Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":28351,"date":"2019-12-30T15:54:14","date_gmt":"2019-12-30T08:54:14","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=28351"},"modified":"2019-12-30T15:54:14","modified_gmt":"2019-12-30T08:54:14","slug":"hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/","title":{"rendered":"Hukum Sujud Mencium Kaki Ibu Menurut Pandangan Ulama"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Istilah surga di telapak kaki ibu adalah suatu bentuk kiasan untuk mempermudah pemahaman manusia tentang kewajiban seorang anak untuk menghargai dan menghormati seorang ibu yang telah banyak berkorban untuk kehidupan anak-anaknya. Sehingga sering sekali seorang anak yang mencium kaki ibu sebagai wujud rasa cinta dan hormat terhadap ibunya. Namun, bagaimana pandangan Islam tentang hukum sujud mencium kaki ibu?<\/p>\n\n\n\n

Terkait hukum perilaku sujud mencium kaki ibu tersebut ada perbedaan dalam pendapat ulama, ada sebagian yang membolehkan dan ada pula yang tidak membolehkan.<\/p>\n\n\n\n

Pendapat yang pertama membolehkan mencium kaki ibu selama itu di lakukan sebagai bentuk rasa cinta dan kasih sayang seorang anak terhadap ibunya, dan hal seperti ini tidak menjadi masalah. Hal ini berdasarkan dengan Firman Allah Swt dalam Al-Qur\u2019an yang menjelaskan tentang mencium kaki ibu, sebagai berikut:<\/p>\n\n\n\n

\u0648\u0648\u0635\u064a\u0646\u0627 \u0627\u0644\u0623\u0646\u0633\u0627\u0646 \u0628\u0648\u0627\u0644\u062f\u064a\u0647 \u062d\u0645\u0644\u062a\u0647 \u0627\u0645\u0647 \u0648\u0647\u0646\u0627 \u0639\u0644\u0649 \u0648\u0647\u0646 \u0648\u0641\u0635\u0627\u0644\u0647 \u0641\u064a \u0639\u0627 \u0645\u064a\u0646 \u0623\u0646\u0627\u0634\u0643\u0631 \u0644\u064a \u0648\u0644\u0648\u0627\u0644\u062f\u064a\u0643 \u0627\u0644\u064a \u0627\u0644\u0645\u0635\u064a\u0631<\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u201cDan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kau kembali.\u201d (QS. Luqman: 14).<\/p>\n\n\n\n

Bolehnya hukum mencium tangan dan kaki orang tua juga berdasarkan dalil bahwa para shahabat pernah mencium tangan dan kaki Rasulullah SAW. Di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari di dalam \u201cAl-Adabul Mufrad\u201d dan Abu Dawud dari hadits Zara bin Amir dan beliau pernah menjadi delegasi suku Abdil Qais, beliau berkata:<\/p>\n\n\n\n

\ufedf\u064e\ufee4\u064e\u0651\ufe8e \ufed7\u064e\ufeaa\u0650\ufee3\u0652\ufee8\u064e\ufe8e \ufe8d\ufedf\u0652\ufee4\u064e\ufeaa\u0650\ufef3\u0652\ufee8\u064e\ufe94\u064e \ufed3\u064e\ufea0\u064e\ufecc\u064e\ufee0\u0652\ufee8\u064e\ufe8e \ufee7\u064e\ufe98\u064e\ufe92\u064e\ufe8e\ufea9\u064e\ufead\u064f \ufee3\u0650\ufee6\u0652 \ufead\u064e\ufeed\u064e\ufe8d\ufea3\u0650\ufee0\u0650\ufee8\u064e\ufe8e \ufed3\u064e\ufee8\u064f\ufed8\u064e\ufe92\u0650\u0651\ufede\u064f \ufef3\u064e\ufeaa\u064e \ufe8d\ufedf\ufee8\u064e\u0651\ufe92\u0650\ufef2\u064e\u0651 \ufebb\u064e\ufee0\u064e\u0651\ufef0 \ufe8d\ufedf\ufee0\ufeea\u064f \ufecb\u064e\ufee0\u064e\ufef4\u0652\ufeea\u0650 \ufeed\u064e\ufeb3\u064e\ufee0\u064e\u0651\ufee2\u064e \ufeed\u064e\ufead\u0650\ufe9f\u0652\ufee0\u064e\ufeea\u064f<\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u201cTatkala kami sampai di Madinah maka kami bersegera turun dari kendaraan kami, lalu kami mengecup tangan Nabi Shallallahu \u2018alaihi wa sallam dan kaki beliau\u201d. (HR. Bukhari dan Abu Daud)<\/em><\/p>\n\n\n\n

Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmuk menyatakan:<\/p>\n\n\n\n

\u0648\u064a\u0633\u062a\u062d\u0628 \u062a\u0642\u0628\u064a\u0644 \u064a\u062f \u0627\u0644\u0631\u062c\u0644 \u0627\u0644\u0635\u0627\u0644\u062d \u0648\u0627\u0644\u0632\u0627\u0647\u062f \u0648\u0627\u0644\u0639\u0627\u0644\u0645\u060c \u0648\u0646\u062d\u0648\u0647 \u0645\u0646 \u0623\u0647\u0644 \u0627\u0644\u0622\u062e\u0631\u0629 \u0648\u062a\u0642\u0628\u064a\u0644 \u0631\u0623\u0633\u0647 \u0648\u0631\u062c\u0644\u0647 \u0643\u064a\u062f\u0647.<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cSunnah mencium tangan laki-laki soleh, zahid, dan ulama dan ahli akhirat lain. Adapun mencium kepala dan kaki itu sama halnya mencium tangan.\u201c<\/em><\/p>\n\n\n\n

Namun, apabila hal tersebut di lakukan dengan tujuan mengagung-agungkan seorang ibu secara berlebihan, maka hal yang seperti ini tidak di perbolehkan dan di anggap sebagai suatu kemusyrikan dan menjadi haram hukumnya. <\/p>\n\n\n\n

Adapun yang seharusnya kita agung-agungkan dan kita sembah hanyalah Allah Swt, jadi apabila kita mengagung-agungkan selain Allah Swt maka hal itu sama saja dengan menyekutukan Allah Swt dan Allah membenci kemusyirkan. Sebagaimana yang di jelaskan oleh Rasulullah SAW berikut ,<\/p>\n\n\n\n

\u201cDan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapak mu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan \u201cah\u201d dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.\u201d ( QS. Al-An\u2019am : 151)<\/em><\/p>\n\n\n\n

Pendapat yang kedua, menyebutkan bahwa hukum sujud mencium kaki ibu bukalah suatu perbuatan yang di benarkan dalam syariat, karena di anggap terlalu berlebihan. Karena apabila ingin mewujudkan rasa cinta dan kasih sayang kepada ibu maka cukup dengan mencium tangan atau pun wajah ibu saja.<\/p>\n\n\n\n

Ibnu Hajar Al-Haitami <\/a><\/strong>dalam Al-I\u2019lam Bi Qawati\u2019 Al-Islam, menyatakan:<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiantara penyebab kufur ialah perbuatan banyak orang-orang bodoh yang bersujud di hadapan ulama jika maksud sujud itu ialah menyembah mereka dan mendekatkan diri kepada mereka. Jika maksud sujud itu ialah menghormati atau tanpa maksud yang jelas maka hal itu bukanlah kufur namun hukumnya haram.\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Dalil lain yang melarang juga berdasarkan hadits hasan riwayat Imam at-Tirmidzi berikut:<\/p>\n\n\n\n

