Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":29065,"date":"2020-01-05T07:15:24","date_gmt":"2020-01-05T00:15:24","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=29065"},"modified":"2020-01-04T21:32:57","modified_gmt":"2020-01-04T14:32:57","slug":"tasawwuf-jalan-sunyi-menuju-tuhan-dengan-penekanan-4-substansi","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/tasawwuf-jalan-sunyi-menuju-tuhan-dengan-penekanan-4-substansi\/","title":{"rendered":"Tasawwuf, Jalan Sunyi menuju Tuhan dengan Penekanan 4 Substansi"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org – <\/strong>Tahannuts yang dilakukan Nabi Muhammad di dalam Gua Hira merupakan cahaya pertama dan utama bagi tasawwuf. Atau, itulah benih pertama bagi kehidupan rohaniyah yang disebut dengan ilham atau renungan rohaniyah. <\/p>\n\n\n\n

Arti tasawwuf dan asal katanya menjadi pertikaian ahli ahli bahasa. Setengahnya berkata bahwa perkataan ini diambil dari perkatan \u0635\u0641\u0627\u0621<\/strong> (shafa<\/em>‘) yang bermkna suci, bersih, ibarat kilat kaca. <\/p>\n\n\n\n

Kata setengahnya berasal dari perkataan \u0635\u0648\u0641<\/strong> (shuf<\/em>) yang artinya bulu kambing. Sebab, orang-orang yang memasuki tasawuf ini memakai baju dari bulu kambing atau pakaian kasar layaknya buku kambing. Mereka benci pakaian yang mewah dan glamor.<\/p>\n\n\n\n

Dan kata setengahnya diambil dari kaum \u0635\u0641\u0629<\/strong> (shuffah<\/em>) yakni segolongan sahabat-sahabat Nabi yang mengasingkan diri di suatu tempat terpencil di samping Masjid Nabi. <\/p>\n\n\n\n

Kata setengahnya pula dari perkatan \u0635\u0648\u0641\u0646\u0629<\/strong> (shufanah<\/em>), sejenis kayu yang mersik tumbuh di padang pasir tanah Arab. Tetapi setengah ahli bahasa dan riwayat, terutama era belakangan mengatakan bahwa perkataan \u201csufi\u201d itu bukanlah bahasa Arab, tetapi bahasa Yunani Kuno yang telah di-Arab-kan (\u0645\u062a\u0639\u0631\u0628\u0629). <\/p>\n\n\n\n

Menurut pandangan ini, tasawwuf berasal dari kata \u201ctheosofie\u201d yag mempunyai arti \u201cIlmu ke-Tuhanan\u201d, kemudian di Arab-kan dan diucapkan dengan lidah orang Arab sehingga berubah menjadi \u201ctasawuf\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Terlepas dari semua itu, dari bahasa Arab kah atau bahasa Yunani. Namun, yang pasti adalah bahwa yang dimaksud dengan kaum tasawuf, atau kaum sufi itu ialah mereka yang telah merumuskan suatu metode, menempuh jalan sunyi untuk menuju Tuhan. <\/p>\n\n\n\n

Umumnya mereka adalah orang dengan tipikal menjalani pola hidup ‘uzlah<\/a><\/em> atau mengasingkan diri dari keramaian, walaupun tidak semua kaum sufi demikian. Karena tidak sedikit dari mereka yang juga hidup bergaul dengan masyarakat di mana mereka tinggal.<\/p>\n\n\n\n

Tujuan mengasingkan diri dari orang banyak adalah untuk membersihkan hati, laksana kilatkaca untuk sampai terhadap Tuhan. Atau ada juga yang dengan berpenampilan memakai pakaian yang sederhana, tidak menyerupai pakaian orang dunia, biar hidup kelihatan kurus-kering bagai kayu di padang pasir.<\/p>\n\n\n\n

Atau tak sedikit pula yang memperdalam penyelidikan tentang hubungan makhluk dengan khaliqnya, sebagaimana yang di maksud perkataan Yunani itu.<\/p>\n\n\n\n

Tasawwuf adalah salah satu filsafat Islam, yang maksud awalnya hendak zuhud dari dunia yang fana. Tetapi lantaran juga berinteraksi dengan negeri dan bangsa lain, sedikit banyak, masuk jugalah unsur ajaran agama dari bangsa lain itu kedalamnya. <\/p>\n\n\n\n

Karenanya, tasawuf bukanlah agama, melainkan suatu ikhtiar yang setengahnya diizinkan oleh agama dan setengahnya pula dengan tidak sadar telah tergelincir dari agama.<\/p>\n\n\n\n

Ibnu Khaldun <\/a>berkata \u201cTasawuf itu adalah semacam ilmu syari\u2019ah yang timbul kemudian di dalam agama. Asalnya ialah bertekun beribadah dan memutuskan pertalian dengan segala selain Allah, hanya menghadap Allah semata. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Menolak hiasan-hiasan dunia, serta membenci perkara-perkara yang selalu memperdaya orang banyak, kelezatan harta-benda, dan kemegahan. Dan menyendiri menuju jalan Tuhan dalam khalwat dan ibadah!\u201d<\/em>.<\/p>\n\n\n\n

Demikianlah kalau kita dengarkan kupasan Ibnu Khaldun, yang meneropong suatu perkara dari segi ilmu pengetahuan. Akan tetapi ahli-ahli tasawuf yang terbesar mempunyai pula kaidah sendiri-sendiri tentang arti tasawuf itu. <\/p>\n\n\n\n

Ada yang berkata, tasawuf ialah putus perhubungan dengan makhluk dan kuatnya perhubungan dengan khalik.\u201d <\/p>\n\n\n\n

Lebih lanjut, apabila membahas tasawwuf secara ilmiah, maka kita akan sampai pada kesimpulan bahwa tasawuf itu berakar pada ilmu Tauhid dan berisikan 4 substansi <\/p>\n\n\n\n