Pecihitam.org<\/strong> – \u00a0Pandangan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj soal ketimpangan ekonomi di Indonesia mendapat dukungan dari Pengurus Pusat Muhammadiyah.<\/p>\n\n\n\n Senada dengan Kiai Said, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan\npembangunan selama ini hanya berorientasi terhadap pertumbuhan, tapi\nmengabaikan pemerataan. Ia menyebut kebijakan pemerintah saat ini bisa\nmenimbulkan krisis ekonomi seperti 1998.<\/p>\n\n\n\n “Hal ini\nbila tidak bisa kita antisipasi, maka pada gilirannya tentu akan sangat\nberpengaruh terhadap stabilitas politik dan ekonomi dalam negeri. Sehingga\ntidak mustahil juga akan bisa memantik bagi terjadinya krisis ekonomi dan\npolitik seperti tahun 1998,” kata Anwar, dikutip dari CNN Indonesia,\nKamis, 26 Desember 2019.<\/p>\n\n\n\n Ia pun sepakat dengan pernyataan Kiai Siad yang menyebut bahwa saat ini belum ada harmoni kehidupan di negeri ini. Selain itu, Anwar juga sepakat soal kekayaan hanya berputar di segelintir orang.<\/p>\n\n\n\n Berdasarkan Indeks Gini Rasio, Anwar\nmengatakan bahwa 1% dari jumlah penduduk di Indonesia menguasai 39 persen\nperekenomian.<\/p>\n\n\n\n \u201c1 persen dari penduduk Indonesia juga menguasai 59 persen lahan di Tanah Air,\u201d ujar Anwar.<\/p>\n\n\n\n “Untuk\nitu apa yang disinyalir oleh Kiai Said ini hendaknya jangan dianggap enteng dan\ndianggap sebagai angin lalu saja oleh pemerintah dan para pelaku ekonomi,\nterutama para pengusaha besar,\u201d sambungnya.<\/p>\n\n\n\n Oleh karenanya, PP Muhammadiyah menyarankan\nagar pemerintahan Jokowi bergerak cepat mendeteksi persoalan tersebut. Sehingga,\nkata dia, pemerintah dapat menemukan solusi terkait masalah itu guna mengatasi\nketimpangan ekonomi di Indonesia.<\/p>\n\n\n\n “Agar\nkita bisa menemukan penyakit yang sebenarnya yang ada di negeri ini. Sehingga\nkita bisa memberikan obatnya yang tepat agar negeri ini bisa bergerak maju dan\nseluruh rakyatnya bersatu serta hidup dengan sejahtera,” ujarnya.<\/p>\n\n\n\n Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Said\nAqil mengkritik kebijakan ekonomi\npemerintah. Lewat sebuah video yang beredar di publik, Kiai Said menyebutkan\nbahwa kekayaan di Indonesia hanya dinikmati oleh segelintir orang saja.<\/p>\n\n\n\n “Sementara\nsekelompok kecil menikmati kekayaan alam yang luar biasa, Freeport, uranium,\nnikel apalagi batu bata, sudah dihabiskan. Oleh siapa? segelintir orang\nsaja,” kata Kiai Said dalam video itu.<\/p>\n\n\n\n “Bahkan\nrakyat miskin di mana? Di tepi kekayaan, tepi tambang, pinggir laut, pinggir\nhutan. Jadi mereka hidup di sebelah kekayaan alam, tapi mereka miskin,” ungkapnya.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Pecihitam.org – \u00a0Pandangan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj soal ketimpangan ekonomi di Indonesia mendapat dukungan dari Pengurus Pusat Muhammadiyah. Senada dengan Kiai Said, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan pembangunan selama ini hanya berorientasi terhadap pertumbuhan, tapi mengabaikan pemerataan. Ia menyebut kebijakan pemerintah saat ini bisa menimbulkan krisis ekonomi seperti […]<\/p>\n","protected":false},"author":15,"featured_media":27769,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3],"tags":[2267,51,1766],"yoast_head":"\n