Pecihitam.org<\/strong> – Ketika sudah masuk di penghujung akhir tahun, sebagian besar masyarakat selalu menantikan detik-detik datangnya tahun baru. Banyak sekali yang merayakannya dengan berbagai cara, seperti memainkan kembang api, meniup terompet dan lain sebagainya.<\/p>\n\n\n\n Tradisi meniup terompet dan kembang api, yang selalu terdengar di mana-mana orang-orang meniupkan terompet sebagai tanda bahwa tahun baru telah tiba. Namun bagaimana hukum meniup terompet untuk menyambut tahun baru tersebut?<\/p>\n\n\n\n Sebenarnya, perayaan hari-hari khusus yang ada di kalender Masehi tidak tercantum dalam kalender Hijriyah. Namun mayoritas masyarakat muslim saat ini sudah terbiaasa mengikuti dan menggunaakan kalender Masehi bahkan sampai ikut merayakan kemeriahan penyambutan tahun baru. <\/p>\n\n\n\n Perayaan tahun baru tidak di anjurkan bagi umat muslim yang bertakwa, apalagi sampai ikut meniupkan terompet dalam perayaan tahun baru. karena tradisi meniup terompet adalah salah satu tradisi yang biasa di lakukan oleh kaum Yahudi<\/a><\/strong>.<\/p>\n\n\n\n Sebagaimana yang di jelaskan dalam hadist berikut <\/p>\n\n\n\n \u201cNabi mengumpulkan orang-orang untuk sholat berjamaah. Beberapa orang ada yang menerima. Dan yang pertama mengatakan \u2018 Kibarkanlah bendera tanda waktu sholat tiba. Jika orang-orang menlihat ada bendera yang berkibar maka mereka akan saling memberi tahukan tibanya waktu shalat\u2019. Namun Nabi SAW tidak setuju. Lalu orang yang kedua meminta agar menggunakan terompet sebagai tanda waktu sholat, Nabi SAW pun tetap tidak setuju, lantas beliau bersabda, \u2018membunyikan terompet adalah hak orang-orang Yahudi. Orang dewasa Nabi berkomentar \u2018 itu adalah perilaku Nasrani\u2019. Dan setelah kejadian tersebut, Abdullah bin Zaid bin Abdi Rabbihi pun pulang.\u201d ( HR. Abu Dawud no. 498.)<\/p>\n\n\n\n Selain itu, merayakan datangnya tahun baru juga termasuk perbuatan yang berlebihan, berfoya-foya mengahamburkan uang untuk urusan duniawi yang tidak ada manfaat di dalamnya. Dan perbuatan seperti adalah salah satu perbuatan yang tidak di sukai Allah Swt.<\/p>\n\n\n\n Seperti dalam firman Allah Swt dalam Surat Al-Isra\u2019 ayat 26-27<\/p>\n\n\n\n \u0648\u0644\u0627 \u062a\u0628\u0630\u0631 \u062a\u0628\u0630\u064a\u0631\u0627 \u0627\u0646 \u0627\u0644\u0645\u0628\u0630\u0631\u064a\u0646 \u0643\u0627\u0646\u0648\u0627\u0627\u062e\u0648\u0627\u0646 \u0627\u0644\u0634\u064a\u0627 \u0637\u064a\u0646 \u0648\u0643\u0627\u0646 \u0627\u0644\u0634\u064a\u0637\u0627\u0646 \u0644\u0631\u0628\u0647 \u0643\u0641\u0648\u0631\u0627<\/strong><\/p>\n\n\n\n \u201c Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu sangat ingkar kepada Rabbnya.\u201d ( QS. Al-Isra\u2019 : 26-27)<\/em><\/p>\n\n\n\n