hilmi merumuskan tujuan perkawinan menurut hukum Islam adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup jasmani dan rohani manusia serta untuk membentuk keluarga serta meneruskan dan memelihara keturunan dalam menjalani hidupnya di dunia, juga untuk mencegah perzinahan, dan juga agar terciptanya ketenangan dan ketentraman jiwa bagi yang bersangkutan, keluarga dan masyarakat.<\/p>\n