Pecihitam.org<\/strong> \u2013 Terkait pemberitaan persekusi yang dialami etnis Uighur, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj, mengatakan hal itu tidak tepat lantaran pemerintah China menjamin hak beribadah suku minoritas tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Pihaknya, kata Kiai Said, menjamin tidak ada diskriminasi apalagi kekerasan\nterhadap etnis Uighur dan minoritas Muslim lainnya di Xinjiang, China.<\/p>\n\n\n\n

Menurutnya, hal itu terlihat dari semakin banyak pembangunan masjid di\nChina, terutama di Xinjiang. Ia juga mengatakan imam-imam di China mendapatkan\nfasilitas hingga jaminan hidup yang memadai dari pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

“Sekarang,\nIslam sudah berkembang dengan baik di China. Pemerintah di sana bahkan memberi\nperhatian kepada umat Muslim di sana dengan memperbaiki masjid-masjid bahkan\nlahir ratusan restoran halal,” kata Kiai Said, dikutip dari CNN Indonesia, Rabu, 17 Juli 2019, lalu.<\/p>\n\n\n\n

Ketika itu, kiai Said mengatakan bahwa\ndirinya juga pernah berkunjung ke Xinjiang pada\n2016 lalu. Ia mengaku tidak merasakan diskriminasi dalam menjalankan aktivitas\nagama saat itu.<\/p>\n\n\n\n

“Saya\njuga pernah ke Xinjiang, masjidnya bagus-bagus sekali. Saya juga menemui teman\nsaya di Chendu, di sana jemaah salat di masjid sampai membeludak ke luar\nhalaman. Saya juga kenal dengan imam masjidnya,” ujarnya.<\/p>\n\n\n\n

Pihaknya bahkan menganggap pemerintah Indonesia tidak perlu\n“ikut-ikutan” sejumlah negara Barat untuk mengangkat tudingan\npersekusi etnis Uighur di forum internasional.<\/p>\n\n\n\n

“Xinjiang\nsudah bagus sekali kok. Tidak perlu,” kata Kiai Said ketika ditanya apakah pemerintah Indonesia perlu berbuat lebih\nbanyak untuk mengangkat isu Uighur di forum internasional.<\/p>\n\n\n\n

Kendati tak mengakui persekusi terhadap suku Uighur di China, Kiai Said tak memungkiri bahwa ada tempat-tempat\npenampungan etnis Uighur di Xinjiang yang selama ini diduga komunitas\ninternasional merupakan tempat penahanan layaknya kamp konsentrasi.<\/p>\n\n\n\n

Kiai Said mengungkapkan, orang-orang di dalam kamp penampungan tersebut diizinkan keluar setiap hari Sabtu dan Minggu.<\/p>\n\n\n\n

\u201cChina sangat membuka diri terhadap Islam,\u201d ujar Kiai Said. <\/p>\n\n\n\n

Selain itu ia mengatakan, China juga menjadi\nsalah satu negara di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang\nselalu mendukung kemerdekaan Palestina.<\/p>\n\n\n\n

“RRT\n(Republik Rakyat Tiongkok\/China) selalu berpihak ke Palestina di PBB. China\njarang menggunakan hak veto dan China bukan penjajah. Ide penjajah itu berasal\ndari Inggris dan Perancis. China hanya pedagang,” ujarnya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam diskusi\nyang sama, Atase Pendidikan KBRI Beijing, Yahya Sutarya, juga memaparkan\nkebebasan beragama sangat dijamin di China.<\/p>\n\n\n\n

Ia menyatakan\nsebanyak 15.471 mahasiswa Indonesia di China mayoritas beragama Islam. Mereka,\nkata Yahya, dapat melakukan kegiatan agama tanpa kendala.<\/p>\n\n\n\n

“Kampus-kampus\ndi seluruh China juga menyediakan makanan halal dan fasilitas ibadah. Seluruh\nmasyarakat Muslim dapat beribadah dengan baik dan tenang. Demikian juga\nperayaan hari-hari raya keagamaan seperti Idul Fitri juga berjalan dengan aman\ndi sini,” tutur Yahya. <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org \u2013 Terkait pemberitaan persekusi yang dialami etnis Uighur, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj, mengatakan hal itu tidak tepat lantaran pemerintah China menjamin hak beribadah suku minoritas tersebut. Pihaknya, kata Kiai Said, menjamin tidak ada diskriminasi apalagi kekerasan terhadap etnis Uighur dan minoritas Muslim lainnya di Xinjiang, China. Menurutnya, […]<\/p>\n","protected":false},"author":15,"featured_media":25904,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3],"tags":[1766,7811],"yoast_head":"\n