Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":26766,"date":"2019-12-20T21:15:34","date_gmt":"2019-12-20T14:15:34","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=26766"},"modified":"2019-12-20T21:15:35","modified_gmt":"2019-12-20T14:15:35","slug":"pemikiran-al-alusi-tentang-tawil","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/","title":{"rendered":"Pemikiran al-Alusi tentang Ta\u2019wil"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org –\u00a0<\/strong>Kata ta\u2019wil disebut dalam Al-Qur\u2019an sebanyak 17 kali di 15 tempat atau ayat. Yaitu, dalam QS. al-Imr\u00e2n: 7 dan QS. al-A\u2019r\u00e2f: 53 yang disebut masing-masing sebanyak dua kali, dan selebihnya ada dalam QS. al-Nis\u00e2\u2019: 59, QS. al-Isr\u00e2\u2019: 35, QS. Yusuf: 6, 21, 36, 37, 44, 45, 100, 101, QS. Yunus: 39, dan QS. al-Kahfi: 78, 82.<\/p>\n

Secara bahasa ta\u2019wil berasal dari kata \u201caul\u201d yang berarti \u201ckembali ke asal.\u201d Makna ini sejalan dengan pendapat al-Alusi dalam muqaddimah tafsirnya yang mengatakan bahwa secara bahasa ta\u2019w\u00eel berarti \u201cmengembalikan\u201d. Sedangkan menurut istilah ta\u2019w\u00eel berarti \u201cmeletakkan atau menjelaskan sesuatu yang dikembalikan kepada maksud yang dituju\u201d.<\/p>\n

Selain mendefinisikan ta\u2019w\u00eel menurut perspektifnya, al-Alusi menyertakan definisi ta\u2019w\u00eel menurut para ulama. Seperti definisi yang diutarakan oleh Abu Ubaidah yang mengatakan bahwa tafsir dan ta\u2019w\u00eel mempunyai pengertian yang sama.<\/p>\n

Sedangkan ar-Rahib mengatakan bahwa tafsir itu lebih umum dan lebih sering digunakan dalam kalimat, baik dalam susunan kata maupun kalimat di dalam kitab-kitab ketuhanan maupun selainnya. Sedangkan ta\u2019w\u00eel susunannya hanya dipakai untuk menjabarkan makna dan kalimat dalam kitab ketuhanan saja. Mengenai pendapat-pendapat tersebut, al-Alusi tidak mengambil kesimpulan terhadap kecenderungannya memilih pendapat yang mana.<\/p>\n

Pendapat tentang boleh atau tidaknya melakukan penta\u2019w\u00eelan terhadap ayat-ayat al-Quran ini, dapat dilihat dari bagaimana seseorang menafsirkan QS. Ali-Imr\u00e2n: 7, yang berhubungan dengan ayat-ayat mutash\u00e2bihat. Allah berfirman:<\/p>\n

