Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":27725,"date":"2019-12-25T22:50:10","date_gmt":"2019-12-25T15:50:10","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=27725"},"modified":"2020-04-17T01:32:54","modified_gmt":"2020-04-16T18:32:54","slug":"alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/","title":{"rendered":"Tafsir Alif Lam Mim Menurut Kyai Shalih Darat, Bagaimanakah Maknanya?"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org – <\/strong>Sebelum memaparkan penafsiran alif lam mim, Kyai Shaleh Darat terlebih dulu mendeskripsikan tentang surat Al-Baqarah di mana kalimat tersebut merupakan ayat pertama dari surat tersebut.<\/p>\n

Berikutnya beliau menjelaskan tentang standar makkiyah dan madaniyyah (Surat yang turun di Mekah atau di Madinah). Menurut beliau setiap surat yang turun setelah masa Hijrah Nabi, maka surat tersebut disebut dengan madaniyah, meskipun tempat turunya berada di Mekah, Arafah, ataupun Tabuk. Sedangkan ayat yang turun sebelum masa hijrah, maka dinamakan dengan makiyyah, meskipun tempat turunnya di Madinah.<\/p>\n

Setelah menjelaskan semua itu, Kyai Shalih Darat menjelaskan beberapa faidah dari surat al-Baqarah. Faedah pertama adalah, bahwa jika surat Al-Baqarah dibaca di dalam rumah, maka setan tidak akan sanggup memasuki rumah tersebut serta membatakan semua perbuatan ahli sihir.<\/p>\n

Selain itu, di dalam surat Al-Baqarah terdapat seribu perintah, seribu hukum, serta seribu pilihan. Setelah itu, beliau menjelaskan tentang disunahkannya membaca ta\u2019awwudz bagi sesorang yang hendak membaca Al-Quran, dilanjut dengan penyebutan basmalah dan alif lam mim baru setelah itu kemudian beliau menfasirkannya.<\/p>\n

Dalam menafsirkan alif lam mim, Kyai Shaleh Darat<\/a> awalnya mengatakan bahwa alif lam mim merupakan lafadz di mana tidak ada yang menegerti rahasianya (asrar) kecuali Allah. Namun Allah memberikan maksud rahasia itu kepada Nabi Muhammad SAW di waktu para malaikat muqarrabun dan Nabi serta rasul sama sekali tidak ada yang mendengrnya.<\/p>\n

Kyai Shaleh Darat kemudian menguatkan pendapat itu dengan cerita yang ada dalam sebuah hadits yang menceritakan saat turunnya surat kaf ha ya \u2018ain shad (Surat Maryam ayat 1). Tatkala malaikat Jibril mengucapkan huruf Kaf, maka Nabi menimpalinya dengan \u201csampun ngerti kula\u201d (Saya sudah mengerti).<\/p>\n

Lalu Jibril melanjutakan membaca huruf \u201cHa\u201d maka nabi berkata \u201cSaya sudah mengerti\u201d dan begitulah seterusnya sampai berakhir pada huruf \u201c\u1e62ad\u201d. Mengetahui semacam itu, Jibril lalu berkata \u201cbagaimana baginda bisa mengetahuinya, (padahal) saya tidak mengetahui\u201d.<\/p>\n

Menurut Kya Shaleh Darat, lafadz alif lam mim merupakan al-a\u1e25ruf al-muqa\u1e6d\u1e6da\u2019ah (terputus-putus). Pada awal surat, al-a\u1e25ruf al-muqa\u1e6d\u1e6da\u2019ah memiliki dua bentuk: pertama, huruf yang terputus baik secara bacaan maupun tulisan sejenisnya \u201c\u1e63ad\u201d, \u201cqaf\u201d dan \u201cn\u016bn\u201d. Kedua, huruf yang terputus dalam segi bacaan saja, tidak pada tulisan semisal \u201calif lam mim\u201d, \u201c\u1e25a mim\u201d dan \u201c\u2019ain sin qaf\u201d.<\/p>\n

Kedua bentuk tersebut sama-sama mengisyaratkan bahwa kalam Allah yang qadim tidak berupa huruf atau pun kalimat, karena keduanya memiliki akhir, sedangkan kalamullah tidak memiliki akhir. Namun arti atau makna dari al-a\u1e25ruf al-muqa\u1e6d\u1e6da\u2019ah tidaklah memiliki akhir, begitu juga dengan kalamullah. Dengan begitu sebenarnya alif lam mim mengsyaratkan bahawa kalamulah itu qadim sekaligus tidak berakhiran.<\/p>\n

