Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":27397,"date":"2019-12-25T07:16:21","date_gmt":"2019-12-25T00:16:21","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=27397"},"modified":"2019-12-25T06:57:03","modified_gmt":"2019-12-24T23:57:03","slug":"inilah-bentuk-jual-beli-yang-dilarang-dalam-agama-islam","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/inilah-bentuk-jual-beli-yang-dilarang-dalam-agama-islam\/","title":{"rendered":"Inilah Bentuk Jual Beli yang Dilarang dalam Agama Islam"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam,org<\/strong> – Jual beli, mendengar tema ini tentu yang terlintas dalam pikiran kita ialah interaksi antar sesama baik itu yang hanya menampakkan jual beli kecil seperti yang ada pada warung pinggiran jalan, maupun jual beli dalam skala besarnya seperti yang ada pada pasar pasar kota. Namun siapa sangka? Jual beli dalam Islam tidak sesederhana yang kita pikirkan, sebab aktivitas jual beli pun ada batasnya. Termasuk bentuk jual beli yang dilarang dalam Agama.<\/p>\n\n\n\n
Sebelumnya jual beli dalam istilah Fiqh disebut al Ba\u2019i yang artinya menjual atau mengganti. Sedangkan dalam pandangan Wahbah az Zuhaili (Ulama kontemporer) mengartikannya secara bahasa dengan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. Sedangkan terkait hukumnya dalam Islam secara umumnya diperbolehkan bahkan dilukiskan dalam ayat ayat Al Qur\u2019an yang diantaranya<\/p>\n\n\n\n
\u201c… Allah Telah menghalalkan jual\nbeli dan mengharamkan riba …\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n
Namun status halal yang dimaksud Allah disini ialah bentuk jual beli yang memang sesuai dengan syariah, karena faktanya? Ada banyak jual beli yang dianggap haram dilakukan, sekalipun pada umumnya disebut sebagai aktivitas jual beli. Yaitu diantaranya<\/p>\n\n\n\n
Pertama<\/strong>, Jual beli\nbarang yang zatnya haram, najis, atau jual beli pada sesuatu yang tidak boleh\ndiperjualbelikan, termasuk barang najis atau yang haram dimakan. Seperti Babi,\nKhamar, bangkai dan lainnya. sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah Saw.,\ndalam sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim<\/p>\n\n\n\n
\u201cSesungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan menjual arak, bangkai, babi dan berhala\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n
Tidak hanya itu, membeli anggur saja yang memang telah diniatkan untuk dikelola menjadi arak pun termasuk hal yang terlarang, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari bahwasanya Rasulullah Saw., bersabda<\/p>\n\n\n\n
\u201cAllah melaknat Khamar dan\npeminumnya, penuangnya, penjualnya, pemeras anggurnya, yang menyuruh\nmemerasnya, pembawanya, dan orang yang menyuruh membawanya\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n
Sedangkan menjual sesuatu yang tidak boleh misalnya air susu ibu, sekalipun ulama berbeda pendapat dalam hal ini. Imam Syafi\u2019i sendiri memperbolehkan perihal ini dengan menganalogikakan seperti menjual air susu hewan. Sedangkan Imam Abu Hanifah malah melarang tindakan tersebut dengan alasan bahwa air susu ibu merupakan bagian dari daging manusia yang memang haram diperjualbelikan. <\/p>\n\n\n\n
Kedua<\/strong>, Jual beli yang belum jelas. Maksud dari ketidakjelasan ini ialah tidak menjamin tentang apakah tujuan dari pembelian itu akan benar benar tercapai, Contoh menjual buah buahan yang masih berusia muda dan baru diserahkan ketika sudah masak nanti.<\/p>\n\n\n\n
Pada perkara ini tidak menutup kemungkinan bahwa buah pada pohonnya sebelum masak akan berjatuhan karena tertiup angin kencang, atau malah dagingnya rusak karena adanya alasan alasan tertentu.<\/p>\n\n\n\n