\u0647\u064f\u0648\u064e \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a \u0623\u064e\u0646\u0652\u0632\u064e\u0644\u064e \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0643\u064e \u0627\u0644\u0652\u0643\u0650\u062a\u064e\u0627\u0628\u064e \u0645\u0650\u0646\u0652\u0647\u064f \u0622\u064a\u064e\u0627\u062a\u064c \u0645\u064f\u062d\u0652\u0643\u064e\u0645\u064e\u0627\u062a\u064c \u0647\u064f\u0646\u0651\u064e \u0623\u064f\u0645\u0651\u064f \u0627\u0644\u0652\u0643\u0650\u062a\u064e\u0627\u0628\u0650 \u0648\u064e\u0623\u064f\u062e\u064e\u0631\u064f \u0645\u064f\u062a\u064e\u0634\u064e\u0627\u0628\u0650\u0647\u064e\u0627\u062a\u064c \u06d6 \u0641\u064e\u0623\u064e\u0645\u0651\u064e\u0627 \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a\u0646\u064e \u0641\u0650\u064a \u0642\u064f\u0644\u064f\u0648\u0628\u0650\u0647\u0650\u0645\u0652 \u0632\u064e\u064a\u0652\u063a\u064c \u0641\u064e\u064a\u064e\u062a\u0651\u064e\u0628\u0650\u0639\u064f\u0648\u0646\u064e \u0645\u064e\u0627 \u062a\u064e\u0634\u064e\u0627\u0628\u064e\u0647\u064e \u0645\u0650\u0646\u0652\u0647\u064f \u0627\u0628\u0652\u062a\u0650\u063a\u064e\u0627\u0621\u064e \u0627\u0644\u0652\u0641\u0650\u062a\u0652\u0646\u064e\u0629\u0650 \u0648\u064e\u0627\u0628\u0652\u062a\u0650\u063a\u064e\u0627\u0621\u064e \u062a\u064e\u0623\u0652\u0648\u0650\u064a\u0644\u0650\u0647\u0650 \u06d7 \u0648\u064e\u0645\u064e\u0627 \u064a\u064e\u0639\u0652\u0644\u064e\u0645\u064f \u062a\u064e\u0623\u0652\u0648\u0650\u064a\u0644\u064e\u0647\u064f \u0625\u0650\u0644\u0651\u064e\u0627 \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064f \u06d7 \u0648\u064e\u0627\u0644\u0631\u0651\u064e\u0627\u0633\u0650\u062e\u064f\u0648\u0646\u064e \u0641\u0650\u064a \u0627\u0644\u0652\u0639\u0650\u0644\u0652\u0645\u0650 \u064a\u064e\u0642\u064f\u0648\u0644\u064f\u0648\u0646\u064e \u0622\u0645\u064e\u0646\u0651\u064e\u0627 \u0628\u0650\u0647\u0650 \u0643\u064f\u0644\u0651\u064c \u0645\u0650\u0646\u0652 \u0639\u0650\u0646\u0652\u062f\u0650 \u0631\u064e\u0628\u0651\u0650\u0646\u064e\u0627 \u06d7 \u0648\u064e\u0645\u064e\u0627 \u064a\u064e\u0630\u0651\u064e\u0643\u0651\u064e\u0631\u064f \u0625\u0650\u0644\u0651\u064e\u0627 \u0623\u064f\u0648\u0644\u064f\u0648 \u0627\u0644\u0652\u0623\u064e\u0644\u0652\u0628\u064e\u0627\u0628\u0650<\/strong><\/p>\n

Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al-Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyabihat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami”. Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.<\/p>\n

Mereka yang tidak membolehkan melakukan penta\u2019w\u00eelan menyatakan bahwa ayat-ayat mutash\u00e2bihat hanya Allah yang mengetahuinya, sehingga tidak ada seorang pun yang dapat mentakw\u00eelkannya.<\/p>\n

Pendapat inilah yang diutarakan oleh \u2018Aisyah dengan dasar bahwa huruf wawu sebelum kata ar-rasikh\u00fbna dalam QS. Ali-Imran: 7 itu berarti isti\u2019inaf (kata yang menunjukkan awal kalimat). Sedangkan kata rasikh\u00fbna itu marfu\u2019 sebagai mubtada\u2019. Dengan demikian, kalimat sebelumnya tidak ada kaitannya dengan kalimat sesudahnya.<\/p>\n

Sedangkan mereka yang membolehkan melakukan penta\u2019w\u00eelan terhadap ayat-ayat mutash\u00e2bihat adalah Abu Hasan al-Asy\u2019ari yang mengatakan bahwa tersebut berhenti atau berakhir pada kalimat \u201cWa ar-rasikhuna fi al-\u2018ilmi\u201d.<\/p>\n