\u201cSeorang laki-laki bertanya, \u201cWahai Rasululah seorang teman hendak menemui saudaranya atau temannya, bolehkah dia membungkukkan badan? Nabi SAW menjawab, \u201cTidak.\u201d Ia bertanya, \u201cBolehkah menciumnya?\u201d Nabi SAW menjawab, \u201cTidak.\u201d Ia bertanya, \u201cBolehkah ia memegang tangan dan bersalaman?\u201d Nabi SAW menjawab, \u201cIya (boleh).\u201d (HR. Tirmidzi)<\/em><\/p>\n\n\n\n

Al-Imam Ibnu Muflih Rahimahullah menyebutkan bahwa Abu \u2018Ubaidah memegang tangan Umar lalu menciumnya maka Umar membiarkan namun ketika Abu Ubaidah mau mencium kaki Umar maka Umar berkata; \u201cAku tidak ridha padamu dengan melakukan itu\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Selain itu, karena kaki juga merupakan bagian tubuh yang sangat mudah kotor sehingga tidak baik bagi kesehatan. Selain itu, mencium kaki ibu juga tidak di anjurkan karena posisinya yang cenderung seperti orang sujud dan menyembah.<\/p>\n\n\n\n

Pendapat ini berdasarkan dengan dalil Al-Qur\u2019an Suraat An-Nisa ayat 36 sebagai berikut:<\/p>\n\n\n\n

\u0627\u0644\u0630\u064a\u0646 \u064a\u0628\u062e\u0644\u0648\u0646 \u0648\u064a\u0623 \u0645\u0631\u0648\u0646 \u0627\u0644\u0646\u0627\u0633 \u0628\u0627\u0644\u0628\u062e\u0644 \u0648\u064a\u0643\u062a\u0645\u0648\u0646 \u0645\u0622 \u062a\u0627\u0647\u0645 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0645\u0646 \u0641\u0636\u0644\u0647 \u0648\u0623\u0639\u062a\u062f \u0646\u0627 \u0644\u0644\u0643\u0627 \u0641\u0631\u064a\u0646 \u0639\u0630\u0627 \u0628\u0627 \u0645\u0647\u064a\u0646\u0627<\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u201cDan beribadahlah hanyaa kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga terdekat, tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.\u201d (An-Nisa : 36)<\/p>\n\n\n\n

Selain itu, tidak ada dalil yang menjelaskan anjuran mencium kaki ibu di dalam Al-Qur\u2019an maupun Hadist. Apalagi ada sebagian orang yang mencium kaki ibu sampai meminum airnya. Hal ini tentu saja sangat berlebihan dan tidak lazim sehingga tidak di anjurkan untuk melakukannya.<\/p>\n\n\n\n

Unkapan surga di bawh kaki ibu, hanyalah sebagai suatu pengibaratan saja yang memiliki makan bahwa surga itu sangat dekat dengan kita, sehinggap apabila kita mengaharapkan surga maka cukuplah dengan berbuat baik terhadap ibu dan berusaha agar selalu mendapatkan ridho dari ibu, karena ridhonya Allah Swt tergantung dari ridhonya ibu. <\/p>\n\n\n\n

