Pecihitam.org <\/strong>\u2013 Seusai upacara peringatan Hari Bela Negara di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Permisan, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Kamis, 19 Desember 2019, para narapidana terorisme meneriakkan yel-yel \u201cNKRI Harga Mati\u201d.<\/p>\n\n\n\n Diketahui, dalam Lapas Permisa, sebanyak 38 napi kasus terorisme menjalani hukuman. Mereka telah menyatakan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.<\/p>\n\n\n\n Para narapidana berkomitmen untuk bersama-sama membela dan membangun Negara Kesatuan\nRepublik Indonesia (NKRI). <\/p>\n\n\n\n Komitmen tersebut mereka tunjukkan melalui sikap dan perilaku dalam keseharian mereka\nselama menjalani masa hukuman di Lapas. <\/p>\n\n\n\n “Kami\nsebagai warga binaan, walaupun tidak sebebas teman-teman yang di luar sana,\ntapi kami juga punya kewajiban, walaupun sejengkal tanah akan direbut pun harus\nkami bela,” kata Edi Setiono (60) alias Abas, salah satu napi terorisme, dikutip\ndari Kompas, Kamis, 19 Desember 2019.<\/p>\n\n\n\n Napi asal\nJakarta yang divonis hukuman penjara seumur hidup ini mengatakan, banyak hal\nyang dapat dilakukan untuk membela negara, meskipun berada di dalam lapas.\nAntara lain dengan doa dan melakukan hal-hal positif lainnya. <\/p>\n\n\n\n Pemahamannya yang dahulu, kata Abas, diyakininya keliru. Indonesia, kata dia, harus tetap bersatu dengan segala perbedaan yang ada. <\/p>\n\n\n\n “Dulu\nkita yang berprinsip Indonesia harus berdiri dengan syariat Islam, karena\nmayoritas kita Islam. Akan tetapi sebenarnya itu tidak bisa dipaksakan seperti\nitu, program kita dakwah dan pendidikan, jadi enggak bisa kemauan itu harus\ndipaksakan dengan sesuatu yang tidak bisa diterima oleh masyarakat,” ungkap\nAbas.<\/p>\n\n\n\n Ia pun berpesan agar masyarakat tidak mudah termakan doktrin-doktrin yang menyesatkan supaya\ntidak termakan paham radikalisme.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Pecihitam.org \u2013 Seusai upacara peringatan Hari Bela Negara di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Permisan, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Kamis, 19 Desember 2019, para narapidana terorisme meneriakkan yel-yel \u201cNKRI Harga Mati\u201d. Diketahui, dalam Lapas Permisa, sebanyak 38 napi kasus terorisme menjalani hukuman. Mereka telah menyatakan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Para narapidana berkomitmen untuk […]<\/p>\n","protected":false},"author":15,"featured_media":26569,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3],"tags":[8058,8057],"yoast_head":"\n