Dengan demikian, para ulama\u2019 mengetahui ta\u2019w\u00eel ayat-ayat mutashabihat. Pendapat ini ditegaskan pula oleh Abu Ishaq asy-Syirazi yang mengatakan, \u201cpengetahuan Allah mengenai ta\u2019w\u00eel ayat-ayat mutash\u00e2bihat itu dilimpahkan juga kepada para ulama\u2019 yang ilmunya mendalam\u201d. QS Ali-Imr\u00e2n: 7 diturunkan sebagai pujian bagi mereka. Kalau mereka tidak mengetahui maknanya, berati mereka sama dengan kaum awam\u201d.<\/p>\n

Dari kedua pendapat di atas, al-Alusi cenderung mengikuti pendapat yang kedua, yaitu yang membolehkan melakukan ta\u2019w\u00eel. Memang dalam pesoalan ta\u2019wil, menurut al-Alusi, hanya Allah yang mengetahuinya.<\/p>\n

Tetapi, bukan berarti manusia tidak dapat mengetahui maknanya, sebab pengetahuan Allah ini pada akhirnya dianugerahkan kepada orang-orang yang mendalam ilmunya. al-Alusi<\/a>\u00a0memaknai ayat-ayat mutash\u00e2bihat sebagai ayat yang belum jelas dan yang masih diragukan maknanya, yang tidak dapat dibedakan maknanya dari sebagian yang lain kecuali dengan penelitian yang detail dan mendalam.<\/p>\n

Pendapatnya ini diperkuat dengan melihat cara al-Alusi memaknai fawatih as-suw\u00e2r yang juga masuk ke dalam kategori ayat-ayat mutash\u00e2bihat. Al-Alusi menelitinya secara lebih mendalam dan terperinci.<\/p>\n

Mengenai huruf-huruf yang hanya ada di 19 surat tersebut al-Alusi berkesimpulan bahwa tujuan dari huruf-huruf itu adalah untuk menentang keangkuhan orang-orang kafir. Sedangkan mengenai maknanya, al-Alusi mengatakan bahwa \u201ctidak ada yang mengetahui hakikatnya kecuali ahli ilmu\u201d.<\/p>\n

Dari sini, tampak jelas bahwa Al-Alusi masuk ke dalam kelompok mufassir yang sejutu bahwa Al-Quran perlu untuk dita\u2019w\u00eelkan. Agar makna yang terkadung di dalamnya benar-benar dapat tersingkap dan diketahui oleh manusia.<\/p>\n

Sehingga tujuan utamanya Al-Quran di turunkan ke muka bumi dapat terwujud. Hal tersebut perlu dilakukan mengingat manusia telah dibekali akal untuk berfikir. Maka, sudah selayaknya jika manusia menggunakan fikirannya untuk membaca ayat-ayat-Nya.<\/p>\n

Demikianlah sekilas tentang pemikiran al-Alusi tentang ta’wil, semoga bisa memberikan sedikit khazanah kepada kita tentang sebuah produk pemikiran tafsir tentang al-Quran.<\/p>\n\n\n