Selain itu, penuturan al-a\u1e25ruf al-muqa\u1e6d\u1e6da\u2019ah (termasuk alif lam mim) juga mengindikasikan adanya nilai pendidikan. Dalam hal ini Kyai Shaleh Darat mengajak pembaca untuk berangan-angan, agar tidak tergesa-gesa mengajari anak kecil untuk membaca Al-Quran sebelum mereka diajarkan mengenal huruf-huruf hijaiyyah beserta susunannya. Mereka boleh diajari Al-Quran setelah mereka mengenali keseluruhan huruf hijaiyyah, kemudian susunannya.<\/p>\n

Hal ini sekaligus memberi hikmah, bahwa kadar pengertian seseorang tergantung oleh kadar pengertiannya terhadap huruf-huruf hijaiyyah. Begitu juga keadaannya orang yang mengerti kalamullah sangat terpaut erat akan pengertiannya terhadap asrar (rahasia) Allah.<\/p>\n

Kyai Shaleh Darat sisi juga membuat klasifikasi dari awal atau pembuka surat berupa huruf hijaiyyah. Menurutnya, al-a\u1e25ruf al-muqa\u1e6d\u1e6da\u2019ah terbagi menjadi dua jenis yaitu:<\/p>\n

Muqa\u1e6d\u1e6da\u2019ah dalam segi tulisan dan bacaan sepertihalnya lafadz n\u016bn, qaf serta \u1e63ad dan muqa\u1e6d\u1e6da\u2019ah dalam pembacaan saja sepertihalnya alif lam mim. Jenis pertama menunjukkan makna yang tidak ada batasannya, seperti itulah kalamullah yang tidak memiliki akhir, tidak berupa huruf, juga tidak beruoa suara. Itulah kalamullah qadim yang bersifat azaliy.<\/p>\n

Sedangkan jenis kedua mengisyaratkan bahwa huruf muqa\u1e6d\u1e6da\u2019ah itu jika disusun, maka tidak akan pernah habis selamanya, sepertihalnya huruf fa\u2019, \u2018ain dan lam. Ketiga huruf tersebut jika disusun maka dapat menjadi beberapa kata, semisal fi\u2019lun, laf\u2019un \u2018alafun dan seterusnya.<\/p>\n

