Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":25939,"date":"2019-12-15T12:05:00","date_gmt":"2019-12-15T05:05:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=25939"},"modified":"2019-12-17T00:06:31","modified_gmt":"2019-12-16T17:06:31","slug":"orang-ketiga-dalam-rumah-tangga-menurut-agama-islam","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/orang-ketiga-dalam-rumah-tangga-menurut-agama-islam\/","title":{"rendered":"Orang Ketiga dalam Rumah Tangga Menurut Agama Islam"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Tujuan dari suatu pernikahan salah satunya adalah untuk menundukkan serta menjaga\u00a0 diri dari perbuatan yang keji dan kotor yang dapat merendahkan maertabat seseorang dan melindungi manusia dari kerusakan. Pernikahan juga dapat meningkatkan iman dan takwa kita terhadap Allah Swt dengan harapan menjadi keluarga yang bahagia.<\/p>\n\n\n\n
Sudah menjadi\nkeharusan bagi pasangan suami istri untuk saling menjaga dan mempertahankan\nhubungan dalam rumah tangga agar tidak terjadi kehancuran dan perceraian dalam\nkeluarga. Karena perceraian merupakan hal yang dibolehkan namun sangat dibenci\noleh Allah Swt. Lalu bagaimana jika\nhadir orang ketiga yang berniat untuk merusak rumah tangga menurut agama islam?<\/p>\n\n\n\n
Kehadiran orang ketiga\nmerupakan hal yang sangat ditakutkan dan dikhawatirkan oleh pasangan suami\nistri. Mereka tidak ingin pasangan mereka sampai berselingkuh. Kehadiran orang\nketiga ini menjadi salah satu penyebab terbesar terjadinya perceraian dan\nkehancuran dalam rumah tangga.<\/p>\n\n\n\n
\u201cBarang siapa yang menipu (hubungan) seorang budak\u00a0 dengan tuannya, maka mereka bukanlah bagian dari kami. Dan siapa yang merusak hubungan seorang wanita dengan suaminya, maka ia bukanlah bagian dari kami.\u201d (HR.Ahmad , Ibnu Hibban<\/a><\/strong>)<\/em>.<\/p>\n\n\n\n