\u2018Diriwayatkan\ndari Nabi SAW, sesungguhnya beliau bersabda \u201cada dua perkara yang tidak ada\nsesuatu yang lebih utama dari dua perkara tersebut yang pertama, iman kepada\nAllah artinya meyakini dalam hati bahwa Allah itu ada Allah adalah Maha dari\nsegalanya, tiidak ada yang berhak disembah kecuali Allah selanjutnya yaitu\nberbuat baik kepada sesama muslim,, baik dengan ucapannya, kekuasaannya dengan\nhartanya maupun dengan badannya.<\/p>\n\n\n\n

Dua perkara\nselanjutnya adalah berbuatlah kebaikan maka akan mendapat kebaikan pula. seperti sabda\nRasulullah SAW.,\n\u201cBarang siapa yang pada pagi hari tidak mempunyai niat untuk tidak  menganiaya seseorang maka akan diampuni\ndosa-dosanya yang telah lalu\u201d.  Dari\nsabda nabi tersebut dapat kita fahami bahwa ketika kita melakukan hal positif\nmaka kita akan mendapatkan hal posiitif pula karena kebaikan yang kita lakukan  akan ada balasannya yang setimpal.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya “barang siapa\nyang waktu pagi memiliki niat memberikan pertolong kepada orang yang dianiaya\natau memenuhi hajat orang Islam, maka baginya mendapat pahala, seperti\npahalanya haji yang mabrur\u201d. Ketahulah bahwa Allah itu tidak semata-mata\nmemberikan sesuatu secara instan tidak pula menelantarkan hambaNya yang berbuat\nkebajikan.<\/p>\n\n\n\n

Dan Hamba yang\npaling dicintai oleh Allah adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain,\nkarena sebaik-baik manusia adalah yang mendatangkan kemanfaatan bagi orang\nlain. <\/p>\n\n\n\n

\u062e\u064e\u064a\u0631\u064f\u0627\u0644\u0646\u064e\u0651\u0627\u0633 \u0627\u064e\u0646\u0652\u0641\u064e\u0639\u064e\u0647\u064f\u0645 \u0644\u064a \u0627\u0644\u0646\u064e\u0651\u0627\u0633\u0652<\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0 \u201csebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Amalan yang\npaling utama adalah yang mampu membahagiakan hati orang mukmin dengan\nmenghilangkan laparnya, atau menghilangkan kesusahannya, bisa juga dengan\nmengurangi beban hutangnya.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian ada\njuga dua perkara yang tidak ada sesuatu yang lebih buruk dari dua perkara\ntersebut. Yang pertama syirik kepada Allah dan mendatangkan bahaya kepada kaum\nmuslimin. Baik membahayakan atas badannya maupun hartanya. Seperti seorang\nperampok yang bisa membahayakan harta maupun badan bagi orang menjadi incaran\nrampok tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Sesungguhnya semua perintah Allah kembali kepada\u00a0 perkara baik diatas, mengagungkan Allah dan berbuat baik pada sesama makhluk.<\/p>\n\n\n\n

Maqalah 2<\/strong><\/h4>\n\n\n\n

Bahwa Rasulullah\nSAW. Bersabda \u201cWajib bagi kamu semua untuk duduk dengan para Ulama\u201d. Artinya\nkita hendaknya mendekatkan diri kepada para ulama, dimana mereka adalah\norang-orang berilmu, maka dianjurkan kepada kita untuk mendekatkan diri kepada\norang-orang yang berilmu. Karena seperti pepatah \u201cketika kita berteman dengan\npenjual minyak wangi maka kita akan tertular wanginya\u201d. Begitupun ketiika kita\ndekat dengan para Ulama, maka kita juga akan tertular kebaikan dan Barokah <\/em>dari ulama tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Sesungguhnya\nulama itu ada dua macam: 1)\norang yang alim tentang hukum-hukum Allah, ulama seperti\nini adalah golongan ulama yang fatwa-fatwanya sesuai dan banyak dipergunakan. 2)Ulama\nyang ma\u2019rifat <\/em>akan Allah, ulama yang\ndemikian adalah ulama yang ketika kita berkumpul atau bergaul dengan beliau\nakan dapat memperbaiki akhlak kita.<\/p>\n\n\n\n

Ulama yang\ndemikian itu hati meraka telah bersinar, sebab ma\u2019rifat <\/em>kepada Allah. Nur <\/em>nya\nterpancar karena suatu anugrah yang tidak semua manusia memilikinya, hanya\norang-orang pilihan yang mampu pada level ma\u2019rifatullah.\n<\/em><\/p>\n\n\n\n

Ulama yang telah\nmencapai level ma\u2019rifatullah, <\/em>maka\nkeberkahan akan melimpah, tidak menunjukkan keistimewaan dirinya, namun orang\nlainlah yang dapat melihat keistimewaan beliau, tidak ada setitik kedengkian\ndalam dirinya, tidak ada rasa kesombongan pada dirinya. Mereka apa adanya tidak\nberlebihan dan tidak menyombongkan diri. Bahkan terkadang orang lain tidak\nmenyangka, seseorang yang demikian memiliki keiistimewaan.<\/p>\n\n\n\n

Bersamung bagian selanjutntya \u2026<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Alhamdulillah, dan pada akhirnya setiap santri maupun orang awam pun bisa mengkaji maqolah kitab Nashoihul Ibad yang sangat populer karangan al Alim al Alamah Syaikh Nawawi Al Bantani. Dalam kitab Nashoihul Ibad karya Syaikh Nawawi al Bantani terdapat maqolah dan nasehat yang beliau sampaikan, bahwasanya ada perkara-perkara yang lebih utama. Berikut adalah terjemah […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":25928,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[4099],"tags":[5131,7904,7905],"yoast_head":"\n