Bagi orang yang telah mencapai tingkatan yang khash<\/em>, alif lam mim memiliki makna isyarat terkait wujud (eksistensi) serta tingkatan-tingkatannya. Dalam ini Kyai Shaleh Darat mengutip perkataan Ibnu Arabi, bahwa alif merupakan isyarat kepada Dzat yang menjadi wujud pertama, yaitu Allah SWT. Lam merupakan isyarat kepada al-\u2018Aql al-Fa\u2019al yang bernama Jibril, yaitu wujud kedua. Sedangkan mim merupakan merupakan isyarat kepada Muhammad yang menjadi wujud terakhir.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org – Sebelum memaparkan penafsiran alif lam mim, Kyai Shaleh Darat terlebih dulu mendeskripsikan tentang surat Al-Baqarah di mana kalimat tersebut merupakan ayat pertama dari surat tersebut. Berikutnya beliau menjelaskan tentang standar makkiyah dan madaniyyah (Surat yang turun di Mekah atau di Madinah). Menurut beliau setiap surat yang turun setelah masa Hijrah Nabi, maka surat […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":27727,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6351],"tags":[3689,8314],"yoast_head":"\nTafsir Alif Lam Mim Menurut Kyai Shalih Darat, Bagaimanakah Maknanya? - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Sebelum memaparkan penafsiran alif lam mim, Kyai Shaleh Darat terlebih dulu mendeskripsikan tentang surat Al-Baqarah, tempat kalimat tersebut muncul.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Tafsir Alif Lam Mim Menurut Kyai Shalih Darat, Bagaimanakah Maknanya? - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Sebelum memaparkan penafsiran alif lam mim, Kyai Shaleh Darat terlebih dulu mendeskripsikan tentang surat Al-Baqarah, tempat kalimat tersebut muncul.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-12-25T15:50:10+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-04-16T18:32:54+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Alif-Lam-Mim-Menurut-Penafsiran-Kyai-Shalih-Darat-Bagaimanakah-Maknanya-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\"},\"headline\":\"Tafsir Alif Lam Mim Menurut Kyai Shalih Darat, Bagaimanakah Maknanya?\",\"datePublished\":\"2019-12-25T15:50:10+00:00\",\"dateModified\":\"2020-04-16T18:32:54+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/\"},\"wordCount\":698,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Alif-Lam-Mim-Menurut-Penafsiran-Kyai-Shalih-Darat-Bagaimanakah-Maknanya-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Tafsir\",\"Tafsir Alif Lam Mim\"],\"articleSection\":[\"Al Qur'an\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/\",\"name\":\"Tafsir Alif Lam Mim Menurut Kyai Shalih Darat, Bagaimanakah Maknanya? - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Alif-Lam-Mim-Menurut-Penafsiran-Kyai-Shalih-Darat-Bagaimanakah-Maknanya-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2019-12-25T15:50:10+00:00\",\"dateModified\":\"2020-04-16T18:32:54+00:00\",\"description\":\"Sebelum memaparkan penafsiran alif lam mim, Kyai Shaleh Darat terlebih dulu mendeskripsikan tentang surat Al-Baqarah, tempat kalimat tersebut muncul.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Alif-Lam-Mim-Menurut-Penafsiran-Kyai-Shalih-Darat-Bagaimanakah-Maknanya-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Alif-Lam-Mim-Menurut-Penafsiran-Kyai-Shalih-Darat-Bagaimanakah-Maknanya-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Alif Lam Mim Menurut Penafsiran Kyai Shalih Darat, Bagaimanakah Maknanya?\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Tafsir Alif Lam Mim Menurut Kyai Shalih Darat, Bagaimanakah Maknanya?\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\",\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\"},\"description\":\"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Tafsir Alif Lam Mim Menurut Kyai Shalih Darat, Bagaimanakah Maknanya? - Pecihitam.org","description":"Sebelum memaparkan penafsiran alif lam mim, Kyai Shaleh Darat terlebih dulu mendeskripsikan tentang surat Al-Baqarah, tempat kalimat tersebut muncul.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Tafsir Alif Lam Mim Menurut Kyai Shalih Darat, Bagaimanakah Maknanya? - Pecihitam.org","og_description":"Sebelum memaparkan penafsiran alif lam mim, Kyai Shaleh Darat terlebih dulu mendeskripsikan tentang surat Al-Baqarah, tempat kalimat tersebut muncul.","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-12-25T15:50:10+00:00","article_modified_time":"2020-04-16T18:32:54+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Alif-Lam-Mim-Menurut-Penafsiran-Kyai-Shalih-Darat-Bagaimanakah-Maknanya-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mohammad Mufid Muwaffaq","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mohammad Mufid Muwaffaq","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/"},"author":{"name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29"},"headline":"Tafsir Alif Lam Mim Menurut Kyai Shalih Darat, Bagaimanakah Maknanya?","datePublished":"2019-12-25T15:50:10+00:00","dateModified":"2020-04-16T18:32:54+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/"},"wordCount":698,"publisher":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Alif-Lam-Mim-Menurut-Penafsiran-Kyai-Shalih-Darat-Bagaimanakah-Maknanya-scaled.jpg","keywords":["Tafsir","Tafsir Alif Lam Mim"],"articleSection":["Al Qur'an"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/","name":"Tafsir Alif Lam Mim Menurut Kyai Shalih Darat, Bagaimanakah Maknanya? - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Alif-Lam-Mim-Menurut-Penafsiran-Kyai-Shalih-Darat-Bagaimanakah-Maknanya-scaled.jpg","datePublished":"2019-12-25T15:50:10+00:00","dateModified":"2020-04-16T18:32:54+00:00","description":"Sebelum memaparkan penafsiran alif lam mim, Kyai Shaleh Darat terlebih dulu mendeskripsikan tentang surat Al-Baqarah, tempat kalimat tersebut muncul.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Alif-Lam-Mim-Menurut-Penafsiran-Kyai-Shalih-Darat-Bagaimanakah-Maknanya-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Alif-Lam-Mim-Menurut-Penafsiran-Kyai-Shalih-Darat-Bagaimanakah-Maknanya-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Alif Lam Mim Menurut Penafsiran Kyai Shalih Darat, Bagaimanakah Maknanya?"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/alif-lam-mim-menurut-penafsiran-kyai-shalih-darat-bagaimanakah-maknanya\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Tafsir Alif Lam Mim Menurut Kyai Shalih Darat, Bagaimanakah Maknanya?"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/www.pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29","name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","caption":"Mohammad Mufid Muwaffaq"},"description":"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/27725"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/16"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=27725"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/27725\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/27727"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=27725"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=27725"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=27725"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}