Ibnu majah menjelaskan sebagai berikut, \u201cSujud merupakan bentuk ketundukan dan menganduk makna bahwa suami mendapatkan hak terbesar atas ketaatan isteri kepadanya. Sedangkan \u201c seandainya aku boleh menunjukkan bahwa sujud kepada manusia tidak boleh (di larang) dan hukumnyaa haram.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Jadi, dalam Islam hukum sujud untuk mencium kaki ibu, terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama. Ada yang membolehkan dan ada pula yang melarang sesuai dengan dalil yang mereka yakini masing. Sedangkan bagai kita boleh memilih salah satu pendapat diantara mereka. Demikian semoga bermanfaat. Wallahua’lam bisshawab <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Istilah surga di telapak kaki ibu adalah suatu bentuk kiasan untuk mempermudah pemahaman manusia tentang kewajiban seorang anak untuk menghargai dan menghormati seorang ibu yang telah banyak berkorban untuk kehidupan anak-anaknya. Sehingga sering sekali seorang anak yang mencium kaki ibu sebagai wujud rasa cinta dan hormat terhadap ibunya. Namun, bagaimana pandangan Islam tentang […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":28521,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[7],"tags":[8478,8479,8477],"yoast_head":"\nHukum Sujud Mencium Kaki Ibu Menurut Pandangan Ulama - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Terkait hukum perilaku sujud mencium kaki ibu tersebut ada perbedaan dalam pendapat ulama, ada sebagian yang membolehkan dan ada pula yang tidak\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Hukum Sujud Mencium Kaki Ibu Menurut Pandangan Ulama - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Terkait hukum perilaku sujud mencium kaki ibu tersebut ada perbedaan dalam pendapat ulama, ada sebagian yang membolehkan dan ada pula yang tidak\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-12-30T08:54:14+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"4 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/\"},\"author\":{\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\"},\"headline\":\"Hukum Sujud Mencium Kaki Ibu Menurut Pandangan Ulama\",\"datePublished\":\"2019-12-30T08:54:14+00:00\",\"dateModified\":\"2019-12-30T08:54:14+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/\"},\"wordCount\":872,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"hukum mencium kaki ibu\",\"hukum sujud mencium kaki ibu\",\"mencium kaki ibu\"],\"articleSection\":[\"Kajian Islam\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/\",\"name\":\"Hukum Sujud Mencium Kaki Ibu Menurut Pandangan Ulama - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2019-12-30T08:54:14+00:00\",\"dateModified\":\"2019-12-30T08:54:14+00:00\",\"description\":\"Terkait hukum perilaku sujud mencium kaki ibu tersebut ada perbedaan dalam pendapat ulama, ada sebagian yang membolehkan dan ada pula yang tidak\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"hukum sujud mencium kaki ibu\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Hukum Sujud Mencium Kaki Ibu Menurut Pandangan Ulama\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\",\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"caption\":\"Arif Rahman Hakim\"},\"description\":\"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Hukum Sujud Mencium Kaki Ibu Menurut Pandangan Ulama - Pecihitam.org","description":"Terkait hukum perilaku sujud mencium kaki ibu tersebut ada perbedaan dalam pendapat ulama, ada sebagian yang membolehkan dan ada pula yang tidak","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Hukum Sujud Mencium Kaki Ibu Menurut Pandangan Ulama - Pecihitam.org","og_description":"Terkait hukum perilaku sujud mencium kaki ibu tersebut ada perbedaan dalam pendapat ulama, ada sebagian yang membolehkan dan ada pula yang tidak","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-12-30T08:54:14+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Arif Rahman Hakim","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Arif Rahman Hakim","Est. reading time":"4 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/"},"author":{"name":"Arif Rahman Hakim","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b"},"headline":"Hukum Sujud Mencium Kaki Ibu Menurut Pandangan Ulama","datePublished":"2019-12-30T08:54:14+00:00","dateModified":"2019-12-30T08:54:14+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/"},"wordCount":872,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-scaled.jpg","keywords":["hukum mencium kaki ibu","hukum sujud mencium kaki ibu","mencium kaki ibu"],"articleSection":["Kajian Islam"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/","name":"Hukum Sujud Mencium Kaki Ibu Menurut Pandangan Ulama - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-scaled.jpg","datePublished":"2019-12-30T08:54:14+00:00","dateModified":"2019-12-30T08:54:14+00:00","description":"Terkait hukum perilaku sujud mencium kaki ibu tersebut ada perbedaan dalam pendapat ulama, ada sebagian yang membolehkan dan ada pula yang tidak","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"hukum sujud mencium kaki ibu"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-sujud-mencium-kaki-ibu-menurut-pandangan-ulama\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Hukum Sujud Mencium Kaki Ibu Menurut Pandangan Ulama"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b","name":"Arif Rahman Hakim","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","caption":"Arif Rahman Hakim"},"description":"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/28351"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/14"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=28351"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/28351\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/28521"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=28351"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=28351"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=28351"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}