<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org –\u00a0Kata ta\u2019wil disebut dalam Al-Qur\u2019an sebanyak 17 kali di 15 tempat atau ayat. Yaitu, dalam QS. al-Imr\u00e2n: 7 dan QS. al-A\u2019r\u00e2f: 53 yang disebut masing-masing sebanyak dua kali, dan selebihnya ada dalam QS. al-Nis\u00e2\u2019: 59, QS. al-Isr\u00e2\u2019: 35, QS. Yusuf: 6, 21, 36, 37, 44, 45, 100, 101, QS. Yunus: 39, dan QS. al-Kahfi: […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":26767,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6351],"tags":[8105],"yoast_head":"\nPemikiran al-Alusi tentang Ta\u2019wil - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Secara bahasa ta\u2019wil berasal dari kata \u201caul\u201d yang berarti \u201ckembali ke asal.\u201d Makna ini sejalan dengan pendapat al-Alusi dalam muqaddimah tafsirnya.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Pemikiran al-Alusi tentang Ta\u2019wil - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Secara bahasa ta\u2019wil berasal dari kata \u201caul\u201d yang berarti \u201ckembali ke asal.\u201d Makna ini sejalan dengan pendapat al-Alusi dalam muqaddimah tafsirnya.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-12-20T14:15:34+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-12-20T14:15:35+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Pemikiran-al-Alusi-tentang-Ta\u2019wil-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\"},\"headline\":\"Pemikiran al-Alusi tentang Ta\u2019wil\",\"datePublished\":\"2019-12-20T14:15:34+00:00\",\"dateModified\":\"2019-12-20T14:15:35+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/\"},\"wordCount\":692,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Pemikiran-al-Alusi-tentang-Ta\u2019wil-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Al-Alusi\"],\"articleSection\":[\"Al Qur'an\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/\",\"name\":\"Pemikiran al-Alusi tentang Ta\u2019wil - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Pemikiran-al-Alusi-tentang-Ta\u2019wil-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2019-12-20T14:15:34+00:00\",\"dateModified\":\"2019-12-20T14:15:35+00:00\",\"description\":\"Secara bahasa ta\u2019wil berasal dari kata \u201caul\u201d yang berarti \u201ckembali ke asal.\u201d Makna ini sejalan dengan pendapat al-Alusi dalam muqaddimah tafsirnya.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Pemikiran-al-Alusi-tentang-Ta\u2019wil-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Pemikiran-al-Alusi-tentang-Ta\u2019wil-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Pemikiran al-Alusi tentang Ta\u2019wil\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Pemikiran al-Alusi tentang Ta\u2019wil\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\",\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\"},\"description\":\"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Pemikiran al-Alusi tentang Ta\u2019wil - Pecihitam.org","description":"Secara bahasa ta\u2019wil berasal dari kata \u201caul\u201d yang berarti \u201ckembali ke asal.\u201d Makna ini sejalan dengan pendapat al-Alusi dalam muqaddimah tafsirnya.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Pemikiran al-Alusi tentang Ta\u2019wil - Pecihitam.org","og_description":"Secara bahasa ta\u2019wil berasal dari kata \u201caul\u201d yang berarti \u201ckembali ke asal.\u201d Makna ini sejalan dengan pendapat al-Alusi dalam muqaddimah tafsirnya.","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-12-20T14:15:34+00:00","article_modified_time":"2019-12-20T14:15:35+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Pemikiran-al-Alusi-tentang-Ta\u2019wil-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mohammad Mufid Muwaffaq","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mohammad Mufid Muwaffaq","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/"},"author":{"name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29"},"headline":"Pemikiran al-Alusi tentang Ta\u2019wil","datePublished":"2019-12-20T14:15:34+00:00","dateModified":"2019-12-20T14:15:35+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/"},"wordCount":692,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Pemikiran-al-Alusi-tentang-Ta\u2019wil-scaled.jpg","keywords":["Al-Alusi"],"articleSection":["Al Qur'an"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/","name":"Pemikiran al-Alusi tentang Ta\u2019wil - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Pemikiran-al-Alusi-tentang-Ta\u2019wil-scaled.jpg","datePublished":"2019-12-20T14:15:34+00:00","dateModified":"2019-12-20T14:15:35+00:00","description":"Secara bahasa ta\u2019wil berasal dari kata \u201caul\u201d yang berarti \u201ckembali ke asal.\u201d Makna ini sejalan dengan pendapat al-Alusi dalam muqaddimah tafsirnya.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Pemikiran-al-Alusi-tentang-Ta\u2019wil-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Pemikiran-al-Alusi-tentang-Ta\u2019wil-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Pemikiran al-Alusi tentang Ta\u2019wil"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pemikiran-al-alusi-tentang-tawil\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Pemikiran al-Alusi tentang Ta\u2019wil"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29","name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","caption":"Mohammad Mufid Muwaffaq"},"description":"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/26766"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/16"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=26766"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/26766\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/26767"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=26766"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=26766"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=26766"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}